Pengertian Pariwisata KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Pengertian Pariwisata

Manusia senantiasa membutuhkan aktifitas-aktifitas baru diluar aktifitas rutinnya, agar dapat menumbuhkan kembali kesegaran dan gairah hidupnya. Bentuk-bentuk aktifitas inilah yang disebut dengan rekreasi kegiatan-kegiatan rekreasi yang dilakukan dapat berupa hal paling sederhana, yakni kegiatan yang dilaksanakan di tempat tinggalnya home base recreation, hingga kegiatan perjalanan, baik dalam bentuk day tripper sampai pada kegiatan perjalanan ke tempat lain dalam kurun waktu tertentu. Definisi pariwisata yang dikemukakan Yoeti 1997 lebih menekankan kepada orang yang melakukan kegiatan perjalanan, yang bertujuan menikmati keinginan yang beraneka ragam dan tidak untuk mencari nafkah. Sebaliknya menurut UU Republik Indonesia No.9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, pengertian pariwisata disini lebih mengarah kepada bentuk penguasaan dari suatu obyek wisata dan usaha-usaha yang terkait dengan pariwisata. Wisatawan yang melakukan perjalanan mempunyai motif dan minat tersendiri, sehingga muncul berbagai aktifitas yang membutuhkan komponen- komponen fasilitas wisata yang lebih lengkap. Karaktersitik industri pariwisata merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Industri pariwisata adalah suatu industri yang cukup rentan dan sensitif terhadap gejolak politik, sosial, budaya, keamanan, dan ekonomi. Pariwisata dibagi menjadi enam yaitu pariwisata untuk menikmati perjalanan, pariwisata untuk rekreasi, pariwisata untuk kebudayaan, pariwisata olahraga, pariwisata untuk urusan dagang, dan pariwisata untuk berkonvensi. Jenis pariwisata dapat berbeda-beda sesuai dengan kondisi suatu daerah. Pariwisata dapat dibagi sebagai berikut: 1 Wisata baharitirta; 2 Wisata sejarah; 3 Wisata arkeologi; 4 Wisata budaya; 5 Wisata ziarah; 6 Wisata kesehatan; 7 Wisata remaja; 8 Wisata perkebunan wisata agro; 9 Wisata nostalgia; 10 Wisata pendidikanilmiah; 11 Wisata alam; 12 Wisata petualangan; 13 Wisata dirgantara; 14 Wisata berburu; 15 Wisata belanja dan 16 Wisata industri Susantio, 2003. Berbagai pengertian tentang pariwisata di atas merupakan hasil pemikiran dari sudut pandang yang berbeda-beda. Dari perbedaan pemikiran tersebut dapat disimpulkan Pariwisata adalah suatu kegiatan melakukan perjalanan yang dilakukan orang-orang diluar tempat mereka bekerja atau menetap, dimana perjalanan ini bersifat sementara waktu dengan tujuan untuk memperoleh kenyamanan, ketenangan dan mencari kepuasan. Diharapkan dari kegiatan perjalanan ini dapat memberikan suasana yang baru sehingga dapat menumbuhkan kembali kesegaran dan gairah hidup. 3.2 Pengertian Wisata Agro Kegiatan wisata agro merupakan bagian dari kegiatan pariwisata, dimana wisata agro merupakan salah satu jenis wisata yang memanfaatkan kegiatan usaha pertanian sebagai obyek wisata. Wisata Agro selain menyajikan pemandangan yang indah dan udara yang segar untuk dinikmati, wisata agro juga dapat sebagai tempat untuk menambah pengalaman dan pengetahuan khusus mengenai pertanian juga mengenai pendidikan tentang keharmonisan dan kelestarian alam. Wisata Agro juga dapat memberikan sinyal bagi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis yang berarti pula dapat menjadi kawasan pertumbuhan baru wilayah. Menurut Zulkarnain dalam Ma’Mun 2000 yang dimaksud dengan wisata agro adalah wisata yang merupakan perpaduan antara usaha budidaya pertanian dan pariwisata. Obyek wisata kunjungan pertanian yang dimaksudkan adalah kunjungan wisata untuk memperkenalkan sistem budidaya pertanian Indonesia baik budidaya pertanian yang tradisional maupun modern. Hal yang sama juga didefinisikan berdasarkan Surat