Aspek Imajinasi Aspek Kesan Hidup

61 penilaian dengan kaidah karangan deskripsi, aspek imajinasi mencapai nilai rata- rata 61,00 dan berkategori cukup baik. Aspek kesan hidup mencapai nilai rata-rata 75,17 dan kategori baik. Aspek keterlibatan pancaindra mencapai 71,33 dan kategori baik. Aspek menunjukkan objek yang ditulis mencapai 70,33 dan kategori baik. Aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis mencapai 67,00 dan kategori cukup baik. Aspek kesesuaian judul dengan isi mencapai nilai rata- rata 64,38 . Dalam aspek penilaian dengan memperhatikan penulisan, aspek pemilihan kata kategori cukup baik sebesar 65,63. Aspek ejaan dan tanda baca berkategori cukup baik sebesar 65,00. Aspek kohesi dan koherensi berkategori cukup baik sebesar 68,75. Aspek kerapian tulisan mencapai nilai 91,88.

4.1.2.1.1 Aspek Imajinasi

Penilaian aspek imajinasi difokuskan pada kualitas pengolahan idenya. Bobot untuk aspek penilaian ini adalah 20. Hasil Penilaian tes aspek imajinasi dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini. Tabel 17. Aspek Imajinasi No Katagori Nilai Frekuensi Jumlah Nilai Persen Rata-Rata 1. 2. 3. 4. Sangat Baik Baik Cukup Kurang 16 – 20 11 – 15 6 – 10 0 - 5 1 32 7 16 408 64 2,50 80 17,50 40 488 = = 12,20 Jumlah 40 488 100 Nilai Rata-rata 61,00 Dari Tabel 17 menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi aspek imajinasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 1 siswa dengan 62 nilai 16-20 sebesar 2,50. Kategori baik dengan nilai 11-15 dicapai oleh 32 siswa atau sebesar 80. Kategori cukup baik dengan nilai 17,50 dicapai oleh 7 siswa dengan rentang nilai 6-10. Kategori kurang tidak ada yang memperolehnya. Jadi nilai rata-rata secara klasikal menulis karangan deskripsi pada aspek imajinasi sebesar 61,00 atau termasuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai rata-rata prasiklus yaitu sebesar 2,87. Pada aspek imajinasi nilai yang paling banyak diperoleh siswa yaitu pada rentang nilai 11-15 dengan kategori baik, dan paling rendah dicapai oleh siswa berada pada rentang nilai 6-10. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena siswa sudah mampu mengolah ide dengan baik atau menyeluruh. Siswa sudah dapat melukiskan atau menggambarkan objek secara sempurna sehingga pembaca seolah-olah ikut merasakan, melihat, mengamati dan mendengar objek yang ditulis siswa tersebut. Pembaca seolah-olah bisa merasakan apa yang ditulis dalam karangan tersebut.

4.1.2.1.2 Aspek Kesan Hidup

Penilaian aspek kesan hidup pada karangan deskripsi difokuskan pada kemampuan penulisan objek dalan karangan deskripsi yang dibuat siswa. Bobot untuk aspek penilaian ini adalah 15. Hasil penilaian aspek kesan hidup dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini. 63 Tabel 18. Aspek Kesan Hidup No Katagori Nilai Frekuensi Jumlah Nilai Persen Rata-Rata 1. 2. 3. 4. Sangat Baik Baik Cukup Kurang 13 – 15 10 – 12 7 – 9 0 - 6 3 35 2 39 396 16 7,50 87,50 5 40 451 = = 11,275 Jumlah 40 451 100 Nilai Rata-rata 75,17 Data Tabel 18 di atas menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi aspek kesan hidup untuk kategori sangat baik dicapai 3 siswa atau sebesar 7,50 dengan nilai 13-15. Kategori baik diperoleh 35 siswa sebesar 87,50 dengan nilai 10-12. Kategori cukup dengan nilai 7-9 diperoleh 2 siswa sebesar 5. Kategori kurang tidak ada satu pun yang memperolehnya. Jadi nilai rata-rata secara klasikal menulis karangan deskripsi aspek kesan hidup sebesar 75,17 atau berkategori baik. Nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,50 dibandingkan dengan nilai rata-rata prasiklus. Pada aspek kesan hidup, nilai 10-12 adalah nila yang paling banyak diperoleh siswa yaitu 35 siswa atau sebesar 87,50 dan nilai 0-6 tidak ada yang memperolehnya. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena siswa sudah mampu mengoptimalkan penginderaan dalam melukiskan suatu objek sehingga bisa terlukis secara sempurna dalam karangan. Hal ini mengakibatkan kesan hidup dalam karangan siswa sudah bisa dirasakan dengan jelas. 64

4.1.2.1.3 Aspek Keterlibatan Aspek Pancaindra

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence dengan Teknik pengamatan objek langsung pada Siswa Kelas XA SMA Negeri Wangon Kabupaten Banyumas

1 22 333

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Video Sebuah Objek Pada Siswa Kelas X TSM 1 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA EKSPOSISI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG MELALUI PENERAPAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA EKSPOSISI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG MELALUI PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 REMBANG

0 1 18

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA EKSPOSISI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG MELALUI PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS X-2 SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X.3 SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan di Pekalongan melalui Metode Widyawisata Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dengan Teknik Kata Kunci dan Media Objek Langsung pada Siswa Kelas V SD Negeri 7 Wirosari, Kec. Wirosari, Kab. Grobogan.

0 1 319

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Pekalongan Tahun Ajaran 2008/2009.

1 3 157

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Analisis Proses melalui Teknik Menulis Objek Langsung pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Pecangaan Tahun Ajaran 2008/2009.

0 1 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Deskripsi melalui Teknik Pengamatan Objek Langsung dengan Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Gebog Kudus.

0 0 2