49
Kemudian hasil r
xy
dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel dengan menetapkan taraf signifikansi 5. Jika r
xy
r
tabel
, maka alat ukur dikatakan valid. Untuk perhitungannya menggunakan bantuan aplikasi Statistical
Product and Service Solution SPSS 20.
Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r
tabel
dengan jumlah n= 30 didapat r
tabel
sebesar 0,361. Artinya, jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan, maka item soal dinyatakan valid, sedangkan jika nilai korelasi kurang
atau sama dengan dari batasan yang ditentukan, maka item tidak valid. Dari 40 soal yang diujicobakan ada 28 soal yang dinyatakan valid dan 12 soal tidak valid.
Hasil perhitungan validitas empirik menggunakan SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9. Kesimpulanbutir-butir soal yang valid dan tidak valid bisa
dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Soal Valid dan Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Butir soal 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 32, 36,
37,39 dan 40 6, 8, 19, 20, 23, 29, 30,
31, 33, 34, 35, dan 38
Jumlah 28 butir
12 butir Instrumen yang dibutuhkan yaitu 20 butir soal, sementara butir soal yang
valid ada 28. Dari kisi-kisi dapat diketahui bahwa semua indikator sudah terwakili.
3.6.2 Uji Reabilitas
Instrumen dapat dikatakan mempunyai realibilitas tinggi jika memberikan hasil yang cenderung tetap atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan
50
yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti Arikunto 2010: 86. Untuk mengetahui reabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus Cronbach’s
Alpha sebagai berikut:
r
11
= ⎟⎟
⎠ ⎞
⎜⎜ ⎝
⎛ Σ
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
t b
k k
2 2
1 .
1 σ
σ
Keterangan: r
11
= nilai reliabilitas k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
σ Σ
= jumlah varians butir
t 2
σ = varians total Arikunto 2010: 239 Uji reliabilitas hanya dilakukan terhadap butir instrumen yang dinyatakan
valid. Soal yang akan diuji reliabilitasnya ada 28 butir soal yang sebelumnya telah diuji validitasnya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program SPSS versi 20. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya data, dapat dilihat nilai pada kolom Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan realiabilitas soal
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Simpulan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alphadapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Reliabilitas Soal
Untuk pengujian reliabilitas biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran Priyatno 2012: 187, indeks reliabilitas kurang dari 0,6,
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8, baik. Nilai Cronbach’s
Cronbachs Alpha
N of Items ,902
28
51
Alpha menunjukkan nilai 0,902. Mengacu pada pendapat Sekaran tersebut, nilai
0,902 0,8 berarti baik, sehingga seluruh butir soal sudah terbukti reliabel.
3.6.3 Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggimenguasai materi dengan siswa yang
bodoh kemampuan rendahtidak menguasai materi Arikunto 2012:226. Soal yang baik adalah soal yang memiliki daya beda. Soal yang memiliki daya beda,
bila diujikan pada siswa akan menghasilkan gambaran yang sesuai dengan kemampuan siswa yang sebenarnya. Untuk menganalisis daya beda soal, soal
diujicobakan terlebih dahulu kemudian dianalisis dan dihitung menggunakan rumus daya beda soal. Soal yang dianalisis merupakan soal yang sudah terbukti
valid.Menurut Arikunto 2012: 228-229 untuk menghitung daya beda soal menggunakanrumus sebagai berikut:
Keterangan : D
= Daya pembeda JA
= Banyaknya peserta kelompok atas. JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah. BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar.
BB =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar.
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu denganbenar. PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
52
Hasil perhitungan daya beda soal kemudian di klasifikasikan menurut kriteria jelek, cukup, baik, atau baik sekali. Kriteria klasifikasi daya pembeda menurut
Arikunto 2012: 232 dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4Klasifikasi daya pembeda
Nilai Klasifikasi
0,00-0,20 Jelek 0,21-0,40 Cukup
0,41-0,70 Baik 0,71-1,00 Baik
sekali
Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11, sedangkan kesimpulan hasil penghitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Beda Soal Keterangan
Kriteria Baik Cukup
Jelek Nomor Soal
2, 4, 7, 11, 13, 14, 17, 21, 28, 37, dan
40 1, 3, 5, 9, 10, 12, 15,
16, 18, 26, 27, 32, 36, dan 39
22, 24, dan 25
Jumlah 11 butir soal
14 butir soal 3 butir soal
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, maka 25 soal dapat digunakan untuk analisis selanjutnya yaitu tingkat kesukaran soal dan 3 butir soal dengan
kriteria jelek tidak dapat dilanjutkan untuk analisis soal berikutnya.
3.6.4 Analisis Tingkat Kesukaran Soal