HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi: diskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian untuk membuktikan apakah hasil penelitian dapat menjawab permasalahan dan tujuan penelitian.

4.1. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Ekperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pembuatan egg roll tepung sukun dengan jumlah penggunaan tepung tapioka yang berbeda. Sampel yang digunakan terdiri dari 4 macam, yaitu egg roll tepung sukun dengan tepung tapioka 90 g kode sampel 424, egg roll tepung sukun dengan tepung tapioka 110 g kode sampel 332, egg roll tepung sukun dengan tepung tapioka 130 g kode sampel 231, dan egg roll tepung terigu sebagai kontrol kode 186.

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Uji Inderawi

Uji inderawi dilakukan oleh 16 orang panelis agak terlatih untuk menilai ketiga egg roll hasil eksperimen berdasarkan aspek warna , rasa rasa manis dan rasa sukun, aroma, dan tekstur. Adapun deskripsi data per aspek berdasarkan penilaian dari masing-masing panelis agak terlatih dalam bentuk skor bulat dipaparkan sebagai berikut :

4.1.1.1. Warna

Sampel 424, nilai 2 diberikan oleh 2 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 6 orang panelis, dan nilai 4 diberikan oleh 8 orang panelis lainnya. Sampel 332, nilai 2 diberikan oleh 5 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 6 orang dan nilai 4 diberikan oleh 5 panelis lainnya. Sampel 231, nilai 1 diberikan oleh 2 orang, nilai 2 diberikan oleh 6 orang, nilai 3 diberikan oleh 6 orang dan nilai 4 diberikan oleh 2 orang. Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.1. Tabel 4.1. Penilaian panelis pada aspek warna Sampel Nilai 1 2 3 4 424 2 6 8 332 5 6 5 231 2 6 6 2 Keterangan : Nilai 4 : kuning keemasan Nilai 3 : kuning Nilai 2 : kuning muda Nilai 1 : kuning keputihan

4.1.1.2. Rasa

Pada aspek rasa terdiri dari dua macam, yaitu aspek rasa manis dan aspek rasa sukun. a. Rasa manis Sampel 424, nilai 2 diberikan oleh 5 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 5 orang panelis, dan nilai 4 diberikan oleh 6 orang panelis lainnya. Sampel 332, nilai 2 diberikan oleh 2 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 6 orang dan nilai 4 diberikan oleh 8 panelis lainnya. Sampel 231, nilai 1 diberikan oleh 4 orang, nilai 2 diberikan oleh 6 orang, nilai 3 diberikan oleh 6 orang. Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.2. Tabel 4.2. Penilaian panelis pada aspek rasa manis Sampel Nilai 1 2 3 4 424 5 5 6 332 2 6 8 231 4 6 6 Keterangan : Nilai 4 : sangat ideal Nilai 3 : ideal Nilai 2 : kurang ideal Nilai 1 : tidak ideal b. Rasa sukun Sampel 424, nilai 2 diberikan oleh 5 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 6 orang panelis, dan nilai 4 diberikan oleh 5 orang panelis lainnya. Sampel 332, nilai 2 diberikan oleh 3 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 5 orang dan nilai 4 diberikan oleh 8 panelis lainnya. Sampel 231, nilai 1 diberikan oleh 2 orang, nilai 2 diberikan oleh 5 orang, nilai 3 diberikan oleh 8 orang, dan nilai 4 diberikan oleh 1 orang. Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.3. Tabel 4.3. Penilaian panelis pada aspek rasa sukun Sampel Nilai 1 2 3 4 424 5 6 5 332 3 5 8 231 2 5 8 1 Keterangan : Nilai 4 : sangat nyata Nilai 3 : nyata Nilai 2 : kurang nyata Nilai 1 : tidak nyata

4.1.1.3. Aroma

Sampel 424, nilai 2 diberikan oleh 5 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 5 orang panelis, dan nilai 4 diberikan oleh 6 orang panelis lainnya. Sampel 332, nilai 2 diberikan oleh 3 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 5 orang dan nilai 4 diberikan oleh 8 panelis lainnya. Sampel 231, nilai 2 diberikan oleh 4 orang, nilai 3 diberikan oleh 4 orang dan nilai 4 diberikan oleh 8 orang. Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.4. Tabel 4.4. Penilaian panelis pada aspek aroma Sampel Nilai 1 2 3 4 424 5 5 6 332 3 5 8 231 4 4 8 Keterangan : Nilai 4 : sangat nyata Nilai 3 : nyata Nilai 2 : kurang nyata Nilai 1 : tidak nyata

