Tinjauan Tentang Tepung Sukun

Tabel 2.2. Kandungan gizi sukun per 100 g bahan Zat Gizi Sukun Muda Sukun Tua Tepung Sukun Karbohidrat g 9,2 28,2 78,9 Lemak g 0,7 0,3 0,8 Protein g 2,0 1,3 3,6 Vitamin B1 mg 0,12 0,12 0,34 Vitamin B2 mg 0,06 0,05 0,17 Vitamin C mg 21,00 17 47,6 Kalsium mg 59 21 58,8 Fosfor mg 46 59 165,2 Zat Besi mg - 0,4 1,1 Sumber : FAO, dalam Widayati E dan W. Damayanti, 2000. Sejak zaman dulu sukun telah menjadi bahan makanan bagi masyarakat Indonesia. Namun, pengolahannya belum bervariasi, yaitu hanya digoreng, rebus, dibakar. Pada saat musim sukun, buah sukun yang dihasilkan sangat melimpah, harganya menjadi sangat murah dan sering juga dibiarkan busuk begitu saja. Buah sukun merupakan buah yang mudah busuk setelah dipanen pada kondisi matang. Hingga saat ini pemanfaatan sukun belum maksimal, maka perlu dilakukan pengembangan pengolahan sukun agar dapat bertahan lama dan sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam makanan.

2.3. Tinjauan Tentang Tepung Sukun

Pengolahan sukun menjadi tepung sukun merupakan salah satu alternative untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah sukun yang melimpah. Kelebihan dari tepung sukun dibandingkan dengan buah sukun yang segar adalah lebih mudah diolah menjadi berbagai makanan dan daya simpannya lebih lama. Tepung sukun yang dikemas dengan baik tepung ini dapat bertahan hingga 9 bulan. Menurut Yoyok Widoyoko, dkk 2010: 101 Konsumsi tepung terigu di Indonesia sampai saat ini cukup tinggi. Bahkan dikabarkan sejak tahun 2005 sebagian masyarakat Indonesia mengkonsumsi beragam produk berbahan dasar tepung terigu, seperti mie, mie instan, roti, kue, dan lainnya. Pemenuhan kebutuhan gandum sebagai bahan baku membuat tepung terigu di Indonesia harus mengimpor dari negara lain, karena gandum bukan termasuk tanaman yang tumbuh baik di daerah tropis. Buah sukun bisa diolah menjadi tepung sukun, dan tepung sukun berpotensi sebagai bahan alternatif atau substitusi pengganti beras, gandum dan lainnya pada pembuatan kue. Berikut perbandingan kandungan gizi pada tepung sukun dengan tepung terigu. Tabel 2.3. Perbandingan Komposisi Gizi Tepung Sukun Dengan Tepung Gandum Komposisi Tepung Sukun Tepung Gandum Energi kalori 302 357 Air g - 12 Protein g 3,6 8,9 Lemak g 0,8 1,3 Karbohidrat g 78,9 77,3 Serat g - - Abu g - - Kalsium g 58,8 16 Fosfor g 165,2 106 Besi g 1,1 1,2 Vitamin B1 mg 0,34 Vitamin B2 mg 0,17 0,12 Vitamin C mg 47,6 Sumber : Ir. H. Suswono, MMA2010 Pembuatan tepung sukun ada beberapa cara, namun pada prinsipnya adalah sama, secara garis besar adalah dimulai dari pembersihan buah, pengirisan, pengeringan, penepunganpenggilingan, dan pengayakan. Tepung sukun dikemas dalam kantong plastik, dan disimpan atau siap untuk didistribusikan. Langkah- langkah pembuatan tepung sukun adalah sebagai berikut : a. Pembersihan buah sukun Proses pembersihan disini adalah memisahkan buah sukun dari kulit dan kotoran yang menempel dan mencuci hingga bersih. b. Pengirisan buah sukun Sukun yang sudah dikupas dibuang bagian tengahnya , kemudian diiris tipis-tipis agar lebih cepat kering pada proses pengeringan. c. Pengeringan Proses pengeringan bisa dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari, pada cuaca cerah lama pengeringan 2-3 hari. Jika tidak memungkinkan pengeringan dengan sinar matahari bisa menggunakan oven dengan suhu 55-60 0C. Ciri-ciri sukun yang kering jika dipatahkan akan berbunyi klik. d. Penggilingan Sukun yang sudah benar-benar kering digiling hingga halus. e. Pengayakan Setelah proses penggilingan tepung sukun diayak menggunakan ayakan dengan ukuran mess 80. Gambar 2.3. Skema Pembuatan Tepung Sukun Randemen pada pembuatan tepung sukun dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain usia buah, kadar air buah segar, dan cara memprosesnya. Randemen hasil tepung sukun kering dari buah segar adalah 20-22 Setijo Pitojo, 1992:43. Buah sukun yang masih muda kandungan patinya lebih sedikit dibandingkan buah sukun yang lebih tua, karena itu randamen yang dihasikan buah yang tua lebih banyak dibandingkan dengan buah yang muda. Kandungan air pada buah juga berpengaruh pada randemen, karena proses pengeringan adalah menghilangkan kandungan air dalam buah sukun. Jadi semakin banyak air yang hilang, semakin sedikit randemen yang dihasilkan. Kualitas tepung sukun yang baik adalah warnanya putih kekuningan, kering tidak menggumpal, dan halus. Pada pengolahan sukun menjadi tepung sukun, BUAH SUKUN Pengupasan dan pencucian buah sukun Penepungan penggilingan sukun yang kering TEPUNG SUKUN Pengirisan buah sukun Pengeringanpenjemuran sukun Pengayakan dengan ukuran mess 80 terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tepung sukun yang dihasilkan, yaitu : a. Proses pengolahan Pada pembuatan tepung sukun kendala yang biasa muncul adalah timbulnya warna kecoklatan, hal ini disebabkan adanya enzim yang terkandung dalam buah. Cara untuk meminimalisasikan warna coklat yang muncul diantaranya dengan mengusahakan sedikit mungkin bahan kontak dengan udara, yaitu dengan cara merendam bahan yang telah dikupas kedalam air bersih. Selain itu, setelah buah sukun diiris-iris harus segera dijemur, jika tidak akan timbul warna kecoklatan. b. Usia buah tingkat ketuaan buah Tingkat ketuaan buah dapat mempengaruhi warna tepung, buah yang muda menghasilkan tepung berwarna putih kecoklatan. Semakin tua buah sukun, semakin putih tepung yang dihasilkan. Tepung sukun yang paling bagus dihasilkan dari buah sukun yang dipanen sebelum 10 hari tingkat ketuaan optimum. Suyanti, 2012

2.4. Tinjauan Tentang Tepung Tapioka Pati