47
penggunaan media pembelajaran Flipchart sebagai penunjang model agar siswa dapat membangun pengetahuan sendiri mengenai apa yang dipelajarinya.
2.1.14.3 Teori Belajar Behavioristik
Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behavoristik dalam belajar
adalah bahwa hasil belajar perubahan perilaku itu tidak disebabkan oleh kemampuan internal manusia, tetapi karena faktor stimulus atau rangsangan yang
menimbulkan respons Rifai dan Anni, 2011: 106. Teori behavioristik mendukung pembelajaran dengan model Concept
Sentence berbantuan Flipchart karena siswa akan diberikan rangsangan berupa gambar yang akan ditampilkan dalam media Flipchart serta pemberian kata kunci
untuk memunculkan konsep tentang apa yang akan dipelajari, sehingga dengan demikian diharapkan respon siswa terhadap pembelajaran akan meningkat.
Teori-teori belajar tersebut dijadikan dasar dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Concept Sentence berbatuan Flipchart.
2.1.15 Penerapan Model Concept Sentence berbantuan Media Flipchart
Concept Sentence pada hakikatnya merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci
tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf- paragraf. Penggunaan model ini sangatlah cocok digunakan dalam pembelajaran
bahasa khususnya dalam aspek menulis. Siswa SD berada pada usia 6-13 tahun dan berada dalam perkembangan
operasional konkrit, sehingga siswa akan belajar lebih optimal dengan mengguna-
48
kan benda konkrit. Dalam pembelajaran bahasa Jawa salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memunculkan benda konkrit yaitu dengan menggunakan media
gambar. Gambar bisa ditampilkan dengan menggunakan berbagai media, salah satunya dengan menggunakan media Flipchart. Penggunan media Flipchart dapat
menampilkan beberapa gambar dengan cara memasang gambar-gambar pada lembaran-lembarannya, dengan demikian antara gambar yang satu dengan yang
lain bisa dilihat dengan cara membalik lembarannya. Selain itu kata kunci yang disesuaikan dengan gambar yang nantinya akan digunakan dalam penyusunan
paragraf juga bisa ditempelkandituliskan pada lembar Flipchart. Berdasarkan kata kunci dan gambar yang di tampilkan dalam Flipchart, siswa dapat menulis
karangan deskripsi berbahasa Jawa dengan lebih mudah. Penerapan model Concept Sentence berbantuan media Flipchart dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut: 1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2.
Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis karangan deskripsi. 3.
Guru memberikan contoh karangan deskripsi berdasarkan gambar dan kata kunci yang ditampilkan dalam media Flipchart.
4. Siswa mengamati contoh karangan deskripsi yang disiapkan oleh guru
Mengamati 5.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab Menanya 6.
Guru membentuk kelompok secara heterogen. 7.
Guru menyiapkan media Flipchart yang berisi gambar dan kata kunci yang akan dibagikan kepada masing-masing kelompok.
49
8. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai penggunaan media Flipchart
yang akan digunakan dalam berdiskusi. 9.
Tiap kelompok berdiskusi untuk membuat kalimat dengan menggunakan kata kunci yang telah disediakan. Menalar
10. Kelompok membuat karangan deskripsi berdasarkan kalimat yang telah
dibuat.Mencoba 11.
Siswa melakukan presentasi berdasarkan hasil diskusi kelompoknya. Membentuk Jejaring
12. Guru menutup pelajaran
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian tentang keterampilan menulis ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Adapun penelitian-penelitian
tersebut adalah sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan oleh
Jannah tahun 2013 tentang “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Concept Sentence Berbantuan ICT
pada Siswa Kelas IV SDN Tugurejo 01 Semarang ”. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut: Hasil belajar siswa berupa keterampilan menulis narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui model Concept Sentence
berbantuan ICT mengalami peningkatan baik secara individu maupun klasikal dari rata-rata nilai siswa meningkat dari rata-rata siklus pertama sebesar 71,2 menjadi
74,5 pada rata-rata siklus kedua, dan pada siklus ketiga meningkat menjadi 77,6. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal juga meningkat dari 62,2 pada rata-rata