4.1.1.4. Tekstur

Sampel 424, nilai 1 diberikan oleh 2 orang panelis, nilai 2 diberikan oleh 6 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 7 orang panelis, dan nilai 4 diberikan oleh 1 orang panelis lainnya. Sampel 332,nilai 2diberikan oleh 4 orang panelis, nilai 3 diberikan oleh 5 orang dan nilai 4 diberikan oleh 7 panelis lainnya. Sampel 231, nilai 2 diberikan oleh 2 orang, nilai 3 diberikan oleh 6 orang dan nilai 4 diberikan oleh 8 orang. Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.5 Tabel 4.5. Penilaian panelis pada aspek Tekstur Sampel Nilai 1 2 3 4 424 2 6 7 1 332 4 5 7 231 2 6 8 Keterangan : Nilai 4 : sangat kering dan sangat renyah Nilai 3 : kering dan renyah Nilai 2 : kurang kering dan kurang renyah Nilai 1 : tidak kering dan tidak renyah Data hasil pengujian inderawi egg roll tepung sukun secara keseluruhan pada indikator warna, rasa rasa manis dan rasa sukun, aroma, dan tekstur dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil penilaian egg roll tepung sukun Aspek 424 332 231 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Warna 2 6 8 5 6 5 2 6 6 2 Rasa manis 5 5 6 2 6 8 4 6 6 Rasa sukun 5 6 5 3 5 8 2 5 8 1 Aroma 5 5 6 3 5 8 4 4 8 Tekstur 2 6 7 1 4 5 7 2 6 8

4.1.2. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Adapun pengujiannya dengan menggunakan uji Liliefors, di mana pengambilan simpulannya adalah jika harga Lo L sampel pada taraf signifikansi 5 maka data berdistribusi normal dan jika harga Lo L sampel pada taraf signifikansi 5 maka data tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan pada masing-masing sampel penelitian yang dilihat dari semua aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur dan dipaparkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas No Indikator penilaian Lo L tabel Keterangan 1. Warna424 0,1991 0,2130 Normal 2. Warna332 0,2022 0,2130 Normal 3. Warna231 0,2119 0,2130 Normal 4. Rasa manis424 0,2058 0,2130 Normal 5. Rasa manis 332 0,1991 0,2130 Normal 6 Rasa manis 231 0,1866 0,2130 Normal 7 Rasa sukun 424 0,2022 0,2130 Normal 8 Rasa sukun332 0,1930 0,2130 Normal 9 Rasa sukun 231 0,2076 0,2130 Normal 10 Aroma 424 0,2058 0,2130 Normal 11 Aroma 332 0,1930 0,2130 Normal 12 Aroma 231 0,1906 0,2130 Normal 13 Tekstur424 0,2045 0,2130 Normal 14 Tekstur332 0,1727 0,2130 Normal 15 Tekstur 231 0,1991 0,2130 Normal Tabel 4.7 menunjukkan bahwa harga-harga Lo L tabel, artinya semua sampel baik dilihat dari masing-masing aspek penilaian maupun secara keseluruhan per sampel berdistribusi normal. Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian pada masing-masing indikator penilaian maupun masing-masing sampel mempunyai varians yang sama homogen atau tidak. Adapun pengujiannya dengan menggunakan uji Bartlett, di mana kriteria pengambilan simpulannya adalah jika harga ² hitung ² tabel pada taraf signifikansi 5 maka data homogen atau mempunyai varians yang sama dan jika jika harga ² hitung ² tabel pada taraf signifikansi 5 maka data tidak homogen atau variansnya tidak sama. Hasil pengujian homogenitas masing-masing indikator penilaian maupun secara keseluruhan per sampel ditampilkan padatable 4.8. Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas No Kelompok pengujian ² hitung ² tabel Keterangan 1. Warna 0,76 7,81 Homogen

2. Rasa

a. Rasa manis b. Rasa sukun 0,67 0,32 7,81 7,81 Homogen Homogen 3. Aroma egg roll 0,59 7,81 Homogen 4. Tekstur 0,57 7,81 Homogen Tabel 4.8 menjelaskan bahwa harga-harga ² hitung ² tabel , artinya semua kelompok pengujian yaitu per aspek penilaian warna, rasa, aroma, dan tekstur maupun per sampel sampel 424, 332 dan 231 mempunyai varians yang sama homogen.

