Kemampuan Koordinasi. Kemampuan Koordinasi

efisien. Adanya gerakan ini dinyatakan dengan rangkaian gerakan yang berurutan dan menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu gerak-gerik yang teratur seperti gerakan loncat indah yang menggabungkan berbagai jenis gerakan di udara sebelum masuk ke air. Dengan contoh kongkrit dari gerakan loncat indah atau senam lantai yang merangkaikan gerakan-gerakan senam seperti salto, roll, hand stand dsb. Adapun yang dimaksud penyesuaian pola gerakan adalah kemampuan menyesuaikan gerakan dengan pola gerak-gerik sesuai dengan kondisi tempat yang menyesuaikan kondisi tempat serta menunjukkan taraf kemahiran. Misalnya, pemain tenis yang menyesuaikan pola permainannya dengan gaya permainan lawannya. Terkait dengan kemampuan gerak kreativitas yaitu kemampuan untuk melakukan pola gerak dengan gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Pada tataran kreatifitas ini hanya dapat dilakukan oleh siwa yang berketerampilan tinggi dan berfikir kreatif. Pola seperti ini, sering muncul pada penampilan pertandingandemontrasi .

2.1.3.5 Kemampuan Koordinasi.

Secara umum dan secara luas koordinasi diartikan sebagai prosedur yang mendukung kemampuan kerjasama dari otot yang berbeda menjadi satu gerakan.. Secara fisiologis koordinasi sering diartikan kerjasama dari saraf pusat dengan otot untuk menghasilkan tenaga inter maupun intra musculer yang terkait erat dengan stimulus atau rangsang sensor visual, perasaan, posisi dan keseimbangan. 1. Menurut Kraus Koordinasi adalah “the well timed and well balanced funktioning to gether of several muscles in a singgle movement” Koordinasi adalah ketepatan fungsi waktu, dan keseimbangan yang baik dari otot otot secara bersama dalam gerakan yang tunggal. Koordinasi juga merupakan menyatunya fungsi “ timing control, body parts rhythm dan musculus control. Timing control, adalah pengaturan waktu koordinasi sehingga otot otot tersebut menyatu pada satu gerakan Perwujudan dari koordinasi ini adalah gerakan skipping , yang menyangkut koordinasi mata dengan tangan dan koordinasi mata dengan kaki Pengendalian atau cara kontrol ini dilakukan secara obyektif.. Body parts rhythm adalah suatu irama yang terjadi untuk memadukan ; kecepatan, ketepatan dan durasi gerakan., yang sekaligus berfungsi untuk pengendalian gerakan dasar dan keseimbangan dasar. Musculus control: pengendaalian kerja otot mencakup gerak valunter dan gerak non volunter. Sumber dari adanya timing control, body parts rhythm serta muscular control dari sistem saraf. Sistem saraf inilah yang berperan kuat dalam melakukan koordinasi dari otot otot yang berbeda untuk satu gerak yang baik dan efisien. Agar sistem saraf dapat mengendalikan gerak yang efisien dalam bentuk koordinasi, maka sistem saraf menerima asupan dari enam elemen, ialah : system kerja otot, sistem kerja kerangka, sistem pernafasan, ketajaman indera ; mental dan emosional. Sistim kerja otot, merupakan penggabungan dari daya tahan pernafasan, kelenturan ligamentum otot dan sendi, kekuatan tangan, punggung dan leher, tubuh perut dan kaki. Sistem kerangka ditunjang dengan adanya kekuatan serta kelenturan ligamen sendi dan otot. Sistem pernafasan yang didukung daya tahan nafas. Sistem ketajaman indera yang didukung dari seluruh indera panca indera, Mental yang menjangkau ;sasaran keterampilan dasar, kemampuan untuk cepat dapat merasakan, kecepatan adaptasi, hubungan antar bagian, menetapkan gerakan sesuai dengan obyek, penetapan durasi waktu, mengingat gerakan sebelumnya, mengerti mekanika gerak dan konsentrasi; Emosional mencakup meniadakan faktor gangguan, mengadakan suatu kebutuhan dalam mempelajari satu performa, dorongan kuat untuk bersikap positip dalam performa serta pengendalian diri. Yang merupakan bagian lain untuk menunjang gerak efektif adalah kelincahan atau agility . Agility adalah kemampuanpengendalian gerak yang dapat mengubah arah dan posisi secara cepat. Kelincahan ini sangat diperlukan karena anak yang lincah adalah anak yang memiliki kecepatan berfikir juga , hal ini sangat terkait dengan sirkulasi energi. Mengenai kebersamaan koordinasi dan kelincahan dalam mewujudkan gerak efisien , maka disajikan gambar tentang prerequisites to efficient movement , PREREQUISITES TO EFFICIENT MOVEMENT Gambar : 6 b. Prerequisites to efficient movement. Sumber : Broer , 1979 : 39 1. Endurance 2. Flexibility 6.Reaction time 5. Acuity of senses 4. Muscular power 3. Strenght B. MENTAL C. EMOTIONAL MUSCULAR SYSTEM SKELETAL SYSTEM CIRCULATORY RESPILATORY SYSTEMS SENSES NERVOUS SYSTEM BALANCE CONTROL TIMING CONTROL MUSCULAR CONTROL AGILITY COORDINATION EFFICIENT MOVEMENT 2.Kemampuan koordinasi menurut Bompa Koordinasi adalah kompleksitas keterampilan motorik untuk melakukan kerjasama antara ; kecepatan, kekuatan, daya tahan dan kelenturan Bompa,1990:327.. Kemampuan koordinasi adalah pencerminan suatu kemampuan untuk membuat gerakan gerakan dengan derajat kesulitan yang bervariasi, dilakukan secara cepat, dengan presisi dan efisiensi yang besar. Klasifikasi kemampuan koordinasi mencakup dua jenjang ialah : . koordinasi umum general coordination; menunjukan seseorang dalam membuat gerakan motorik dan variasinya. . koordinasi khusus special coordination , menunjukan kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan serta variasinya secara khusus termasuk olahraga. Apabila tercapai tingkat kematangan maka segala sesuatunya dilakukan dengan tenang, berpresisi dan sempurna sehingga koordinasi khusus ini,dapat dikombinasikan dengan kemampuan motorik khusus pula.Apabila hal ini telah dapat dikuasai oleh seseorang ,maka seseorang itu akan menguasai keterampilan motorik khusus dan melakukan gerakan secara efisien. Bompa,1990:328. Yang dapat mempengaruhi kemampuan koordinasi adalah: kemampuan intelegensi , ketajaman dan kecepatan alat indera, ketajaman analisa motorik penyesuaian dengan gerakan, pengalaman motorik, yang ditunjukan dengan ketrampilan melakukan variasi motorik antara lain,streng,speed .

2.1.4 Permainan Bola Basket

Dokumen yang terkait

Gambaran Strategi Self Regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Pertama di Masyarakat Pesisir Percut Sei Tuan

2 53 133

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN KOORDINASI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET SISWA SMA NEGERI 1 GUNUNGSITOLI.

0 2 36

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI I WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010 2011

0 2 50

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSPLORATIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN, KEMAMPUAN KOMUNIKASI, DAN KARAKTER MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 1 51

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 74

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN LATIHAN TERHADAP KECAKAPAN BERMAIN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 17

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 25 SURAKARTA TAHUN 2010/2011.

1 12 78

Pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan gerak dasar terhadap keterampilan servis bola voli NURDIN

0 0 74

Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi terhadap Peningkatan Keterampilan Passing Bolavoli Ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas.

0 0 2

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA –TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

0 0 9