11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Hakikat Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar
Sunhaji 2009: 11 mendefinisikan “belajar adalah perubahan perilaku yang direncanakan guru dengan seperangkat tujuan yang direncanakan”. Nasution
2010: 34 “menganggap belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan”. Sementara itu, Sumiati dan Asra 2008: 38 mengemukakan bahwa
“belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan”.
Mengacu ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan perilaku akibat adanya pengalaman, latihan, dan
interaksi dengan lingkungan. Istilah belajar dalam proses pembelajaran akan mengakibatkan adanya perubahan perilaku siswa yang telah direncanakan guru
dengan seperangkat tujuan yang akan dicapai. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Djaali 2008: 101 menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi belajar, antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri.
Menurut Sumiati dan Asra 2008: 59, faktor dalam belajar yaitu motivasi untuk belajar, tujuan yang hendak dicapai, dan situasi yang mempengaruhi proses
belajar.
12 Berikut ini akan dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
yaitu motivasi, minat, tujuan yang hendak dicapai, dan situasi yang mempenga- ruhi proses belajar.
1 Motivasi
Menurut Djaali 2008: 101, “motivasi adalah kondisi fisiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan kebutuhan”. Sumiati dan Asra 2008: 59 mendefinisikan “motivasi belajar adalah
sesuatu yang mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar”. Dari dua definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang ada dalam diri siswaindividu yang mendorong untuk
melakukan suatu aktivitas guna mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya belajar.
2 Minat
Crow dan Crow 1989 dalam Djaali 2008: 121 mengatakan bahwa “minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”. Menurut Djaali 2008: 121,
“minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas”. Jadi, minat dapat didefinisikan sebagai ekspresi gaya gerak yang mendorong
individusiswa menyukai suatu hal, sehingga tertarik untuk berpartisipasi dalam suatu aktivitas.
13 3
Tujuan yang Hendak Dicapai Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai tujuan, karena tujuan
menuntut kepada apa yang hendak dicapai, atau sebagai gambaran jelas tentang hasil akhir dari sesuatu kegiatan Sumiati dan Asra 2008: 60.
Proses belajar juga memerlukan tujuan yang hendak dicapai. Jadi, dengan tujuangambaran yang jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu dapatlah
diupayakan berbagai kegiatan untuk mencapainya. Siswa akan mendapatkan hasil belajar yang efisien jika siswa mempunyai tujuan-
tujuan yang akan dicapai. 4
Situasi yang Mempengauhi Proses Belajar Menurut Sumiati dan Asra 2008: 60, faktor situasi atau keadaan yang
mempengaruhi proses belajar pada siswa berkaitan dengan diri siswa sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru yang memberikan pelajaran,
teman belajar dan bergaul, serta program belajar yang ditempuh. Faktor situasi tersebut merupakan faktor yang mempunyai pertalian erat satu
dengan yang lain. Jadi, situasi yang mempengaruhi proses belajar diawali dari diri sendiri.
Diri sendiri termasuk pebelajar yang seperti apa, kemudian lingkungan juga sangat mempengaruhinya. Jika lingkungannya positif mendukung
individu untuk belajar, maka individu akan mempunyai motivasi lebih untuk belajar. Bahan yang dipelajari individu disesuaikan dengan program
belajar yang sedang individu tempuh. 2.1.1.3 Hasil Belajar
Menurut Rifa’i dan Anni 2009: 85, “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”.
14 Sudjana 2011: 22 menyatakan “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Menurut Mardapi 2012: 2, hasil belajar merupakan tingkat kompetensi yang dicapai
peserta didik yang mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.
Horward Kingsley tt dalam Sudjana 2011: 22 membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1 keterampilan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, 3
sikap dan cita-cita. Gagne tt dalam Sudjana 2011: 22 membagi lima kategori hasil belajar, yakni 1 informasi verbal, 2 keterampilan intelektual, 3 strategi
kognitif, 4 sikap, dan 5 keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah
kognitif, afektif, dan psikomotoris Sudjana 2011: 22. Simpulan dari beberapa pendapat di atas, yaitu bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah menerima penga- laman belajarnya. Perubahan perilaku tersebut berupa kemampuan-kemampuan
yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar pada penelitian ini yaitu berupa ranah kognitif untuk materi Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran 2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran