9
BAB II LANDASAN TEORI
1.1. Tinjauan Tentang
Egg Roll
Egg  Roll  merupakan  jenis  kue  yang  cara  pembuatannya  dengan dipanggang  kemudian  digulung  menggunakan  alat  penjepit.  Ciri  khas  egg  roll
secara umum adalah rasanya manis, teksturnya renyah, bentuknya gulungan utuh, berlubang dan tidak pecah-pecah. Sebagian masyarakat mengenal kue ini dengan
kue  semprong.  Melihat  dari  bahan  yang  digunakan,  egg  roll  dan  semprong memiliki  bahan  dasar  yang  berbeda.  Egg  roll  bahan  dasarnya  tepung  terigu
menggunakan  telur  yang  agak  banyak,  sedangkan  semprong  terbuat  dari  tepung beras  dan  menggunakan  telur  sedikit.  Egg  roll  mempunyai  aroma  khas  yang
berasal dari bahan-bahan yang digunakan  seperti telur, gula pasir, margarin, dan vanili. Berikut ini adalah gambar egg roll :
Gambar 2.1. Gambar Egg Roll Kriteria egg roll yang baik secara umum antara lain:
Warna : kuning keemasan Aroma : harum khas kue  dan margarin
Rasa   : manis dan gurih
Tektur : kering, renyah, dan agak rapuh Menurut  Loekmonohadi  2009,  resep  egg  roll  yang  telah  dibuktikan
menghasilkan egg roll yang baik adalah sebagai berikut : Bahan :
100 g tepung terigu
50 g butter
100 g tepung tapioka
150 g gula pasir
4 btr telur
4 g ovalet
150 g margarin
1 bks vanili
Cara membuat : a.  Campur tepung terigu, tepung tapioka dan vanili sampai tercampur rata
b.  Panaskan margarin dan butter hingga mencair. c.  Kocok  telur,  gula  pasir,  dan  ovalet  dengan  kecepatan  tertinggi  hingga
mengembang dan berwarna putih kurang lebih selama 10 menit. d.  Kurangi  kecepatan  mixer  hingga  yang  terendah,  masukkan  campuran
tepung terigu dan tepung tapioka, kocok  terus sampai rata e.  Masukkan  margarine  dan  butter  cair  dalam  keadaan  hangat  kuku,  kocok
terus hingga rata f.  Tuang satu sendok adonan dengan cetakan egg roll yang telah dipanaskan,
balik pemanggang agar matang merata g.  Setelah  agak  kering  gulung  adonan  menggunakan  penjepit  dan  angkat,
lakukan hingga adonan habis h.  Setelah dingin egg roll siap dikemas
1.1.1. Bahan-bahan Pembuatan Egg Roll
Bahan-bahan  yang  digunakan  dalam  pembuatan  egg  roll    pada  umumnya adalah sebagai berikut :
1.1.1.1. Tepung terigu
Tepung  terigu  adalah  tepung  yang  berasal  dari  biji  gandum  Triticum destirum  yang  melalui  proses  penumbukan  atau  penggilingan.  Pada  umumnya
gandum dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu hard wheat, berprotein tinggi,
medium wheat, berprotein sedang dan soft wheat berprotein rendah.
a.  Tepung  terigu  jenis  hard  keras  yaitu:  tepung  terigu  yang  mempunyai  kadar protein  11-13  dan  dihasilkan  dari  penggilingan  100    gandum  hard.
Tingginya  protein  terkandung  menjadikan  sifatnya  mudah  dicampur, difermentasikan,  daya  serap  airnya  tinggi,  elastis  dan  mudah  digiling.
Karakteristik  ini  menjadikan  tepung  terigu  hard  wheat  sangat  cocok  untuk bahan  baku  roti,  mie  dan  pasta.  Tepung  terigu  ini  digunakan  untuk  sejenis
makanan lain yang memerlukan pengembangan. b.  Tepung  terigu  jenis  medium  yaitu:  tepung  terigu  yang  mempunyai  kadar
protein 10  -11. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung
ini  cocok  untuk  membuat  adonan  fermentasi  dengan  tingkat  pengembangan sedang, seperti aneka jenis kue, donat, bakpau, bapel, panada atau aneka cake
dan muffin. c.  Tepung  terigu  jenis  soft  atau  lunak  yaitu:  tepung  terigu  yang  mempunyai
kadar  protein  8-9  dan  dihasilkan  dari  penggilingan  100    gandum  soft.
