Tempat dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Teknik Sampling

dengan target minimal sampel yang digunakan adalah 50 sampel, tetapi setelah dilihat hasil pemeriksaan HbA1c didapatkan hasil bahwa 5 responden positif diabetes melitus. Menurut Sugiyono 2013 minimal sampel untuk metode korelasi adalah sebanyak 30 sampel untuk tiap kelompok. Skema pencarian subyek penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah: Gambar 5. Skema pencarian subyek penelitian

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Pengambilan data sampel dilakukan sebanyak 3 kali. Pengambilan data pertama dilakukan pada tanggal 30 Mei 2015 di Balai Desa Kepuharjo. Pengambilan data yang kedua dilakukan di Balai Desa Kepuharjo pada tanggal 18 Jumlah penduk 2.209 orang Dipilih berdasarkan kriteria inklusi : 120 responden 6 orang tidak hadir saat pengambilan data 3 orang menderita hipertensi 1 orang menggunakan pil KB 9 orang menopouse 1 orang takut jarum suntik 100 responden dipilih kriteria inklusi dan eksklusi dan menandatangani informed consent 50 responden laki - laki 50 responden wanita 5 responden positif diabetes melitus 45 wanita dewasa sehat Juni 2015. Pengambilan data yang ketiga dilakukan pada tanggal 19 Juni 2015 di Gedung Serba Guna Huntap Pagerjurang.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari penelitian payung, dengan judul utama yaitu “Korelasi Antropometri dan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskula r Pada Masyarakat Pedesaan”. Kajian yang diangkat oleh peneliti di dalam penelitian ini dibatasi lingkupannya pada korelasi body fat percentage terhadap HbA1c pada wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Gambar 6. Bagan kajian penelitian payung Antropometri Body fat percentage Wanita dewasa sehat HsCRP LipoA HbA1c Pria dewasa sehat Body mass index Wanita dewasa sehat Pria dewasa sehat HbA1c LPRLPP Wanita dewasa sehat HsCRP LippoA HbA1c Pria dewasa sehat

G. Teknik Sampling

Teknik sampling pada penelitian ini adalah teknik non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik non-random sampling adalah pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan, artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel Notoatmodjo, 2012. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan atas pertimbangan yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan identifikasi karakteristik populasi yaitu ciri atau sifat - sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmodjo, 2012; Sastroasmoro dan Ismael, 2011. Pada penelitian ini pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya.

H. Instrumen Penelitian