promosi, keamanan kawasan, pelataran parkir, fasilitas wisata agro, kondisi jalan menuju wisata agro, sarana peribadatan, kebersihan kawasan, serta toilet.
Kegiatan berkuda bagi pengunjung mendekati tingkat kenyataan yang mendekati ideal skor angka ideal = 1,10. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan
berkuda yang ada saat ini sudah cukup menghibur dan menjadi salah satu daya tarik Wisata Agro Gunung Mas. Hal lainnya diduga untuk menikmati fasilitas
kegiatan berkuda tidak perlu untuk antri dikarenakan kuda yang tersedia cukup banyak. Meskipun ada beberapa kekurangan yaitu hanya perlu ditambahkan
seperti adanya pembuangan kotoran kuda khusus agar tidak tercecer. Adapun atribut yang paling tidak ideal bagi pengunjung adalah atribut toilet skor angka
ideal = 6,10 dan atribut kebersihan kawasan skor angka ideal = 4,70. Atribut toilet dianggap sangat penting oleh pengunjung namun memiliki
tingkat kenyataan yang berbeda dengan yang diharapkan, sehingga dinilai jauh dari ideal. Kebersihan kawasan dinilai jauh dari ideal karena menurut persepsi
pengunjung keadaan kawasan Wisata Agro Gunung Mas masih jauh dari kesan bersih. Ini dapat dilihat dari masih banyaknya kotoran kuda yang berceceran
disekitar kawasan terutama area tea walk, selain itu banyaknya kondisi toilet
yang rusak serta bau yang sangat menggangu. Fasilitas lainnya seperti aula dan pondokan juga masih banyak yang kurang bersih. Hal ini harus menjadi
perhatian pihak pengelola untuk memperbaiki kinerja.
8.2 Tingkat Kinerja Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Alat analisis Importance Perfomance Analysis IPA digunakan untuk
mengukur sejauh mana tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan konsumen terhadap perusahaan. Pengukuran dengan menggunakan analisis IPA akan
dihasilkan beberapa bagian atribut dan poisisi atribut dalam diagram kartesius, dan dimensi atribut tersebut yang akan mempengaruhi kepuasaan konsumen.
Diagram kartesius terdiri dari empat kuadran yaitu kuadran I adalah prioritas utama
important tinggi, perfomance rendah, kuadran II adalah pertahankan prestasi
important tinggi, perfomance tinggi, kuadran III adalah berlebihan
important rendah, perfomance tinggi dan kuadran IV adalah prioritas rendah
important rendah, perfomance rendah. Antar kuadran dipisahkan oleh sumbu
X
dan
Y
dimana sumbu
X
adalah rata-rata dari rata-rata bobot tingkat kinerja Wisata Agro Gunung Mas, sedangkan
Y
adalah rata-rata dari rata-rata bobot tingkat kepentingan seluruh atribut yang mempengaruhi kepuasan
konsumen. Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa
X
=3,35 dan
Y
=4,14.
1. Kuadran I Prioritas Utama
Pada kuadran I terdapat tujuh atribut diantaranya toilet, fasilitas wisata agro, kebersihan kawasan, sarana musholla, kondisi jalan, are
tea walk, dan pelataran parkir. Atribut yang berada pada kuadran I ini memilki tingkat
kepentingan di atas rata-rata namun tingkat pelaksanaan atau kinerjanya dibawah nilai rata-rata atau rendah, misalnya kebersihan jalur
tea walk yang tidak bersih yang disebabkan banyak kotoran kuda yang tercecer. Salah satu contoh
yang lain yaitu toilet yang kurang bersih serta bau, air yang kurang lancar dan beberapa pintu toilet yang sudah rusak. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan
atribut-atribut tersebut menjadi prioritas utama, dan diharapkan pihak pengelola harus segera melakukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan kinerja dari
atribut-atribut tersebut.
2. Kuadran II Pertahankan Prestasi
Kuadran II terdapat dua atribut diantaranya keindahan kawasan dan keamanan kawasan. Atribut-atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi
dan disertai dengan tingkat pelaksanaan dan kinerja yang tinggi juga. Keindahan
kawasan merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Wisata Agro Gunung Mas. Ciri-ciri alami yang ada merupakan daya tarik utama bagi
pengunjung, sehingga tanpa memerlukan pengelolaan yang cukup besar, kondisi keindahan alam ini sudah memberikan kepuasan tersendiri bagi pengunjung.