Cocok  untuk  membuat  kue  kering,  biscuit,  pastel  dan  kue-kue  yang  tidak memerlukan proses fermentasi.
1.1.1.2. Telur
Telur  dikenal  sebagai  bahan  makanan  yang  mengandung  protein,  sehingga sangat  baik untuk  memenuhi  kebutuhan protein  dalam tubuh.  Ada banyak sekali
jenis telur, namun ada beberapa jenis telur saja yang biasa dikonsumsi , yaitu : a.  Telur  Burung  Puyuh,  ciri-cirinya  :  Ukurannya  kecil,  warna  kulitnya  bercak-
bercak  hitam  kecoklatan,  kulit  kerabangnya  tipis,  dilapisi  lapisan  kulit  atau membran yang alot, sehingga mudah robek.
b.  Telur Itik  Bebek, ciri-cirinya : Kulitnya berwarna hijau kebiruan, meskipun ada  yang  berwarna  putih,  kulitnya  lebih  tebal  dibandingkan  dengan  telur
ayam, pemakainnya terbatas, karena berbau amis. c.   Telur Ayam  Negri, ciri-cirinya : Bentuknya lonjong, warna kulitnya kuning
kecoklatan,  banyak  dihidangkan  sebagai  lauk-pauk  atau  hiasan  untuk hidangan.
d.   Telur  Ayam  Kampung,  ciri-cirinya  :  Bentuknya  lonjong,  ukurannya  lebih kecil  dari  telur  ayam  negri,  warnanya  putih  agak  kecoklatan,  warna  kuning
telurnya  lebih  pekat  daripada  telur  ayam  negri,  kuning  telurnya  biasa digunakan untuk campuran jamu.
Telur  dapat  mempengaruhi  tekstur  kue  karena  mempunyai  daya  emulsi sehingga menjaga kestabilan adonan dan sebagai pengikat bahan-bahan lain dalam
adonan,  memberi  rasa  lezat  dan  menambah  nilai  gizi.  Pernyataan  tersebut  sesuai
dengan  pendapat  dari  Widowati  2003:9  bahwa  dalam  pembuatan  egg  roll  telur berfungsi sebagai pengembang, menambah aroma dan menambah nilai gizi.
1.1.1.3. Lemak
Lemak  dalam  adonan  berfungsi  untuk  membantu  mengembangkan  fisik, menambah  nilai  gizi,  dan  memberi  rasa  lezat.  Adapun  jenis-jenis  lemak
Mudjajanto dan Yulianti, 2004:27-28  antara lain : 1.1.1.3.1.
Butter Terbuat  dari  susu  atau  produk  susu  hewani  yang  sedikitnya  mengandung
80  lemak  susu.  Mudah  meleleh  bila  diletakkan  di  suhu  ruang.  Rasanya  gurih, aromanya harum, dan teksturnya lunak. Berdasarkan rasanya, dibedakan menjadi
2  jenis.  Unsalted  Butter  mentega  tawar  dan  Salted  Butter  yang  dalam  proses pembuatannya ditambahkan garam
1.1.1.3.2. Lemak gajih lard
Lard atau gajih yaitu lemak yang diperoleh dari jaringan lemak hewan ternak seperti  sapi,  kambing  dan  babi.  Di  antara  ketiga  hewan  tersebut  lemak  paling
banyak  diperoleh  dari  babi,  karena  itu  ada  juga  yang  menyebut  sebagai  lemak babi.  Umumnya  lemak  banyak  terdapat  pada  rongga  perut  dan  biasanya  akan
menghasilkan  lemak  gajih  bermutu  tinggi.  Kelemahan  dari  minyak  ini  adalah mudah teroksidasi sehingga menjadi tengik, karena itu dalam pembuatannya harus
ditambahkan  antioksidan.  Kelemahan  lain  dari  lemak  babi  adalah  sifatnya beragam baik cita rasa, tekstur, bau dan sebagainya  Loekmonohadi, 2002: 13
1.1.1.3.3. Shortening
Shortening  atau  mentega  putih  adalah  lemak  padat  yang  mempunyai  sifat plastis    tidak  dapat  kembali  ke  bentuk  semula    dan  kestabilan  tertentu.  Lemak
jenis  ini  umumnya  berwarna  putih  sehingga  disebut  dengan  mentega  putih. Mentega  putih  dibuat  dari  dua  jenis  lemak  atau  lebih,  atau  minyak  yang
dihidrogenasi.  Biasanya  digunakan  untuk  membuat  bakpao,  butter  cream  roti tawar atau pengganti mentega dalam pembuatan cookies.
