BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Konsep yang dikaji dalam penelitian ini yaitu penguasaan ejaan, karangan deskripsi, dan objek langsung dalam pembelajaran menulis. Kebanyakan dalam
penelitian tindakan, peneliti menggunakan empat macam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Banyak juga penelitian
tentang peningkatan kemampuan menulis karangan, seperti karangan narasi, argumentasi, deskripsi, eksposisi, bahkan persuasi.
Handayani 1997 dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Penguasaan Jenis-jenis Wacana dengan Paragraf Siswa Kelas II SMU, menemukan bahwa
dalam pembelajaran menulis harus menggunakan ejaan yang sesuai dengan kaedah ejaan yang berlaku. Untuk itu, penggunaan ejaan dan tanda baca harus
sesuai dengan kaedah ejaan yang Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Paragraf didalam wacana dapat dikatakan baik apabila ejaan
yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD. Atmowidjaja 2000 dalam sikripsinya berjudul Peningkatan Menulis
Karangan Deskripsi melalui Metode Karya Wisata pada Siswa Kelas II SMP N I Wanasari Tahun Ajaran 1999-2000, menemukan bahawa dengan menulis
deskripsi atau pemerian itu dapat menimbulkan daya khayal, kesan atau sugesti bagi penulis atau pembaca terhadap objek yang digambarkan. Dalam deskripsi
12
penulis memindahkan kesan-kesannya kepada pembaca, sehingga pembaca dapat memahami apa yang dituliskan oleh penulis. Dengan terciptanya daya khayal
imajinasi, seolah-olah mereka melihat sendiri objek yang dimaksudkan secara fisik oleh penulis. Dengan demikian, penulisan karangan deskripsi melalui metode
objek langsung dapat meningkatkan ketrampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas II SMP N I Wanasari.
Penelitian lain dilakukan oleh Widodo 2000 dalam skripsinya yang berjudul Upaya Memaksimalkan Penerapan Kaidah Ejaan dalam Menulis
Karangan melalui Teknik Koreksi Langsung di SLTP, menemukan bahwa koreksi langsung terhadap karangan siswa tidak terbatas dilakukan oleh guru saja, akan
tetapi siswa yang lain dapat dilibatkan untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan yang ada dalam karangan. Dengan demikian, siswa akan memperhatikan
kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan. Dengan teknik koreksi langsung ini dapat memaksimalkan penerapan kaidah ejaan dengan baik.
Pralistyawati 2001 dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Penggunaan Ejaan dalam Mengarang Narasi dengan Teknik Latihan Berjenjang
pada Siswa Kelas IC SLTP Negeri I Ungaran Tahun Pelajaran 20002001, menemukan bahwa pada umumnya dalam mengarang, siswa sangat lemah dalam
menggunakan EYD. Ejaan kelihatannya merupakan hal yang mudah, tetapi kenyataannya siswa masih sering salah dalam ketrampilan menulis, khususnya
menulis dengan menggunakan ejaan yang benar. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran ketrampilan menulis perlu memperhatikan kaidah ejaan EYD.
Guru harus mengajarkan kepada siswa akan pengetahuan dan pemahaman tentang
13
buku Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan, untuk itu pembelajaran harus ditanamkan sejak awal pembelajaran bahasa Indonesia.
Dalam skripsi ini yang ingin penulis ungkap adalah keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan beberapa aspek
penilaian. Aspek penilaian yang digunakan dalam menulis karangan deskripsi diantaranya pemilihan kata, ejaan, kohesi dan koherensi, kerapian tulisan,
kesesuaian judul dengan isi, keterlibatan aspek pancaindra, imajinasi, kesan hidup, menunjukkan objek yang ditulis, dan memusatkan uraian pada objek yang ditulis.
Adapun teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik objek langsung.
Pada dasarnya, penelitian ini hampir sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi di sisi lain penelitian ini dapat membantu kelas 10 SMA
Negeri 3 Pekalongan dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Peneliti memilih menggunakan metode dan teknik objek langsung
karena mempunyai dua nilai tambah, yaitu 1 pemanfaatan teknik objek secara langsung ini dapat merangsang keinginan siswa untuk mengikuti materi pelajaran
guna meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. 2 pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung
dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru dalam mengembangkan metode mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Untuk itu, penelitian ini
berusaha membuktikan apakah keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dapat meningkat setelah diberikan model pembelajaran melalui pemanfaatan
teknik pengamatan objek langsung.
14
2.2 Landasan Teoretis