3.3.2. Penilaian Objektif
Penilaian obyektif adalah penilaian yang dilakukan di laboratorium. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kandungan gizi yang meliputi kandungan
kalsium, fosfor dan vitamin C dalam egg roll tepung sukun pada sampel yang terbaik menurut uji kualitas. Dalam penilaian ini dilaksanakan di laboratorium
Universitas Semarang.
3.4. INSTRUMEN ALAT PENGUMPUL DATA
Alat pengumpul data atau istrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis agak terlatih yang digunakan untuk menilai kualitas sampel egg
roll tepung sukun hasil eksperimen dan panelis tidak terlatih digunakan untuk menilai tingkat kesukaan atau daya terima masyarakat egg roll tepung sukun hasil
eksperimen.
3.4.1. Panelis Agak Terlatih
Panelis agak terlatih adalah panelis yang sebelum melakukan penilaian terlebih dahulu melalui proses pelatihan untuk mengetahui sifat dan karakteristik
suatu produk. Jumlah panelis agak terlatih adalah 15-25 orang yang dipilih berdasarkan ketentuan-ketentuan menurut Soewarno soekarto, 1985:49berikut:
a. Mengetahui sifat sensorik egg roll yang dinilai b. Mengetahui cara penilaian inderawi
c. Mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi d. Telah dilatih sebelum pengujian
e. Instrumen harus valid dan reliabel
Panelis agak terlatih dalam penelitian ini diperoleh dari seleksi kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Jurusan TJP Fakultas Teknik Unnes, yang
telah lulus mata kuliah Analisis Mutu Pangan sebanyak 30 mahasiswa. Panelis dapat dikatakan valid dan reliable jika panelis dapat menunjukkan kepekaan dan
ketelitian dalam menilai suatu produk pada waktu yang berbeda. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh instrument yang valid dan reliable adalah
dengan validitas dan reliabilitas instrument. Pemilihan panelis agak terlatih berdasarkan validitas dan reliabilitas panelis
dapat dijelaskan sebagai berikut : 3.4.1.1
Validitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto 2002:144 validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat dan kesahihan atau kevalidan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang akan diukur dan dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument ditunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Oleh karena itu, instrument dalam penelitian memenuhi validitas internal dan validitas isi.
3.4.1.1.1 Validitas Internal
Validitas internal adalah upaya untuk mendapatkan panelis yang valid melalui wawancara. Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau dengan pengisian
kuesioner Bambang Kartika, 1998:20. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara pengisian kuisioner. Materi wawancara meliputi :
nama, usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, pengetahuan tentang jenis produk
yang disajikan, kesukaan terhadap jenis produk yang disajikan dari calon panelis. Ketentuan wawancara adalah jika calon panelis agak terlatih menjawab
pertanyaan utama yang terdapat pada soal nomor satu sampai lima sesuai dengan ketentuan, maka dapat diterima sebagai calon panelis yang berpotensi untuk tahap
seleksi berikutnya. Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas maka panelis agak terlatih yang
digunakan dalam penilaian ini adalah mahasiswa Teknologi Jasa dan Produksi Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah lulus mata
kuliah Analisis Mutu Pangan, sebanyak 30 mahasiswa yang mempunyai pengetahuan dalam menganalisis produk makanan.
3.4.1.1.2 Validitas Isi
Validitas isi merupakan upaya untuk mengetahui kemampuan dalam menilai suatu produk yang meliputi warna, rasa, aroma dan tekstur melalui uji inderawi.
Upaya untuk memenuhi validitas isi dari instrument yaitu melakukan seleksi penilaian yang diterima dari validitas internal. Pada tahap ini peneliti menyebar
lembar penilaian dan produk yang berupa sampel. Pada tahap latihan panelis dilakukan sebanyak 6 kali penilaian terhadap egg roll dengan kualitas dengan
tingkatan rasa, warna, aroma , dan tekstur yang berbeda. Menurut Kartika dkk, 1988:24 Data hasil penilaian dianalisis dengan menggunakan Range Methode
dengan ketentuan adalah sebagai berikut : Range Jumlah
Jika ≥ 1, maka calon panelis diterima Jumlah Range
Range Jumlah
Jika ≤ 1, maka calon panelis ditolak Jumlah Range
Bambang Kartika, dkk, 1988:24 Dari hasil analisis tersebut akan diketahui hasil perhitungan range method
diperoleh rasio jika 1, maka calon panelis memenuhi syarat, jika rasio 1, maka calon panelis tidak memenuhi syarat.
3.4.1.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen adalah suatu instrumen yang cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik.
Panelis akan mempunyai tingkat reliabilitas apabila panelis mempunyai keajegan dalam menilai produk pada waktu yang berbeda. Dari data penilaian, maka dapat
ditentukan jumlah panelis yang akan diterima yaitu apabila total skor range minimal ≥ 60 dari jumlah skor yang ada, sedangkan panelis yang ditolak yaitu
apabila skor rangenya ≤ 60 dari jumlah skor yang ada Arikunto 1998: 168.
3.4.2. Panelis Tidak Terlatih
Panelis tidak terlatih digunakan untuk menguji tingkat kesukaan pada suatu produk ataupun menguji tingkat kemauan seseorang untuk menggunakan suatu
produk Bambang Kartika, 1988:18. Jumlah panelis tidak terlatih minimal 80 orang. Bambang Kartika, 1988:32. Panelis tidak terlatih yang digunakan adalah
panelis yang dapat mengenal produk egg roll tepung terigu atau egg roll tepung sukun dan panelis tidak perlu melakukan latihan penilaian. Panelis yang
digunakan adalah masyarakat yang bertempat tinggal di daerah sekitar Kelurahan Sekaran yaitu di Cempakasari Timur 2 Rw IRt 03, Kecamatan Gunungpati ,
Semarang dan mahasiswa unnes.
3.5. METODE TEKNIK ANALISIS DATA