4.1.3. Hasil Perhitungan Analisis Varians Klasifikasi Tunggal

Perhitungan analisis varians klasifikasi tunggal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis kerja, di mana kriteria pengambilan simpulannya adalah jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka F hitung signifikan artinya ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji berdasarkan aspek pengujiannya dan jika harga F hitung F tabel dengan taraf signifikansi 5 maka F hitung tidak signifikan artinya tidak ada perbedaan yang nyata pada sampel yang diuji berdasarkan aspek pengujiannya. Hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 90 g, 110 g, dan 130 g untuk satu resep, pada aspek warna, rasa rasa manis dan rasa khas sukun, aroma egg roll, dan tekstur sebagai pengujian hipotesis kerja yang diajukan secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Ringkasan Hasil Perhitungan Analisis Klasifikasi Tunggal Terhadap Egg Roll Hasil Eksperimen No Aspek F hitung F tabel Keterangan 1. Warna 3,95 2,81 Berbeda nyata

2. Rasa

a. Manis b. Sukun 9,18 4,10 2,81 2,81 Berbeda nyata Berbeda nyata

3. Aroma

0,42 2,81 Tidak Berbeda nyata

4. Tekstur

5,04 2,81 Berbeda nyata Tabel diatas menujukan tiga aspek pengujian yaitu warna, rasa dan tekstur memiliki harga F hitung yang lebih besar dibandingkan F tabel . Hal ini menujukkan ada perbedaan yang nyata diantara masing-masing sampel egg roll hasil eksperimen. Sedangkan pada aspek aroma memiliki harga F hitung lebih kecil dibandingkan F tabel , artinya tidak ada perbedaan yang nyata diantara masing- masing sampel egg roll hasil eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja Ha yang berbunyi “Ada pengaruh jumlah penggunaan tepung tapioka yang berbeda terhadap kualitas egg roll tepung sukun dilihat dari warna, rasa, aroma dan tekstur ” dapat diterima dan hipotesis nol Ho yang berbunyi “Tidak ada pengaruh penggunaan tepung tapioka yang berbeda terhadap kandungan gizi dan tekstur kue kering dari tepung talas dilihat dari aspek warna, rasa, aroma, dan tekstur ” ditolak. Berdasarkan hipotesis yang diterima yang diketahui dari hasil analisis varian klasivikasi tunggal menunjukkan bahwa tiap sampel egg roll mempunyai perbedaan yang nyata pada aspek warna, rasa dan tekstur. Untuk pasangan yang berbeda pengujian dilanjutkan uji tukey.

4.1.4. Hasil Uji Tukey

Uji Tukey dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar sampel, dengan kriteria pengambilan simpulannya jika harga selisih antar sampel lebih besar dari nilai pembanding maka dapat dikatakan ada perbedaan yang nyata diantara sampel yang dibandingkan tersebut. Uji Tukey dalam penelitian ini meliputi aspek warna, rasa, dan tekstur. Pada hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal menujukkan tidak ada perbedaan nyata pada aspek aroma, sehingga tidak dilakukan uji tukey.

4.1.4.1. Warna

Hasil uji Tukey terhadap aspek warna menunjukkan bahwa selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 332 adalah 0,38, selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 231 adalah 0,88, dan selisih rerata skor antara sampel 332 dengan sampel 231 adalah 0,50. Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata Hasil perhitungan uji Tukey dari aspek warna dapat dilihat pada Tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10. Hasil ringkasan uji Tukey dilihat dari indikator warna Kode sampel Selisih rerata skor antar Sampel Nilai pembanding Keterangan 424 dengan 332 0,38 0,74 Tidak berbeda nyata 424 dengan 231 0,88 0,74 Berbeda nyata 332 dengan 231 0,50 0,74 Tidak berbeda nyata Berdasarkan tabel diatas diperoleh selisih rerata skor lebih besar dibandingkan nilai pembandingnya yaitu 0,74. Pada sampel 424 dengan sampel 332 dan sampel 332 dengan sampel 231 menunjukkan tidak berbeda nyata. Sedangkan pada sampel 424 dengan sampel 231 menujukkan berbeda nyata.

4.1.4.2. Rasa manis

Hasil uji Tukey terhadap aspek rasa manis menunjukkan bahwa selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 332 adalah 0,31, selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 231 adalah 0,94, dan selisih rerata skor antara sampel 332 dengan sampel 231 adalah 1,25. Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata. Hasil perhitungan uji Tukey dari aspek rasa manis dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11. Hasil ringkasan uji Tukey dilihat dari indikator rasa manis Kode sampel Selisih rerataskor antar sampel Nilai pembanding Kriteria 424 dengan 332 0,31 0,74 Tidak Berbeda nyata 424 dengan 231 0,94 0,74 Berbeda nyata 332 dengan 231 1,25 0,74 Berbeda nyata Berdasarkan tabel diatas diperoleh selisih rerata skor lebih besar dibandingkan nilai pembandingnya yaitu 0,74. Pada sampel 424 dengan sampel 332 menunjukkan tidak berbeda nyata. Pada sampel 424 dengan sampel 231 menujukkan adanya berbeda nyata. Begitu juga dengan kode sampel 332 dengan sampel 231 menunjukkan berbeda nyata.

