32
Menurut Zainurrahman 2011: 2 keempat keterampilan tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu keterampilan produktif dan keterampilan reseptif.
Menulis dan berbicara merupakan keterampilan produktif, sedangkan membaca dan mendengar merupakan keterampilan reseptif.
Keempat keterampilan di atas memiliki hubungan keterkaitan yang erat. Suparno dan Mohamad 2007: 1.6-1.8 membuat matrik keterkaitan antara empat
komponen dalam berbahasa yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1
Hubungan Antaraspek Keterampilan Berbahasa Keterampilan Berbahasa Lisan dan Langsung
Tertulis dan Tidak Langsung
Aktif Reseptif menerima pesan
Menyimak Membaca
Aktif Produktif menyampaikan pesan
Berbicara Menulis
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti akan mengkaji lebih mendalam mengenai aspek terakhir dalam keterampilan berbahasa yaitu keterampilan
menulis.
2.1.6 Hakikat Keterampilan Menulis
Penguasaan terakhir dalam keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menurut Tarigan 2008: 3 keterampilan menulis adalah salah satu
keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak
lain. Pendapat tersebut didukung oleh Gie dalam Abidin, 2012: 181 yang menyatakan bahwa menulis memiliki kesamaan makna dengan mengarang yaitu
33
segenap kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Suparno dan Mohamad 2007:29 menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain.
Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis me- rupakan serangkaian bentuk kegiatan atau aktivitas manusia dalam menyampai-
kan pesangagasan kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis sangat berpengaruh terhadap keterampilan bahasa lainya. Maka dari itu ke-
terampilan bahasa menulis memerlukan suatu perhatian khusus dalam pebelajaran bahasa.
Menurut Nurudin 2010: 39-46 asas menulis yang baik antara lain adalah jelas, ringkas, tepat, terpadu, dan pertautan.
1 Kejelasan Clarity, maksudnya adalah tulisan harus dapat dimengerti
oleh pembaca sehingga pembaca tidak salah menafsirkan kalimat yang ditulis.
2 Keringkasan Consiseness, maksudnya adalah kalimat yang disusun
tidak diulang-ulang dalam penyampaiannya. 3
Ketepatan Correcteness, yaitu keinginan penulis harus sama persis dengan keinginan pembaca.
4 Kesatupaduan Unity, yaitu dalam satu alenia terdapat satu gagasan
utama. 5
Pertautan Coherence, maksudnya adalah adanya keterkaitan antara gagasan-gagasan dalam karangan tersebut, baik keterkaitan antar
kalimat atau pun antar alinea. Salah satu bentuk dari hasil keterampilan menulis adalah karangan. Dalam
penulisan karangan tentu saja harus memperhatikan asas-asas menulis yang baik.
34
Hal tersebut dilakukan supaya hasil karangan yang telah ditulis lebih bermakna dan mudah dipahami pembaca.
2.1.7 Jenis-jenis Karangan