2. Al ijarah al muntahia bittmalik atau sewa beli.
3. Al musyarakah mutanaqhisbah atau decresing participation, dimana secara
bertahap bank menurunkan jumlah partisipasinya. 4.
Arrahman untuk memenuhi kebutuhan jasa”.
2.4.3. Pengertian Pembiayaan Murabahah dan Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank memberi barang yang diperlukan nasabah yang bersangkutan sebesar harga
pokok ditambah dengan keuntungan Susilo, 2000. 1.
Landasan Syariah, terdiri dari: a.
Alqur’an ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan hak sesamamu
dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu, sesungguhnya Allah maha penyayang bagimu”QS.Al Baqarah. Pernyataan ini dikutip dari departemen Agama 1989 ”Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... QS. Al Baqarah, pernyataan ini dikutip dari Departemen Agama 1989
Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama. Seorang muslim apakah ia sebagai pembeli, penjual, penerima upah, pembuat
keuntungan dan sebagainya harus berpegang pada tuntunan Allah SWT.
b. Al. Hadist
Dikutip dari buku Purwataatmadja dan Antonio 2002 dari Suhaih bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”tiga perkara didalamnya terdapat keberkatan,
yaitu: 1 menjual secara kredit, 2 muwaradhah nama lain dari murabahah, 3 mencampurkan tepung dengan gandum untuk kepentingan rumah yang
bukan untuk dijual HR. Ibnu Majah, Sablu Assalam 4147.
2. Landasan Hukum Indonesia
Landasan hukum pembiayaan murabahah terangkum dalam landasan hukum beroperasinya perbankan syariah yaitu UU No.7 Tahun 1992 yaitu; tentang
pelaksanaan kegiatan perbankan dengan prinsip bagi hasilyang diatur lebih rinci dalam Peraturan Pemerintah No.72 tahun 19992 tentang bank dengan prinsip bagi
hasil. Undang-undang ini disempurnakan lagi dalam UU No.10 tahun 1998.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Safri 2004 dalam murabahah, rukun-rukunnya terdiri dari: 1.
Ba’i merupakan penjual pihak yang memiliki barang 2.
Musytari merupakan pembeli pihak yang membeli barang 3.
Mabi’ merupakan barang yang akan diperjual belikan 4.
Tsaman merupakan harga 5.
Ijab Qabul merupakan pernyataan timbang terima
Menurut Antonio 2001, syarat-syarat murabahah terdiri dari: b.
Penjual memberitahu biaya modal pada nasabah. c.
Kontrak pertama harus sah sesuai dengan hukum yang ditetapkan. d.
Kontrak harus bebas dari riba. e.
Penjual harus menjelaskan pada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian.
f. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian
misalnya bila pembelian dilakukan secara hutang.
Pembiayaan murabahah pada umumnya dapat diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang investasi baik domestik maupun luar negeri,
seperti melalui pembiayaan murabahah pada umumnya dapat diterapakan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang investasi baik domestik maupun luar
negeri, seperti melalui letter of credit LC. Sistem ini paling banyak digunakan karena sederhana dan tidak terlalu asing bagi yang sudah biasa bertransaksi dengan
dunia perbankan pada umumnya. Prosedur-prosedur dari sistem pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:
1. Prosedur aplikasi pembiayaan murabahah.
Prosedur aplikasi pembiayaan murabahah merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh calon nasabah dalam mengajukan usulan pembiayaan murabahah
Universitas Sumatera Utara
2. Prosedur realisasi pembiayaan murabahah.
Prosedur realisasi pembiayaan murabahah merupakan proses pencairan dana atas permohonan pembiayaan yang telah disetujui oleh komite penyaluran dana.
3. Prosedur monitoring pembiayaan murabahah.
Prosedur monitoring pembiayaan murabahah yaitu prosedur ini meliputi informasi yang diperoleh account officer khususnya unit-unit yang terkait lainnya,
yang mencakup pemeriksaan jumlah saldo pemenuhan kewajiban nasabah pembayaran pokok modal dan pembayaran keuntungan bank.
4. Prosedur penutupan fasilitas pembiayaan murabahah
Prosedur penutupan fasilitas pembiayaan murabahah merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh nasabah pada saat untuk mengambil kembali dokumen
jaminan yang disyaratkan. Antonio, 2001 Menurut Safri dkk. 2004, murabahah sesuai jenisnya dapat dikategorikan
dalam: 1.
Murabahah terhadap pesanan artinya ada yang beli atau tidak bank syariah akan menyediakan barang.
2. Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank syariah baru akan melakukan
transaksi jual beli apabila ada yang pesan. Murabahah berdasarkan pesanan dapat dikategorikan dalam:
a.
Sifat mengikat artinya murabahah berdasarkan pesanan tersebut mengikat untuk dibeli oleh nasabah sebagai pemesan.
b. Sifatnya tidak mengikat artinya walaupun nasabah telah melakukan
pemesanan namun nasabah tidak terikat untuk membeli barang tersebut.
Pendapatan operasi utama Bank Syariah Mandiri adalah pendapatan dari penyaluran dana pada investasi yang dibenarkan syariah yaitu pendapatan penyaluran
dana prinsip jual beli murabahah, istishna, dan istishna paralel, sala, dan salam
Universitas Sumatera Utara
paralel, pendapatan penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pendapatan dengan penyaluran dana dengan
prinsip ujroh ijarah, serta pendapatan penyaluran lain sesuai dengan prinsip syariah. Jadi pendapatan operasi utama bank syariah inilah yang dibagikan kepada shahibul
maal pemilik dana mudharabah mutlaqah. Porsi bagi hasil dari hasil usaha pendapatan yang diserahkan oleh bank syariah kepada pemilik dana mudharabah
mutlaqah investasi tidak terikat. Penentuan besarnya bagi hasil dari hasil usaha pendapatan yang di serahkan kepada pemilik dana investasi tidak terikat tersebut
dilakukan dalam perhitungan distribusi hasil usaha yang sering disebut profit distribution. Akuntansi Perbankan Syariah dijelaskan bahwa porsi bagi hasil dari
hasil usaha pendapatan yang diserahkan pemilik dana investasi tidak terikat bukan sebagai beban bank syariah, karena besarnya bagi hasil yang diberikan sangat
tergantung pada hasil usaha yang benar-benar diterima oleh bank syariah Wiroso, 2005.
2.5. Proses Pengambilan Keputusan