Kondisi keamanan di obyek wisata sudah baik, hal ini terlihat dari respon pengunjung yang merasa nyaman dan belum pernah merasa kehilangan barang
berharga. Hal ini dikarenakan obyek Wisata Agro Gunung Mas hanya mempunyai satu pintu masuk, sehingga petugas kemanan dapat memeriksa
setiap orang yang keluar masuk areal wisata. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa atribut-atibut tersebut merupakan salah satu keunggulan
yang dimiliki, sehingga perlu untuk mempertahankan prestasi.
3. Kuadran III Berlebihan
Kuadran III terdapat empat atribut diantaranya kegiatan produksi teh, harga tiket, kegiatan berkuda serta pelayanan informasi dari petugas. Atribut-
atribut ini menunjukkan bahwa atribut tersebut relatif kurang penting dibandingkan atribut-atribut lainnya. Hal ini dikarenakan atribut ini memiliki tingkat
kepentingan di bawah bobot rata-rata tingkat kepentingan atribut lain, sementara kinerjanya sudah relatif lebih baik. Salah satu contoh yaitu kegiatan produksi teh
yang ada saat ini tidak menjadi salah satu daya tarik. Hal ini dikarenakan pabrik yang ada sekarang serta kegiatan produksi yang terdapat di dalamya tidak
dikemas dalam satu paket wisata yang baik dan menarik. Keberadaan pabrik tersebut hanya dapat dilihat pengunjung saja, tetapi tidak membuat pengunjung
ingin mengetahui apa yang ada di dalam pabrik tersebut. Pelayanan dan informasi dari petugas mempunyai tingkat kepentingan
yang mendekati nilai kepentingan rata-rata atribut Wisata Agro Gunung Mas, sehingga atribut tersebut berpotensi menjadi kekuatan perusahaan kuadran II.
Kinerja atribut tersebut relatif sudah baik, hal ini terlihat dari papan-papan
informasi yang jelas, letak fasilitas-fasilitas yang tersedia tidak berjauhan sehingga dapat dengan mudah dicapai oleh pengunjung, pemberian informasi
tentang obyek wisata terpusat di kantor wisata agro. Kantor tersebut menyediakan berbagai informasi tentang wisata agro dalam bentuk brosur, peta
lokasi. Atribut-atribut tersebut termasuk kedalam kategori berlebihan, sehingga pengunjung merasa atribut tersebut tidak terlalu penting tetapi telah memuaskan.
4. Kuadran IV Prioritas Rendah
Kuadran IV terdapat tiga atribut diantaranya kegiatan outbond, pemandu
wisata, dan promosi. Atribut-atribut ini menunjukkan tingkat kepentingan dan kinerja yang relatif lebih rendah dibandingkan atribut lain. Atribut ini dapat
diperbaiki oleh pengelola meskipun tidak terlalu berdampak besar terhadap pengunjung. Kegiatan
outbond tidak terlalu penting bagi pengunjung, hal ini diduga kegiatan outbond yang ada sekarang tidak dikemas dengan baik.
Sebagian besar pengunjung datang hanya bertujuan untuk menikmati keindahan alam dan area
tea walk yang merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki Wisata Agro Gunung Mas.
Skor rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja pengunjung wisata agro Gunung Mas dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Kartesius Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas
Keterangan:
1. AW1 = Keindahan kawasan
2. AW2 = Kegiatan produksi teh 3. AW3 = Kegiatan berkuda
4. AW4 = Kegiatan outbond 5. AW5 = Harga tiket
6. AW6 = Area tea walk
7. APW1 = Kondisi jalan menuju wisata agro 8. APW2 = Fasilitas wisata agro
9. APW3 = Keamanan kawasan 10. APW4 = Kebersihan kawasan
11. APW5 = Pelayanan dan Informasi dari petugas
12. APW6 = Sarana musholla 13. APW7 = Pelataran parkir
14. APW8 = Toilet 15. APW9 = Pemandu wisata
16. APW10 = Promosi
8.3 Analisis Gap: Tingkat Ideal Terhadap Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Wisata Agro Gunung Mas