Sifat dan Karakteristik Jasa

dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”. Sedangkan menurut Lamb, Hair, dan Mc. Daniel 2001, “Jasa adalah hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek”. Tjiptono 2005, menyatakan “Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun”.

2.3.2. Sifat dan Karakteristik Jasa

Payne 2006 menyatakan berbeda halnya dengan produk yang dapat dimiliki setelah transaksi terjadi. Kualitas jasa atau layanan merupakan tingkat kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan dengan persepsi atau performansi yang telah mereka rasakan. Sifat dan klasifikasi jasa dibedakan dalam 5 kategori, yaitu : 1. Penawaran barang berwujud murni, contohnya adalah sabun, shampo. 2. Penawaran barang berwujud disertai jasa, contohnya penjualan produk komputer dimana pelanggan membutuhkan instalasi atau servis komputer yang sudah dibelinya. 3. Campuran, dimana porsi antara produk dan jasanya seimbang, contohnya adalah penawaran makan direstoran dimana pelanggan memesan makan disertai dengan kebutuhan pelayanan yang memuaskan. 4. Jasa utama disertai barang tambahan, contohnya adalah perusahaan jasa travel yang menjual jasa transportasi disertai produk tambahan misalnya makanan yang disajikan dengan merek tertentu. Universitas Sumatera Utara 5. Penawaran jasa murni, contohnya yang sering ditemui adalah pelayanan jasa cukur rambut salon kecantikan. Jasa dapat dibedakan dalam empat kategori, yang pertama berbasis orang peralatan, contohnya adalah jasa pencucian mobil yang menggunakan tenaga orang juga mesin. Selanjutnya adalah jasa yang menghadirkan klien, dalam arti bahwa penjualan jasa tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran klien, misalnya saja jasa cukur rambut. Yang ketiga adalah jasa yang memiliki porsi berbeda–beda dalam penjualannya sesuai dengan kebutuhan, contohnya adalah akan berbeda pelayanan antara dokter pribadi dan dokter umum ditinjau dari kekhususan pelayanannya, dan yang terakhir adalah jasa yang berbeda dalam tujuan dan kepemilikannya. Strategi pemasaran perusahaan jasa dalam pemasaran produk, bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk. Namun dalam pemasaran jasa yang sebagian besar diberikan kepada orang secara langsung sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Sehingga dalam pemasaran jasa perlu diperhatikan 3P lainnya yaitu people, physical evidence dan process. Pelayanan yang baik dari penyedia jasa people akan membentuk suatu Physical evidence pada pelanggan akibat proses pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Mengelola mutu jasa terdapat suatu strategi yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan Universitas Sumatera Utara layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih daripada harapan pelanggan. Zeitham, VA, et al dalam Tjiptono 2005 menyarankan untuk menghindari kegagalan dalam penyampaian jasa, perlu diperhatikan kesenjangan–kesenjangan yang mungkin terjadi, diantaranya sebagai berikut : 1 kesenjangan terjadi antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. 2 kesenjangan terjadi antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa. 3 kesenjangan terjadi antara spesifikasi mutu dengan cara penyampaian jasa. 4 kesenjangan terjadi antara penyampaian jasa dan komunikasi internal, 5 kesenjangan yang terjadi antara jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan persepsi konsumen. Tjiptono 2004 mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa yang membedakannya dari barang, yaitu : 1. Intangibility tidak berwujud Jasa berbeda dengan barang. Barang merupakan suatu objek, alat, atau benda dan jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. 2. Inseparability tidak dapat dipisahkan Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Universitas Sumatera Utara 3. Variability Heterogeinity berubah-ubah Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya. 4. Perishability tidak tahan lama Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan. 5. Lack of Ownership Lack of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya pada saat pembelian barang. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan, dan pendidikan. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Pengertian Kualitas Produk dan Dimensi Kualitas Produk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelayanan, Bagi Hasil Dan Keyakinan Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Utama Medan

0 24 123

Analisis Pengaruh Promosi Dan Komunikasi Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung Di Bank Syariah Mandiri Cabang Tebing Tinggi

2 28 124

Pengaruh kualitas produk terhadap minat nasabah pada produk Bank Syariah Mandiri Cabang Tangerang

7 25 171

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen).

0 0 8

PENGARUH PERSEPSI NASABAH DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU CILEDUG Yeni Irawati

0 0 14

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PRODUK GADAI EMAS BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 2 90

ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS PELAYANAN BANK DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU UNGARAN - Test Repository

0 1 105

ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS, PENGETAHUAN NASABAH, PENDAPATAN NASABAH, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi kasus pada nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Magelang) - Test

0 1 203

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BAGI HASIL DAN NILAI NASABAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TEGAL

2 11 18

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, BAGI HASIL, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENABUNG PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 19 17