keputusan bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan Menteri Pertanian No. KM.47PW.DOWMPT-89 dan No 204KPTSHK05041989. Wisata agro diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Tirtawinata dan Fachrudin,1996. W isata agro dapat disimpulkan sebagai kegiatan pariwisata yang membutuhkan pesona alamiah dari unsur pertanian dalam arti luas. Berdasarkan pengertian tentang wisata agro di atas. Wisata Agro memiliki pengertian suatu kegiatan wisata yang dilakukan orang diluar aktifitasnya, pengunjung melakukan kegiatan wisata bukan hanya memperoleh kesegaran, kenyamanan, dan ketenangan tetapi juga memperoleh pengetahuan tentang suatu produk. Pengetahuan tersebut dapat berupa pengenalan tentang produk pertanian sampai dengan cara budidayanya. Ciri khas dari wisata agro yaitu kegiatan pariwisata yang menyajikan pemandangan alam dipadu dengan kegiatan pertanian dan cara budidaya. Daya tarik yang membedakan wisata agro dengan wisata lainnya sehingga menarik untuk dikembangkan, yaitu selain memberikan pesona alam yang indah, di dalam wisata agro juga terdapat kegiatan yang dapat dinikmati secara langsung oleh pengunjung. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa proses budidaya, penanganan pasca panen, pengolahan hasil, penyajiantransaksi hasil produksi maupun pemasaran hasil dari komoditas pertanian yang meliputi tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Jenis wisata agro yang ditawarkan saat ini semakin beragam, sehingga pengunjung lebih selektif dalam melihat jenis wisata agro yang akan kunjungi. Jenis wisata agro yang saat ini sedang berkembang adalah wisata agro yang menekankan konsep alam yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Dengan berkembangnya wisata agro, wisata agro memiliki berbagai macam fungsi diantaranya: 1. Sebagai pusat informasi setempat untuk mengetahui, mengenal, memahami dan menghayati peristiwa kehidupan suatu kelompok. 2. Sebagai pusat informasi pariwisata setempat atau pariwisata regional karena fasilitas dan sarana yang ada dapat didayagunakan untuk penampilankeragaan sosial ekonomi dan sosial budaya suatu kelompok masyarakat. 3. Sebagai pemusatan kegiatan suatu kelompok masyarakat yang dapat diarahkan dan mewakili semua sektor kehidupan bersama yang dibutuhkan kelompok tersebut. 4. Sebagai arena yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya aspirasi seni dan budaya masyarakat setempat, yang dikaitkan dengan budaya pertanian setempat yang mereka lakukan secara turun temurun. 5. Sebagai salah satu usaha untuk melestarikan, mempertahankan kelestarian beberapa varietas tumbahan dan tanaman yang bersifat khas Indiwati,1997. Wisata agro yang dapat dikembangkan di Indonesia antara lain: 1. Wisata Daerah Perkebunan Wisata ini dapat dilakukan berupa kegiatan pra produksi budidaya sampai dengan pasca panen. Salah satu contoh kegiatan wisata perkebunan teh di daerah Puncak dan Bandung. 2. Wisata di daerah Pertanian Tanaman Pangan dan Hias. Wisata di daerah pertanian tanaman pangan dan hias dapat berupa paket kegiatan kunjungan wisata ke kebun buah-buahan. Para wisatawan dapat secara langsung menikmati buah-buahan dengan cara memetik sendiri dan juga dapat melihat secara langsung teknologi pengalengan buah. Hal serupa juga dapat dilakukan pada taman bunga dengan pemandangan yang indah. 3. Wisata di Areal Perikanan. Para wisatawan dapat menyaksikan budidaya ikan dan melakukan kegiatan menangkap ikan seperti menjaring dan memancing. 4. Wisata di Arel Peternakan. Wisata pada daerah ini merupakan usaha yang bertujuan untuk mempelajari cara-cara beternak tradisional maupun modern, seperti kawasan sapi perah dan sapi potong Alikodra 1989 .

3.3 Produk- Produk Agrowisata