79
4.1.3.1.2 Aspek Kesan Hidup
Penilaian aspek kesan hidup pada karangan deskripsi difokuskan pada kemampuan penulisan objek dalan karangan deskripsi yang dibuat siswa. Bobot
untuk aspek penilaian ini adalah 15. Hasil penilaian aspek kesan hidup dapat dilihat pada Tabel 31 berikut ini.
Tabel 31. Aspek Kesan Hidup No Katagori Nilai Frekuensi
Jumlah Nilai
Persen Rata-Rata
1. 2.
3. 4.
Sangat Baik
Baik Cukup
Kurang 13 – 15
10 – 12 7 – 9
0 - 6 5
35 65
398 12,50
87,50
40 463
=
=
11,58
Jumlah 40
463 100
Nilai Rata-rata 77,17
Data pada Tabel 31 di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II aspek kesan hidup untuk kategori sangat baik dicapai
oleh 5 siswa atau sebesar 12,50 dengan nilai 13-15. Kategori baik diperoleh 35 siswa sebesar 87,50 dengan nilai 10-12. Kategori cukup dan kurang sudah tidak
ada lagi siswa yang memperolehnya. Jadi nilai rata-rata secara klasikal menulis karangan deskripsi aspek kesan hidup siklus II sebesar 77,17 atau berkategori
baik. Nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,00 dibandingkan dengan nilai rata-rata siklus I.
Pada aspek kesan hidup, nilai 10-12 adalah nilai yang paling banyak diperoleh siswa yaitu 35 siswa atau sebesar 87,50 dan nilai 6-9 tidak ada yang
80
meraihnya. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena siswa sudah mampu mengoptimalkan penginderaan dalam melukiskan suatu objek sehingga
objek bisa terlukis secara sempurna dalam karangan. Hal ini mengakibatkan kesan hidup dalam karangan siswa sudah bisa dirasakan dengan jelas. Siswa yang
memperoleh nilai rendah disebabkan karena siswa kurang bisa melukiskan objek secara sempurna dalam karangan. Hal ini mengakibatkan kesan hidup dalam
karangan siswa tidak dirasakan dengan jelas. Namun secara keseluruhan siswa sudah mampu menulis karangan deskripsi dengan baik dan mampu memberikan
kesan hidup pada karangannya.
4.1.3.1.3 Aspek Keterlibatan Aspek Pancaindra
Penilaian aspek keterlibatan aspek pancaindera difokuskan pada keterlibatan indera dalam menulis karangan deskripsi. Bobot untuk aspek
penilaian ini adalah 15. Hasil penilaian aspek kesan hidup dapat dilihat pada Tabel 33 berikut ini.
Tabel 32. Aspek Keterlibatan Aspek Pancaindra No Katagori
Nilai Frekuensi Jumlah
Nilai Persen
Rata-Rata
1. 2.
3. 4.
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
13 – 15 10 – 12
7 – 9 0 - 6
2 35
3 26
398 27
5 87,50
7,50
40 451
=
=
11,28
Jumlah 40
451 100 Nilai Rata-rata
75,17
81
Data pada Tabel 32 di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan Pancaindera untuk kategori sangat baik
dengan nilai 13-15 dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 5. Kategori baik dengan nlai 10-12 dicapai oleh 35 siswa atau sebesar 87,50. Kategori cukup baik
dengan nilai 7-9 dicapai 3 siswa atau sebesar 7,50. Kategori kurang tidak ada satu pun siswa yang memperolehnya. Jadi nilai rata-rata secara klasikal menulis
karangan deskripsi aspek keterlibatan pancaindera mengalami peningkatan 3,84 dibanding dengan nilai rata-rata pada siklus I.
Pada aspek keterlibatan pancaindera, nilai 10-12 yang paling banyak diperoleh siswa yaitu sebesar 87,50 atau 35 siswa dengan kategori baik. Siswa
yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena siswa sudah mampu mengoptimalkan penginderaan dalam karangannya, meskipun belum secara
keseluruhan. Kebanyakan siswa dalam menulis karangan deskripsi menggunakan dua pancaindera yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran, untuk indera
peraba atau perasa masih jarang digunakan siswa dalam mengarang. Namun demikian, karangan siswa sudah bisa dirasakan oleh pembaca, meskipun belum
sempurna. Dari data Tabel tersebut, terbukti bahwa pada siklus II ini terdapat peningkatan keterampilan siswa dibanding dengan siklus I.
Siswa yang masih memperoleh nilai cukup dikarenakan kebanyakan siswa masih menggunakan satu atau dua pancaindera saja dan juga belum secara optimal
dalam memperhatikannya. Hal ini mengakibatkan pembaca tidak dapat merasakan secara keseluruhan tentang apa yang ingin digambarkan oleh siswa dalam
karangannya.
82
4.1.3.1.4 Aspek Menunjukkan Objek yang Ditulis