Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Penyela

3 Kelas C Sampel terdiri dari 12 orang, 6 enam orang memiliki kemampuan Koordinasi tinggi, 6 enam orang memiliki kemampuan koordinasi rendah. Perlakuan yang diterapkan metode mengajar campuran keseluruhan, kerjasama kelompok 2 orang. Disajikan pada Lampiran 6, pada halaman 222 4 Kelas D Sampel terdiri dari 12 orang, 6 enam orang mempunyai kemampuan koordinasi tinggi, 6 enam orang berkemampuan koordinasi rendah. Perlakuan yang diterapkan adalah metode mengajar campuran keseluruhan, kerjasama kelompok 3 orang. Disajikan pada Lampiran 7, pada halaman 223.

3.4 Variabel Penelitian

Sesuai dengan desain penelitian faktorial 2 x 2 x 2, maka dalam penelitian ini menggunakan 3 tiga variabel bebas dan 1 satu variabel terikat. Masing- masing variabel adalah sebagai berikut:

3.4.1 Variabel Bebas

1 Metode Mengajar Campuran Taraf Metode Mengajar Campuran Bagian Metode Mengajar Campuran Keseluruhan. 2 Kerjasama Kelompok Taraf Kerjasasma Kelompok 2 orang. Kerjasama Kelompok 3 orang. 3 Kemampuan Koordinasi. Taraf Kemampuan Koordinasi Tinggi Kemampuan Koordinasi Rendah.

3.4.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan dribel dan menembak bola basket. Pada variabel terikat ini digunakan instrumen berupa, tes keterampilan bola basket KOSKI. Tes ini dilakukan dengan 2 item, ialah tes dribel selama maksimal 30 detik dan tes menembak selama 30 detik. Keterkaitan antara 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat dalam penelitian ini, sehingga dinamakan pola penelitian dengan 3 tiga faktorial.. Hal ini berarti menyelidiki 3 tiga macam variabel bebas apakah masing- masing dan secara bersama mempengaruhi variabel terikat. Dengan adanya treatment dari faktor- faktor didalam penelitian ini, maka akan terjadi perubahan perilaku belajar, yang dinamakan interaksi. Interaksi dari ketiga faktor meliputi interaksi antara variabel bebas pertama dengan variabel bebas kedua, interaksi antara variabel bebas pertama dengan variabel bebas ketiga, interaksi antara variabel bebas kedua dengan variabel bebas ketiga, serta interaksi antara ketiga variabel bebas ialah metode mengajar campuran, kerjasama kelompok serta kemampuan koordinasi, keempat interaksi tersebut dikaitkan terhadap keterampilan dribel dan menembak bola basket. Dalam penelitian ini, dilakukan juga perhitungan pengaruh dari taraf- taraf yang ada, berupa kombinasi taraf. Perhitungan kombinasi taraf tidak diutarakan secara keseluruhan, hanya diangkat 4 buah kombinasi, yang diprediksi menampakan pengaruh yang besar yaitu, kombinasi dari sel kesatu a1b1c1 dengan sel kedua a2b1c1, sel ketiga a1b1c2 dengan sel keempat a2b1c2, sel kelima a1b2c1 dengan sel keenam a2b2c1, dan sel ketujuh a1b2c2 dengan sel kedelapan a2b2c2.