4.1.4.3. Rasa sukun

Hasil uji Tukey terhadap aspek rasa sukun pada egg roll eksperimen menunjukkan bahwa selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 332 adalah 0,31, selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 231 adalah 0,50, dan selisih rerata skor antara sampel 332 dengan sampel 231 adalah 0,81. Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata. Hasil perhitungan uji Tukey dari aspek rasa sukun dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Hasil ringkasan uji Tukey dilihat dari indikator rasa sukun Kode sampel Selisih rerata skor antar sampel Nilai pembanding Keterangan 424 dengan 332 0,31 0,75 Tidak berbeda nyata 424 dengan 231 0,50 0,75 Tidak Berbeda nyata 332 dengan 231 0,81 0,75 Berbeda nyata Berdasarkan tabel diatas diperoleh selisih rerata skor lebih besar dibandingkan nilai pembandingnya yaitu 0,75. Pada sampel 424 dengan sampel 332 menunjukkan tidak berbeda nyata. Pada sampe 424 dengan sampel 231 menujukkan tidak berbeda nyata. Sedangkan pada sampel 332 dengan sampel 231 diperoleh selisih rerata lebih kecil dibandingkan nilai pembanding sehingga menunjukkan bahwa sampel tersebut berbeda nyata.

4.1.4.4. Tekstur

Hasil uji Tukey terhadap aspek tekstur egg roll eksperimen menunjukkan bahwa selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 332 adalah 0,75, selisih rerata skor antara sampel 424 dengan sampel 231 adalah 0,94, dan selisih rerata skor antara sampel 332 dengan sampel 231 adalah 0,19. Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel Np nilai pembanding, berarti terdapat perbedaan yang nyata. Hasil perhitungan uji Tukey dari aspek tekstur dapat dilihat pada Tabel 4.13. dibawah ini. Tabel 4.13. Hasil ringkasan uji Tukey dilihat dari indikator tekstur Kode sampel Selisih rerata skor antar sampel Nilai pembanding Keterangan 424 dengan 332 0,75 0,75 Tidak Berbeda nyata 424 dengan 231 0,94 0,75 Berbeda nyata 332 dengan 231 0,19 0,75 Tidak berbeda nyata Berdasarkan tabel diatas diperoleh selisih rerata skor lebih besar dibandingkan nilai pembandingnya yaitu 0,75. Pada sampel 424 dengan sampel 332 menunjukkan tidak berbeda nyata. Pada sampel 424 dengan sampel 231 menujukkan berbeda nyata. Sedangkan pada sampel 332 dengan sampel 231 diperoleh selisih rerata lebih kecil dibandingkan nilai pembanding sehingga menunjukkan bahwa sampel tersebut tidak beda nyata. Tabel 4.14. Rerata skor uji inderawi egg roll tepung sukun dari semua aspek No Aspek penilaian Sampel 424 Kriteria Sampel 332 Kriteria Sampel 231 Kriteria Rerata Rerata Rerata

1 Warna

3,38 Kuning keemasan 3,00 Kuning 2,50 Kuning muda 2 Rasa Manis 3,06 Ideal 3,38 Sangat ideal 2,13 Kurang ideal 3 Rasa Sukun 3,00 Nyata 3,31 Sangat nyata 2,50 Kurang nyata 4 Aroma 3,06 Nyata 3,38 Sangat nyata 2,13 Kurang nyata 5 Tekstur 2,44 Kurang renyah kering 3,19 Renyah kering 3,38 Sangat renyah kering Jumlah 14,94 16,26 12,64 Rerata 2,98 3,25 2,52 Mencermati tabel 4.14, dapat diketahui bahwa sampel terbaik dari penelitian ini adalah sampel 332 yaitu egg roll tepung sukun dengan menggunakan tepung tapioka sebanyak 110 g. Bila rerata masing-masing sampel pada tiap aspek ditampilkan dalam bentuk diagram histogram maka akan tampak sebagaimana diagram di bawah ini. Gambar 4.1. Histogram rerata ketiga sampel egg roll tepung sukun padaindikator warna Keterangan : A : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapiokasebanyak 90 g B : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 110 g C : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 130 g 1 2 3 4 A B C 3.38 3 2.5 N i l a i Sampel Gambar 4.2. Histogram rerata ketiga sampel egg roll tepung pada indikator rasa manis Keterangan : A : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 90 g B : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 110 g C : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 130 g Gambar 4.3. Histogram rerata ketiga sampel egg roll tepung sukun pada indikator rasa sukun Keterangan : A : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 90 g B : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 110 g 1 2 3 4 A B C 3.06 3.38 2.13 N i l a i Sampel 1 2 3 4 A B C 3 3.31 2.5 N i l a i Sampel C : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 130 g Gambar 4.4. Histogram rerata ketiga sampel egg roll tepung pada indikator aroma Keterangan : A : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 90 g B : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 110 g C : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 130 g Gambar 4.5. Histogram rerata ketiga sampel egg roll tepung sukun pada indikator tekstur Keterangan : A : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 90 g B : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 110 g 1 2 3 4 A B C 3.06 3.38 2.13 N i l a i Sampel 1 2 3 4 A B C 2.44 3.19 3.38 N i l a i Sampel C : egg roll tepung sukun dengan penggunaan tepung tapioka sebanyak 130 g

