Uji Reliabilitas Instrumen Analisis Tingkat Kesukaran Soal

60 Tabel 3.2 Soal Valid dan Tidak Valid Valid Tidak Valid Butir Soal 1,2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, dan 40 21,23,25, dan 29 Jumlah 36 4 Soal yang valid sebanyak 36 butir soal sudah mewakili 20 indikator soal yang terdapat pada kisi-kisi soal.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten pengukuran tersebut diulang Priyatno 2010: 97. Uji reliabillitas dilakukan terhadap butir soal yang dinyatakan valid. Soal yang diuji reliabilitasnya ada 36 butir soal. Uji reliabilitas instrumen menggunakan metode Cronbach’s Alpha pada program SPSS versi 17. Hasil uji reliabilitas tiap butir soal yang dihitung menggunakan metode Cronbach’s Alpha pada program SPSS versi 17 selengkapnya terdapat pada lampiran 21. Berdasarkan kolom reliability statistics, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,909, yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Nilai Cronbach’s Alpha Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .909 36 61 Untuk pengujian reliabilitas instrumen menggunakan batasan tertentu seperti 0,6 Priyatno 2010: 98. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010: 98, “reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik”. Simpulannya yaitu bahwa dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,909, sehingga semua butir soal yang diuji reliabilitasnya dapat dinyatakan reliabel, karena 0,909 0,6. Selain itu, mengacu pada pendapat Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010: 98 di atas, 0,909 0,8 berarti butir soal tersebut mempunyai reliabilitas yang baik.

3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Setelah nilai hasil uji coba diperoleh, soal uji coba dianalisis tingkat kesukarannya. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: I = B N Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Sudjana 2011: 137. Kriteria indeks kesulitan soal yaitu: 0 – 0, 30 = soal kategori sukar, 0, 31 – 0, 70 = soal kategori sedang, 0, 71 – 1, 00 = soal kategori mudah Sudjana 2011: 137. Berdasarkan tingkat kesukaran soal, soal terbagi menjadi 3 yaitu soal mudah, sedang, dan sukar. Peneliti membuat 40 butir soal dengan komposisi 10 soal 62 mudah, 20 soal sedang, dan 10 soal sukar. Komposisi tersebut selengkapnya termuat dalam kisi-kisi soal tes uji coba pada lampiran 15. Berikut tabel tentang komposisi kategori soal: Tabel 3.4 Komposisi Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sukar Butir Soal 2, 4, 5, 10, 16, 22, 24, 25, 30, dan 36 1, 3, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 18, 19, 21, 23, 27, 28, 29, 32, 33, 35, 38, dan 39 6, 11, 14, 17, 20, 26, 31, 34, 37, dan 40 Jumlah 10 20 10 Dari tabel 4.3, diketahui bahwa perbandingan tingkat kesukaran soal yang dibuat peneliti yaitu 1: 2: 1. Analisis tingkat kesukaran menggunakan rumus yang telah peneliti sebutkan di atas dengan kriteria indeks kesulitan soal yang telah ditentukan. Berikut hasil analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sukar Butir Soal 3, 4, 5, 7, 9, 10, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 27, 30, 31, 39, dan 40 1, 2, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 17, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 32, 33, 34, 35, 36, 37, dan 38 - Jumlah 18 22 - Simpulannya yaitu terdapat 18 butir soal yang termasuk kategori mudah, 22 butir soal yang termasuk kategori sedang, dan tidak ada butir soal yang mempunyai kategori sukar. Berdasarkan sebaran di atas, ternyata ada 23 butir soal yang meleset, yakni 10 soal yang semula diprediksi ke dalam kategori sukar, 63 setelah diuji coba ternyata termasuk ke dalam kategori mudah dan sedang, yang termasuk kategori mudah sebanyak 3 butir soal, yakni nomor 20, 31, dan 40, sedangkan yang termasuk kategori sedang sebanyak 7 butir soal, yakni nomor 6, 11, 14, 17, 26, 34, dan 37. Demikian dengan 4 butir soal yang diprediksi ke dalam kategori mudah, ternyata termasuk dalam kategori sedang. Empat butir soal tersebut yaitu nomor 2, 22, 25, dan 36. Selain itu, 9 butir soal yang diprediksi ke dalam kategori sedang, ternyata termasuk kategori mudah. Butir soal tersebut yaitu nomor 3, 7, 9, 15, 18, 19, 23, 27, dan 39. Data analisis tingkat kesukaran selengkapnya ada pada lampiran 22.

3.5.3 Analisis Daya Pembeda Soal

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI MINTARAGEN 1, 3, DAN 7 KOTA TEGAL

0 28 349

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 RANDUGUNTING KOTA TEGAL

0 38 266

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SOMAWANGI BANJARNEGARA

0 17 244

KEEFEKTIFAN TEKNIK PEMBELAJARAN QUICK ON THE DRAW TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI TEMBOKLUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL -

0 1 77

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI ARANGTANJUNG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 63