3.4.3 Variabel Penyela

Variabel penyela yaitu variabel yang saling berkaitan dengan variabel bebas serta kemungkinan mempengaruhi variabel terikat. Variabel penyela tersebut meliputi: kesehatan siswa, frekwensi penelitian, cuaca, mortalitas, keadaan lapangan serta kegiatan motorik yang lainnya. Dalam penelitian ini usaha pengendalian variabel penyela dilakukan dengan jalan: 1 Kesehatan siswa. Dilakukan dengan wawancara antara peneliti dan pengajar dengan para siswa apakah mereka mempunyai beberapa kelainan kaitannya dengan kesehatannya. Sampel yang dipilih adalah yang tidak memiliki kelainan tersebut. 2 Frekwensi penelitian. Mengingat penelitian dilakukan selama 36 hari dan dilakukan pagi dan sore, maka secara resmi dikirimkan surat ijin kepada orang tua siswa, serta dimotivasi oleh guru pendidikan jasmani serta wali kelas masing- masing untuk dapat mengikuti dengan penuh antusias 3 Cuaca. Pelajaran pendidikan jasmani selama penelitian ini, dilaksanakan dilaksanakan pagi, dimulai jam 07.00 dan berakhir pada jam 10.00 wib. Pelajaran sore hari, dimulai jam 15.00 s.d. 16.30 wib. Mengingat kemungkinan hujan pada sore hari, sehingga perlu adanya lanagkah alternatif tempat pelajaran. Untuk itu apabila turun hujan akan menggunakan ruangan in door milik SMA Negeri 4 Semarang. Ternyata sejak dimulainya program penelitian, pada hari pelajaran sore hari, tidak terjadi hujan. 4 Mortalitas. Mortalitas dikontrol dengan peranan guru pendidikan jasmani dan wali kelas disamping pengarahan langsung oleh Kepala Sekolah, juga dengan penjelasan langsung dari peneliti tentang manfaat penelitian. Namun demikian tidak dapat terhindarkan adanya absensi. Absensi terjadi khususnya pada pelajaran yang dilakukan sore hari. Berdasarkan atas data kehadiran, yang paling tinggi absensinya sebanyak 8 orang, yang terjadi satu kali dalam program penelitian ini. Pelajaran pagi hari hampir tidak mengalami hambatan. Sedangkan pada pagi hari yang kedua hanya selama satu jam menurut jadwal, dimintakan tambahan satu jam pelajaran pada jam berikutnya dengan persetujuan guru pengajar yang bersangkutan. 4 Keadaan lapangan. Pelajaran ini menggunakan satu lapangan basket serta halaman berlantai plester seluas 15 meter kali 45 meter. Sehingga dalam pelajaran sore hari 4 kelas tersebut melakukan pergeseran lapangan sebagai berikut: Melakukan pemanasan secara bersama-sama ;. Melakukan aktivitas awal berbeda tempat kelas A dan B pada lapangan terbuka dengan latihan bagian, sedangkan kelas C dan D di lapangan basket, latihan bermain, selama 30 menit.; Kelas A dan B pada lapangan bola basket, latihan bermain sedangkan kelas C dan D latihan teknik dan bagian, dilaksanakan 30 menit;. Latihan penenangan, bersama-sama. Dengan demikian maka, keempat kelas menggunakan tempat pelajaran yang sama 6 Kegiatan motorik lain. Pengendalian variabel ini dilakukan dengan pengarahan beberapa pihak yang terkait agar selama satu bulan experiment siswa tidak mengikuti ekstra kurikuler yang waktunya bersamaan dengan program penelitian. Bahkan disarankan agar siswa juga tidak mengikuti aktivitas fisik lain selama satu bulan pelaksanaan penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Strategi Self Regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Pertama di Masyarakat Pesisir Percut Sei Tuan

2 53 133

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN KOORDINASI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET SISWA SMA NEGERI 1 GUNUNGSITOLI.

0 2 36

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI I WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010 2011

0 2 50

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSPLORATIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN, KEMAMPUAN KOMUNIKASI, DAN KARAKTER MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 1 51

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 74

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN LATIHAN TERHADAP KECAKAPAN BERMAIN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 17

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 25 SURAKARTA TAHUN 2010/2011.

1 12 78

Pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan gerak dasar terhadap keterampilan servis bola voli NURDIN

0 0 74

Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi terhadap Peningkatan Keterampilan Passing Bolavoli Ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas.

0 0 2

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA –TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

0 0 9