16
perubahan perilaku yang lebih maju, dari tidak paham menjadi paham, dari tidak terampil manjadi terampil, dan dari tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya
Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.7. Menurut Dimjati dan Mudjiono 2009: 51 implikasi prinsip aktivitas bagi siswa lebih lanjut menuntut keterlibatan
siswa untuk aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan media dan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa
aktif dalam pembelajaran.
2.2.2.4 Prinsip Umpan Balik
Setiap akhir pembelajaran siswa selalu ingin mengetahui hasil belajarnya, karena dengan mengetahui hasil belajar tersebut siswa dapat menentukan sikap
dan aktivitas belajar selanjutnya, apakah harus mengulang belajar atau dapat melanjutkan belajar materi berikutnya. Menurut Anitah 2009: 1.13 siswa perlu
memperoleh balikan dengan segera supaya ia tidak berbuat kesalahan yang sama yang dapat menimbulkan kegagalan belajar pada proses pembelajaran berikutnya.
Hal ini membantu siswa untuk dapat mengoreksi diri, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar yang lebih baik pada pembelajaran yang akan datang.
Umpan balik juga dapat menjadi barometer baik tidaknya program pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru Siddiq, Munawaroh, dan
Sungkono 2008: 1.8. Bila masih belum berhasil, guru harus segera mencari penyebab ketidakberhasilan, mengapa tidak berhasil, bagianmana yang salah,
serta bagaimana seharusnya program pembelajaran yang harus dilakukan.
2.2.2.5 Prinsip Perbedaan Individual
Belajar merupakan pekerjaan individu yang tidak dapat diwakilkan kepada orang lain, tanpa aktivitas belajar yang dilakukan sendiri, maka sesorang tidak
17
akan memperoleh kemampuan yang diharapkan Anitah 2009: 1.14. Jadi, belajar sebagai proses mental dan emosional merupakan aktivitas individual. Meskipun
guru mengajar siswa secara klasikal, akan tetapi siswa belajar sebagai pribadi tersendiri yang memiliki perbedaan tipe belajar dan kecepatan belajar dari siswa
lain. Ada siswa yang tipe belajarnya lebih suka dengan cara mendengarkan, melihat, atau melihat sambil mendengar. Ada juga siswa yang irama belajarnya
cepat, sedang, dan lambat belajar. Menurut Dimjati dan Mudjiono 2009: 66 guru sebagai salah satu
penyelenggara kegiatan pembelajaran harus mampu untuk memberikan perhatian kepada semua keunikan yang melekat pada setiap siswa. Konsekuensi logis
adanya hal ini, guru harus mampu melayani setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya sehingga suasana dalam pembelajaran dapat berjalan kondusif.
Misalnya, dalam pembelajaran guru menggunakan metode mengajar atau media pembelajaran sesuai karakteristik belajar siswa dan guru mengelompokkan siswa
sesuai karakteristik siswa dalam kerja kelompok.
2.2.3 Hasil Belajar