ALASAN PEMILIHAN JUDUL PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Egg Roll merupakan jenis kue dengan ciri khas rasanya manis, teksturnya renyah, bentuknya gulungan utuh, berlubang dan tidak pecah-pecah. Sesuai namanya, dalam pembuatan egg roll menggunakan telur yang lebih banyak dibandingkan bahan-bahan yang lain. Sebagian masyarakat mengenal kue egg roll dengan nama kue semprong. Umumnya egg roll terbuat dari tepung terigu, sedangkan semprong terbuat dari tepung beras dan menggunakan telur sedikit. Egg roll memiliki tekstur yang renyah dan mudah dicerna, sehingga disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia, seperti anak-anak, remaja, dewasa, maupun lansia. Egg roll biasanya digunakan untuk sajian tamu, camilan sehari- hari, atau untuk oleh-oleh. Buah sukun merupakan bahan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, karena hampir diseluruh wilayah dapat ditumbuhi tanaman sukun. Produktivitasnya cukup tinggi. Dalam satu tahun akan diperoleh buah sukun sebanyak 400 buah pada umur 5 sampai 6 tahun, dan 700 – 800 buah pertahun pada umur 8 tahun. Buah sukun berbentuk bulat telur hingga bulat, tidak berbiji, garis tengah buah sekitar 10 - 30 cm. Saptoningsih, 2010 Buah sukun merupakan bahan pangan alternatif yang cukup prospektif untuk dikembangkan diberbagai daerah. Berikut adalah kandungan gizi pada buah sukun : Table 1.1. Kandungan gizi pada buah sukun tiap 100 g Zat Protein Jumlah Karbohidrat 35,5 Protein 0,1 Lemak 0,2 Abu 1,21 Fosfor 35,5 Kalsium 021 Besi 0,0026 Kadar air 61,8 Serat 2 Sumber : Ir. Saptoningsih, MP,2010 Buah sukun yang telah dimasak cukup bagus sebagai sumber vitamin A dan B komplek. Kandungan mineral Ca Kalsium dan P Fosfor buah sukun lebih baik daripada kentang dan kira-kira sama dengan yang ada dalam ubi jalar. Saptoningsih, 2010 Kandungan karbohidrat pada sukun cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai makanan pokok. Biasanya sukun diolah secara langsung dengan cara di rebus, goreng atau dibakar, rasanya enak namun pemanfaatnnya kurang bervarisi. Pada saat musim sukun, produksinya sangat melimpah, akibatnya harga buah sukun menjadi sangat murah. Buah ini perlu diolah agar bisa tahan lebih lama, karena mudah busuk apabila tidak segera dikonsumsi. Salah satunya adalah dengan dibuat tepung sukun. Tepung sukun mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan tepung terigu. Diantaranya kandungan kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C tepung sukun lebih tinggi dari tepung terigu, disamping itu kandungan energinya juga lebih rendah sehingga cocok untuk orang yang melaksanakan diet rendah energi, contohnya penderita diabetes dan obesitas. Tepung sukun memiliki prospek besar untuk menggantikan tepung terigu dalam pembuatan berbagai macam makanan seperti kue, mi, dan sebagainya. Sejauh ini sebagian besar pembuatan berbagai macam jenis kue dibuat dengan bahan dasar tepung terigu. Bila sukun dikembangkan dan diproduksi dalam skala besar, tentunya Indonesia dapat menghemat devisa yang signifikan karena selama ini hampir seratus persen gandum masih kita impor sebagai bahan baku tepung terigu. Yoyok Widoyoko,dkk. 2010: 51 Tepung sukun bersifat lebih tahan lama awet dibandingkan dengan buah sukun yang masih segar, jika dikemas dengan baik bisa bertahan hingga 9 bulan. Disamping lebih awet tepung sukun lebih mudah untuk diolah menjadi berbagai macam makanan. Egg roll adalah salah satu olahan yang bisa dijadikan alternative untuk mengoptimalkan pemanfaatan buah sukun. Dalam pembuatan egg roll bahan yang digunakan antara lain tepung terigu, tepung tapioka, gula pasir, telur, margarin, butter, vanili, dan ovalet. Tepung tapioka dalam pembuatan egg roll berfungsi sebagai perenyah. Resep egg roll pada umumnya menggunakan tepung terigu 100 g dan tepung tapioka 100 g. Pada pelaksanaan pra eksperimen pembuatan egg roll tepung sukun yang pertama jumlah tepung sukun dan tepung tapioka sama dengan resep umumnya, yaitu masing-masing 100 g. Egg roll yang dihasilkan memiliki tekstur kurang kering dan kurang renyah, sehingga pada eksperimen yang dilaksanakan jumlah tepung tapioka dijadikan variabel dalam penelitian. Tepung tapioka yang digunakan sebanyak 90 g, 110 g, dan 130 g dengan penggunaan tepung sukun sebanyak 100 g. Penggunaan tepung tapioka tersebut diharapkan menghasilkan tingkat kerenyahan yang lebih baik. Pada penelitian ini tepung terigu diganti dengan tepung sukun. Jumlah tepung tapioka yang digunakan berbeda sehingga hasil eksperimen akan dapat dilihat dari aspek rasa, tekstur, warna dan aroma. Egg roll yang dibuat dengan tepung sukun diharapkan dapat menghasilkan produk egg roll yang enak, sehat dan disukai oleh masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkatnya kedalam penelitian dengan judul ” Eksperimen Pembuatan Egg Roll Tepung Sukun Artocarpus Altilis dengan Penambahan Jumlah Tepung Tapioka yang Berbeda ”.

1.2. RUMUSAN MASALAH