2.6. Kerangka Berpikir
Proses sebelum sampai kepada keputusan membeli konsumen menjalani proses pengambilan keputusan. Pada tahap ini konsumen mempelajari terlebih dahulu
kelebihan dan kekurangan suatu produk. Untuk produk jasa seperti jasa perbankan faktor pelayanan, fasilitas maupun keuntungan yang akan diperoleh konsumen
menjadi pertimbangan konsumen. Sesuai dengan karakteristiknya bank syariah memiliki perbedaan dengan bank
konvensional. Perbedaan keduanya terletak pada pemberian keuntungan, jika bank konvensional memberikan keuntungan dengan bunga bank maka bank syariah
memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil. Bank syariah beroperasi berdasarkan bagi hasil, dalam usahanya bank syariah berbagi hasil atas pendapatan
atau hasil usaha yang dilakukan dengan pemilik dana yang dihimpun Wiroso, 2005.
Menurut Al-Qardhawi 2001 “bagi hasil adalah dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi
hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha kerja untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk masyarakat. Sebagai
konsekuensi dari kerjasama adalah memikul resiko, baik untung maupun rugi, jika untung yang diperoleh besar maka penyedia dana dan pekerja menikmati bersama
sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Jika usaha rugi maka harus dirasakan bersama, yaitu pemilik modal rugi dalam sahamnya dan pekerja rugi dengan jerih
payahnya. Inilah keadilan yang sempurna keuntungan sama dinikmati dan kerugian sama-sama dirasakan”.
Pada sistem bagi hasil terdapat unsur keadilan sehingga kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Dengan prinsip kehati-hatian bank sebagai pengelola akan
mengembangkan dana yang terkumpul dari nasabah untuk usaha-usaha yang baik secara profesional, hal ini akan mendorong nasabah untuk menyimpan uangnya
dengan sistem bagi hasil. Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan barang dan jasa.
Sebuah produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
Universitas Sumatera Utara
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Render dan Heizer 2001 menyebutkan bahwa ”kualitas produk merupakan keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu
produk dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.
Menurut American Society dalam Lupiyoadi 2001 kualitas adalah: “keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.”. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya
konsisten satu sama lain: 1 persepsi konsumen, 2 produkjasa, 3 proses.
Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Muhammad 2005 adalah: ”penanaman dana bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk
pembiayaan, piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening administratif serta sertifikat
Wadiah Bank Indonesia SWBI”. Menurut Susilo 2000 menyatakan bahwa, “pembiayaan murabahah merupakan
akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank memberi barang yang diperlukan nasabah yang bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang
disepakati”. Menurut Kasmir 2002 menyatakan bahwa, “pembiayaan murabahah
merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati”.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan teoritis diatas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir 2.7. Hipotesis
Adapun hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut: 1.
Bagi hasil dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menabung pada Bank Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai.
2. Pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap bagi hasil nasabah pada Bank
Syariah Mandiri KCP Tanjung Balai. Kualitas Produk
Bagi Hasil Keputusan
Nasabah Menabung
Pembiayaaan Murabahah
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Tanjung Balai yang beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto, No.35 D-E Tanjung Balai,
Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari 2011.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei, Singarimbun dan Effendy 1995 menyatakan bahwa survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari
satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nasir 2005 menyatakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekolompok
manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena yang diselidiki”. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa, “penelitian
kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk
Universitas Sumatera Utara