4.1.5. Hasil Uji Kandungan Gizi

Dari uji inderawi yang telah dilakukan sebelumnya telah diperoleh sampel egg roll hasil eksperimen terbaik, kemudian sampel terbaik tersebut di uji kandungan gizinya. Sampel terbaiknya adalah sampel 332, yaitu egg roll dengan tepung sukun dengan menggunakan tepung tapioka sebanyak 110 g. Kandungan gizi dari sampel egg roll tepung sukun terbaik secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.15. Tabel Kandungan Gizi pada Egg Roll Tepung Sukun Terbaik No Zat gizi Jumlah

1 Kadar air

11,1 2 Kadar abu 2,17 3 Kadar lemak 3.72 4 Protein 6,19 5 Karbohidrat 52,77 6 Vitamin C mg 16,78 7 Fosfor mg 0,12 8 Calsium mg 17,89 Berdasarkan tabel diatas, pengujian kandungan gizi sampel egg roll tepung sukun terbaik hasil eksperimen diperoleh hasil bahwa kadar air sebanyak 11,1 , kadar abu 2,17 , kadar lemak 3,72 g, protein 6,19 , karbohidrat 52,77 , viatmin C 16,78 mg, fosfor 0,2 mg, dan kalsium 17,89 mg.

4.1.6. Hasil Analisis Deskripsi Persentase

Hasil analisis deskripsi persentase digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap egg roll hasil eksperimen. Adapun uji kesukaan dalam penelitain ini dengan menggunakan 80 panelis tidak terlatih dengan aspek yang dinilai adalah aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur. Berdasarkan hasil pengujian dari panelis tidak terlatih kemudian di analisis serta dibandingkan dengan tabel persentase untuk mengetahui tingkat kesukaannya. Hasil analisis deskripsi persentase egg roll tepung sukun hasil eksperimen dapat ditampilkan pada tabel 4.16. Tabel 4.16. Hasil Uji Kesukaan No Aspek Sampel Skor Persentase Kriteria kesukaan

1. Warna

424 332 231 261 268 210 81,56 83,75 65,63 Sangat suka Sangat suka Suka

2. Rasa

a. Rasa manis b. Rasa sukun 424 332 231 424 332 231 245 261 192 247 230 237 76,56 81,56 60 77,19 71,88 74,06 Suka Sangat suka Kurang suka Suka Suka Suka

3. Aroma

424 332 231 220 263 222 68,75 82,19 69,38 Suka Sangat suka Suka

4. Tekstur

424 332 231 189 204 269 59,06 63,75 84,06 Kurang suka Suka Sangat suka Keterangan : 25 - 43,74 : tidak suka 43,75 - 62,4 : kurang suka 62,5 - 81,24 : suka 81,25 – 100 : sangat suka Tabel diatas menunjukkan pada sampel 424 aspek warna persentasenya 81,56 , rasa manis 76,56 , rasa sukun 77,19 , aroma 68,75 , dan tekstur 59,06 . Sampel 332 aspek warna persentasenya 83,75 , rasa manis 81,56 , rasa sukun 71,88 , aroma 68,75 dan tekstur 63,75 . Sedangkan sampel 231 persentase dari aspek warna 65,63 , rasa manis 60 , rasa sukun 74,06 , aroma 69,38 , dan tekstur 84,06 . Secara keseluruhan yang jumlah rata-rata dan jumlah prosentasenya paling banyak adalah sampel 332, yaitu egg roll tepung sukun yang menggunakan tepung tapioka sebanyak 110 g dalam satu resep.

4.2. PEMBAHASAN