2.3.3. Pengertian Kualitas Produk dan Dimensi Kualitas Produk
Menurut Kotler 1999 ”konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu berkualitas,
berkinerja atau inovatif”. Render dan Heizer 2001 menyebutkan bahwa ”kualitas produk merupakan keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk dalam
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.
Menurut American Society dalam Lupiyoadi 2001 kualitas adalah: “keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.”. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas yang seharusnya
konsisten satu sama lain: 1 persepsi konsumen, 2 produkjasa, 3 proses.
Menurut Byod 2000 dimensi kualitas produk terdiri dari:
1. Kinerja Performance, harus terwujud melalui karakteristik pengoperasian dasar
suatu produk. 2.
Tampilan Features, merupakan karakteristik produk kedua yang dirancang untuk memperkuat fungsi dasar produk.
3. Kehandalan Reliability, adalah kemungkinan bahwa suatu produk tampil
memuaskan sepanjang waktu tertentu. 4.
Kemampuan Pelayanan service ability, berkaitan dengan kecepatan dan kemudahan memperoleh perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
5. Estetika Aesthetic, berkaitan dengan bagaimana sebuah produk terlihat, terasa,
terdengar, tercicipi, dan terbuai. Penilaian ini bersifat subjektif dan berhubungan dengan bagaimana konsumen mengharapkan mutu.
6. Persepsi mutu perceived quality. Sering dihasilkan dari penggunaan ukuran
tidak langsung, ketika konsumen mungkin kurang atau tidak memiliki informasi tentang atribut sebuah produk. Jadi persepsi ini mungkin dihasilkan dari isyarat
tertentu seperti harga, nama merek, iklan, reputasi, negara asal.
2.3.4. Produk-produk Jasa Perbankan
Menurut Undang-Undang Perbankan No.101998 bank adalah: ”badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Bank dapat diklasifikasikan berdasarkan: 1.
Fungsi, berdasarkan fungsinya bank diklasifikasikan menjadi bank sentral, bank umum, bank perkreditan rakyat.
2. Kepemilikan, berdasarkan kepemilikan maka bank dibagi menjadi:
1 Bank Umum Milik Negara, 2 Bank Umum Swasta,
3 Bank Campuran. 3.
Status, status bank dapat ditentukan dari kemampuannya dalam melayani masyarakat seperti: Bank Devisa dan Bank Non Devisa.
Universitas Sumatera Utara
4. Cara menentukan harga, jenis bank dilihat dari cara menentukan harga dibagi
menjadi dua, yaitu: Bank Konvensional, Bank Syariah Wibowo, 2005. Bank konvensional, dalam hal ini bank umum pada umumnya beroperasi
dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat, menyalurkan dana, dan pelayanan jasa keuangan sebagai berikut:
1. Penyerapan dana masyarakat
a. Tabungan Saving deposit
b. Simpanan Deposito Time deposit
c. Simpanan Giro Demand deposit
2. Pelayanan jasa-jasa
a. Kliring clearing
b. Inkaso Collection
c. Kiriman uang Transfer
d. Save deposit box
e. Letter of credit
f. Jasa-jasa lainnya, misalnya bank notes valas, bank garansi, bank draft,
referensi bank, cek wisata travellers cheque. 3.
Penyaluran dana Bank konvensional, baik bank umum maupun BPR menyalurkan dana yang telah
dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit, kredit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Segi kegunaanya, yaitu: a kredit investasi, b kredit modal kerja.
b. Segi tujuannya, yaitu: a kredit produktif, b kredit konsumtif, c kredit
perdagangan. c.
Segi jangka waktu, yaitu: a kredit jangka pendek maksimal 1 tahun,
b kredit jangka menengah 1 tahun s.d 3 tahun, c kredit jangka panjang diatas 3 tahun.
d. Segi jaminan, yaitu: a kredit dengan jaminan, b kredit tanpa jaminan.
e. Segi sektor usaha, yaitu: a kredit pertanian, b kredit peternakan, c kredit
industri, d kredit pertambangan, e kredit pendidikan, f kredit profesi, g
kredit perumahan, h sektor-sektor lainnya. 2.3.5. Jenis-jenis Produk Bank Syariah
Pengembangan produk-produk bank tidak dapat dilepaskan dari metode operasi bank yang pendekatannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
mempelajari ketentuan syariah dengan metode ekonomi Islam atau melihat mekanisme yang lazim berkembang dalam operasional perbankan konvensional dan
kemudian mendapat ketentuan Islam yang dapat diimplementasikan kedalam mekanisme tersebut.
Dilihat dari beragamnya produk bank syariah, sebenarnya jika bank syariah dibebaskan untuk mengembangkan sendiri produknya menurut teori perbankan Islam,
maka produknya akan sangat bervariasi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Penyerapan dana, sebagaimana bank konvensional, penghimpunan di bank umum
syariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan deposito, sedangkan bank perkreditan syariah hanya melayani tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah dalam
penghimpunan dana masyarakat adalah wadi’ah dan mudharabah. Prinsip yang melandasinya yaitu:
a. Prinsip Wadi’ah,
b. Prinsip Mudharabah
2. Pelayanan jasa-jasa
Bank syariah dalam mendapatkan dana dari masyarakat dapat melakukan pelayanan jasa-jasa berikut ini:
a. Bank garansi dengan prinsip al kafalah
b. Transfer dengan prinsip al hiwalah
c. Penitipan barang dengan prinsip al wadiah dan al wakalah
d. Jual beli mata uang asing dengan prinsip al sharf
e. Pembukuan letter of credit dengan prinsip al wakalah, al musyarakah dan al
murabahah. 3.
Penyaluran dana Bank syariah menyalurkan dana yang telah diperolehnya dengan mengeluarkan
produk-produk berikut: a.
Pembiayaan untuk berbagai kegiatan investasi berdasar bagi hasil, yaitu: 1 pembiayaan investasi bagi hasil mudharabah, 2 pembiayaan investasi bagi
hasil al musyarakah.
Universitas Sumatera Utara
b. Pembiayaan untuk berbagai kegiatan perdagangan, yaitu: 1 pembiayaan
perdagangan murabahah, 2 pembiayaan perdagangan al-baiu bithaman ajil. c.
Pembiayaan pengadaan barang untuk disewakan atau disewa belikan dalam bentuk: sewa guna usaha al ijarah, dan sewa beli al baiu takjiri.
d. Pemberian pinjaman tunai untuk kabajikan al qardhul hasan, tanpa
dikenakan biaya apapun Wibowo, 2005.
2.4. Teori Pembiayaan 2.4.1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pembiayaan