Pengajuan Hipotesis. PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS

MMCK lebih baik dari pada metode mengajar campuran bagian.MMCB. Namun perbedaan antara kemampuan koordinasi rendah KKR tidak lebih baik dibandingkan dengan kemampuan koordinasi tinggi KKT, hal ini berakibat bahwa kombinasi pada sel 7 tidak mempunyai perbedaan yang tinggi dibandingkan dengan sel-8. Apabila kita menggunakan prakiraan skor maka akan muncul kombinasi sel -7 dengan skore : 5 x 2 x 4 = 40 . Sedangkan skor untuk sel ke 8 = 7 x 2 x 4 = 56 . Hasil yang dicapai sel 7 dan sel 8 menunjukan bahwa tidak terjadi perbedaan yang tinggi. Hal ini akan memberikan dugaan bahwa ; kombinasi, metode mengajar campuran bagian MMCB, kerjasama kelompok 3 orang KK3 dan kemampuan koordinasi rendah hasilnya tidak lebih baik atau sama dengan metode mengajar campuran keseluruhan MMCK, kerjasama kelompok 3 orang KK3 dan kemampuan koordinasi rendah KKR a1b2c2 = a2b2c2

2.3 Pengajuan Hipotesis.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: 1 Terdapat perbedaan hasil belajar antara MMCB dengan MMCK terhadap hasil belajar keterampilan dribel dan menembak bola basket. 2 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara KK2 dengan KK3 terhadap hasil belajar keterampilan dribel dan menembak bola basket. 3 Terdapat perbedaan hasil belajar antara KKT dan KKR terhadap hasil belajar keterampilan dribel dan menembak bola basket. 4 Tidak terdapat interaksi antara metode mengajar campuran dengan kerjasama kelompok terhadap hasil belajar keterampilan dribel dan menembak bola basket. 5 Terdapat interaksi antara metode mengajar campuran dengan kemampuan koordinasi terhadap hasil belajar keterampilan dribel dan menembak bola basket . 6 Terdapat interaksi antara kerjasama kelompok dengan kemampuan koordinasi terhadap hasil keterampilan dribel dan menembak bola basket. 7 Tidak terdapat interaksi antara metode mengajar, kerjasama kelompok dan kemampuan koordinasi terhadap hasil belajar keterampilan dribel dan menembak bola basket. 8 Terdapat perbedaan hasil antara kelompok kombinasi MMCB, KK2 dan KKT dengan kelompok MMCK, KK2 dan KKT, terhadap keterampilan dribel dan menembak bola basket. 9. Terdapat perbedaan hasil antara kombinasi MMCB, KK3 dan KKT dengan MMCK, KK3 dan KKT terhadap hasil keterampilan dribel dan menembak bola basket. 10 Tidak terdapat perbedaan hasil antara kombinasi MMCB, KK2 dan KKR dengan kelompok kombinasi MMCK, KK2 dan KKR terhadap keterampilan dribel dan menembak bola basket. 11.Tidak terdapat perbedaan hasil antara kombinasi MMCB, KK3 dan KKR dengan kelompok kombinasi MMCK, KK3 dan KKR terhadap keterampilan keterampilan dribel dan menembak bola basket. 116

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 21 Semarang, yang berlokasi di Jl. Karang Rejo Raya no.12 Semarang. Penetapan tempat atas dasar berbagai pertimbangan antara lain: 1 SMP Negeri 21 Semarang, telah memunculkan suatu permasalahan yang menyangkut perilaku siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, yang tidak terbiasa dilakukan dalam metode mengajar oleh guru. 2 SMP Negeri 21 memiliki fasilitas yang memadai, untuk lokasi penelitian. 3 Siswa-siswa SMP Negeri 21 memiliki ketertiban yang baik. 4 Pelajaran basket diajarkan mulai kelas VIII dua SMP sehingga baru pertama siswa kelas VIII diajar bola basket.

3.1.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai dari tanggal 27 Agustus 2005 sampai dengan 4 Oktober 2005. Adapun tahapan penelitian seperti tabel 3. Tabel 3 Tahapan Penelitian No Waktu Kegiatan Peserta 1 3 September 2005 Skipping rope 73 orang sebagai populasi 2 8 September2005 Treatmen 3 4 Oktober 2005 Tes KOSKI Pelaksanaan secara rinci disajikan pada Lampiran 2, di halaman 216.

Dokumen yang terkait

Gambaran Strategi Self Regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Pertama di Masyarakat Pesisir Percut Sei Tuan

2 53 133

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEMAMPUAN KOORDINASI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET SISWA SMA NEGERI 1 GUNUNGSITOLI.

0 2 36

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE BOLA BASKET SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI I WIDODAREN NGAWI TAHUN 2010 2011

0 2 50

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSPLORATIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN, KEMAMPUAN KOMUNIKASI, DAN KARAKTER MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 1 51

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 1 74

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERMAIN DAN LATIHAN TERHADAP KECAKAPAN BERMAIN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 17

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 25 SURAKARTA TAHUN 2010/2011.

1 12 78

Pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan gerak dasar terhadap keterampilan servis bola voli NURDIN

0 0 74

Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi terhadap Peningkatan Keterampilan Passing Bolavoli Ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas.

0 0 2

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA –TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

0 0 9