1.1.1.3.4. Pastry fat
Jenis  lemak  ini  adalah  lemak  kaku  yang  berwarna  putih  dan  memiliki  titik didih  yang  lebih  rendah  dari  margarin.  Pastry  fat  biasanya  digunakan  dalam
pembuatan puff pastry, croisant dan danish pastry. 1.1.1.3.5.
Special cake fat Jenis  lemak  ini  biasanya  digunakan  dalam  pembuatan  cake  karena
mempunyai  daya  emulsi  yang  sangat  baik  dan  mampu  mengikat  zat  cair  dalam adonan,  serta  sebagai  stabilisator  yang  mampu  menahan  susunan  cake  setelah
dibakar sehingga cake yang dihasilkan tetap mengembang. 1.1.1.3.6.
Margarin Margarin  terbuat  dari  lemak  tumbuhan  yang  bahan  utamanya  adalah  lemak
cair,  minyak  nabati,  antara  lain  minyak  yang  diambil  dari  kelapa,  kelapa  sawit, biji  matahari,  biji  kapas,  jagung,  kedelai  dan  kacang.  Margarin  bersifat  plastis
yaitu pada suhu kamar berupa zat padat pada pendingin 40
o
-45
o
F cepat mengeras serta  mudah  mencair  apabila  dimasukkan  kedalam  mulut.  Sifat  margarin  adalah
lunak  dan  biasanya  mengandung  emulsifier  untuk  sifat  creaming    kemampuan
lemak  untuk  menangkap  dan  menahan  sel-sel  udara  bila  lemak  tersebut  dikocok kuat-kuat,  terutama  bila  tercampur  bahan  adonan  cake  lain  seperti  gula  dan
tepung.  Kualitas  margarin  yang  baik  adalah  bau  segar  dan  kuning  mengkilap. Margarin biasanya digunakan dalam pembutan roti, kue kering maupun makanan
kecil  lainnya.  Lemak  yang  digunakan  dalam  pembuatan  egg  roll  ini  adalah margarin dan butter yang berfungsi untuk menambah warna, menambah nilai gizi,
menambah rasa dan menambah aroma Widowati, 2003:9 1.1.1.4.
Tepung Tapioka Tepung  tapioka  adalah  granula  pati  yang  terdapat  didalam  ketela  pohon.
Tepung  ini  tersusun  atas  amilosa  dan  amilopektin.  Pati  ini  selama  proses pemasakan  akan  menyerap  dalam  jumlah  yang  cukup  tinggi.  Besar  kecilnya  air
yang  diserap  dalam  granula  pati  akan  menentukan  daya  kembang.  Semakin banyak air yang diserap semakin besar daya kembang yang dihasilkan.
Tepung  tapioka  disebut  juga  dengan  tepung  kanji  atau  pati.  Tepung  tapioka merupakan hasil ekstrak cairan dari umbi singkong ketela pohon. Singkong yang
sudah  diparut  ditambahkan  air  kemudian  disaring.  Cairannya  diendapkan, kemudian  endapan  tersebut  dikeringkan  dan  dihaluskan  sehingga  dihasilkan
butiran-butriran  putih,  yaitu  tapioka.  Ada  dua  jenis  tapioka,  yaitu  tapioka  kasar dan  tapioka  halus.  Tapioka  kasar  masih  mengandung  gumpalan  dan  butiran  ubi
kayu  yang  masih  kasar,  sedangkan  tapioka  halus  merupakan  hasil  pengolahan lebih lanjut dan tidak mengandung gumpalan lagi. Menurut Somaatmadja 1989:
27,  daging  ketela  mengandung  34  pati.  Kandungan  gizi  tepung  tapioka  dapat dilihat pada tabel berikut.
Table 2.1.  Komposisi kimia tepung tapioka per 100 gram Komposisi
Kadar Air
9.0 Protein
1.1 Lemak
0.5 Karbohidrat
84.2 Ca
0.084 P
0.125 Fe
0.001 Sumber : Infardo,2011
Tepung tapioka banyak  digunakan pada pembuatan makanan  atau kue. Pada industry  pangan,  tepung  tapioka  digunakan  sebagai  bahan  pengental  dan  bahan
pengikat,  seperti  dalam  pembuatan  puding,  sup,  makanan  bayi,  es  krim, pengolahan sosis daging, industry farmasi, dan lain sebagainya. Tapioka berfungsi
sebagai  bahan  pengenyal  pada  pembuatan  bakso,  dan  bahan  baku  pembuatan kerupuk sehingga dihasilkan kerupuk yang renyah. Made Astawan, 2010
Tapioka  mempunyai  amilopektin  tinggi  ,  mempunyai  kadar  amilosa  sebesar 17-23    dan  suhu  gelatinisasi  relative  rendah  yaitu  berkisar  52°C
–  64°C. Sifatnya  mudah mengembang swelling dalam air panas.
1.1.1.5. Gula Pasir
Dalam  pembuatan  egg  roll  gula  pasir  berfungsi  sebagai  bahan  pemanis, memberi pengaruh pada warna dan aroma egg roll menjadi lebih jelastajam.
Menurut  Mudjajanto dan Yulianti 2004, 24 ada beberapa jenis gula, yaitu : a.  Gula  pasir  sukrosa  adalah  gula  yang  dibuat  dari  tebu  atau  bit  dan
mempunyai derajat kemanisan 100.
b.  Gula  Coklat  brown  sugar  adalah  gula  yang  diperoleh  dari  molases yang  belum  dimurnikan  yang  dapat  berasal  dari  nira  kelapa  dan  tebu,
diproses dengan cara tradisional. c.  Dextrose  atau  glukosa  adalah  gula  yang  berasal  dari  pati  jagung  atau
singkong  yang  dihidrolisasi  dengan  asam  menjadi  dekstrin,  kemudian menjadi dextrose. Dextrose mempunyai derajat kemanisan 39
d.  Maltose adalah  gula  yang  diperoleh  dari  hidrolisis  pati  dengan  derajat
kemanisan 30. 2.1.1.1.6.
Vanili Vanili  merupakan  bahan  tambahan  yang  digunakan  sebagai  pengharum
makanan.  Vanili  didapatkan  dari  buah  vanili  yang  diekstraks.  Dipasaran  vanili biasanya dijual dalam bentuk bubuk dan cair.
2.1.2. Proses Pembuatan Egg Roll
Untuk  menghasilkan  egg  roll  yang  baik  harus  dilakukan  tahapan-tahapan pembuatan  yang  tepat.  Pada  pembuatan  egg  roll  terdiri  dari  tahap  persiapan  dan
tahap pembuatan. 2.1.2.1.
Tahap Persiapan Tujuan dari tahap persiapan ini adalah agar dalam proses pembuatan egg roll
bisa  terlaksana  secara  efektif  dan  efisien.  Tahap  persiapan  terdiri  dari  persiapan alat, pemilihan bahan, dan penimbangan bahan.
2.1.2.1.1. Persiapan Alat
Alat  yang  digunakan  dalam  pembuatan  egg  roll  harus  diperhatikan kebersihannya, terutama waskom dan mixer pada saat membuat adonan. Jika alat
tersebut  terdapat  lemak  maka  adonan  tidak  akan  mengembang.  Alat  yang diperlukan dalam pembuatan egg roll adalah timbangan, waskom, ayakan, mixer,
kompor, cetakan egg roll, penjepit dan nampan. 2.1.2.1.2.
Persiapan Bahan Dalam  persiapan  bahan  yang  dilakukan  adalah  memilih  bahan-bahan  yang
berkualitas  baik  untuk  membuat  egg  roll.  Bahan  yang  disiapkan  adalah  sebagai berikut:
a. Tepung terigu
Tepung terigu dipilih yang berwarna putih tulang, kering, tidak menggumpal, tidak berkutu, dan tidak bau apek.
Tepung terigu yang digunakan adalah jenis tepung terigu protein sedang atau rendah.  Semakin  tinggi  kandungan  protein  pada  tepung  terigu  maka  semakin
tinggi  kandungan  glutennya.  Gluten  bersifat  elastis,  sehingga  dalam  pembuatan egg roll lebih sulit kering dan kurang renyah.
b. Tepung tapioka
Kualitas tepung tapioka  yang baik adalah berwarna putih terang, lebih putih dari tepung terigu, kandungan air rendah kering, bersih dari kotoran seperti serat
singkong,  daya  rekatnya  tinggi.  Daya  rekatnya  tinggi  dibuktikan  dengan  cara menambahkan air panas, tekturnya akan menjadi kental.
c. Telur
Telur yang digunakan dalam pembuatan egg roll umumnya adalah telur ayam negri,  karena  mudah  didapatkan  dan  harganya  relatif  murah  dibandingkan  telur
yang lain. Kualitas telur ayam yang baik yaitu kulit telur tidak retak, aroma tidak busuk,  jika  dibuka  keadaan  kuningnya  masih  utuh  dan  bila  dituang  dalam
mangkuk atau piring kuningnya berada ditengah. d.
Margarin Margarin  yang  baik  ciri-cirinya  antara  lain  warnanya  kuning  mengkilap,
aromanya segar, tidak tengik, teksturnya lembut dan lunak. e.
Butter Warnanya  kuning  terang  dan  mengkilap,  teksturnya  sangat  lunak,  aromanya
harum  dan  tidak  tengik.  Butter  berfungsi  untuk  menambah  aroma  agar  lebih harum.
f. Gula pasir
Gula  yang  digunakan  untuk  membuat  egg  roll  adalah    jenis  gula  pasir  atau sukrosa.  Gula  pasir  yang  baik  adalah  warnanya  putih,  bersih,  dan  kering    tidak
menggumpal . g.
Ovalet Ovalet yang baik adalah warnanya belum berubah dari aslinya. Warna ovalet
yang  masih  baru  adalah  berwarna  orange  dan  kuning,  jika  ovalet  sudah  lama warnanya  akan  lebih  pudar.  Pemakaian  ovalet  yang  sudah  lama  menyebabkan
adonan menjadi kurang memgembang.
h. Vanili
vanili  yang  banyak  digunakan  adalah  yang  berbentuk  serbuk,  ciri-cirinya yang  baik  adalah  warnanya  putih,  kering,  tidak  menggumpal,  dan  aromanya
harum.  Penggunaan  vanili  cair  dapat  meningkatkan  kadar  air  pada  egg  roll, sehingga  penggunaannya  lebih  terbatas  dibandingkan  dengan  vanili  yang
berbentuk serbuk. 2.1.2.2.
Pemilihan Bahan Penimbangan  bahan  bertujuan  untuk  menentukan  berat  masing
–masing bahan  yang  akan  digunakan  untuk  membuat  egg  roll  sesuai  dengan  resep  yang
digunakan.  Penimbangan  bahan  egg  roll  menggunakan  timbangan  digital  agar hasilnya  lebih  tepat.  Jika  penimbangan  tidak  tepat  dapat  mempengruhi  kualitas
egg roll yang dibuat. 2.1.3.
Tahap Pembuatan Egg Roll Langkah-langkah pembuatan egg roll adalah sebagai berikut :
a.  Campur tepung terigu, tapioka, dan vanili hingga merata, kemudian ayak. b.  Panaskan margarin dan butter hingga mencair.
c.  Kocok telur,  gula pasir,  dan ovalet hingga mengembang dan berwarna putih kurang lebih selama 5 menit.
d.  Masukkan campuran tepung terigu, tepung tapioka, dan vanili. e.  Masukkan margarin dan butter cair dalam keadaan hangat kuku, aduk sampai
rata. f.
Panggang satu sendok adonan dengan cetakan egg roll yang telah dipanaskan, balik pemanggang agar matang merata
g.  Setelah  agak  kering  gulung  adonan  menggunakan  penjepit  dan  angkat, lakukan hingga adonan habis
h.  Biarkan dingin, kemudian kemas
Untuk menjaga kualitas  egg roll agar tetap renyah dan dapat  bertahan lama, egg roll harus disimpan dikemas dalam tempat yang kering dan tertutup rapat.
2.2. Tinjauan tentang sukun