7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Antropometri
Antropometri adalah studi tentang pengukuran tubuh manusia dalam hal dimensi tulang, otot, dan jaringan adiposa lemak. Kata antropometri berasal
dari bahasa Yunani, anthropo yang berarti manusia dan kata metron yang berarti ukuran. Bidang antropometri meliputi berbagai pengukuran tubuh
manusia, contohnya berat, skinfold thickness, lingkar tubuh kepala, pinggang, tungkai, dll. Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara yang paling
sederhana yang dapat dilakukan untuk menilai obesitas NHANES, 2007; Indriati, 2010; Sunarti dan Maryani, 2013.
Skinfold thickness adalah parameter validasi dari akumulasi lemak subkutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran skinfold thickness
antara lain usia, jenis kelamin, dan ethnic. Pengukuran skinfold thickness merupakan upaya untuk mengukur langsung dari jaringan adiposa di lokasi
tertentu biceps, tricep, subscapular dan suprailiac. Skinfold thickness ini nantinya akan menggambarkan distribusi lemak pada tubuh seseorang dan
merupakan metode yang lebih baik daripada Body Mass Index BMI Fok, et al., 2006; Bray and Bouchard, 2005; Tzotzas, Karanikas, and Krassas, 2012; National
Obesity Observatory, 2009; Gibson, 2005. Metode skinfold thickness ini dianggap salah satu metode yang lebih handal dalam mengakses lemak tubuh,
dibandingkan untuk pengukuran antropometri lainnya sebagaimana dinyatakan oleh Brewis, Wutich, Falletta-Cowden, and Rodriguez-Soto 2011, skinfold
thickness adalah praktek standar yang praktis dalam menilai lemak tubuh seseorang dalam penelitian lapangan.
Pengukuran skinfold thickness adalah pengukuran ketebalan ganda atau lipatan kuilit, underlying fascia, dan jaringan adiposa subkutan yang diambil
menggunakan caliper. Faktor yang mempengaruhi pengukuran ketebalan kulit diantaranya adalah jenis caliper yang akan digunakan. Cara pengukuran skinfold
thickness adalah lipat kulit dan lemak menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, lipatan ditarik dengan lembut menjauhi jaringan otot, caliper dipegang tegak lurus
terhadap lipatan dan dilakukan pengukuran pada jarak ½ inchi dari jari. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali pada setiap bagian lipatan. Pada saat
pengukuran posisi orang yang diukur adalah berdiri. Pada pengukuran ini terdapat standarisasi tempat pengukuran karena perbedaan tempat pengukuran dapat
mempengaruhi hasil. Pengukuran Skinfold Thickness dilakukan selama kurang lebih 4 detik karena lebih dari itu, cairan akan keluar dari jaringan Bray and
Bouchard, 2005; Cyrino, et al., 2003, Kotecki, 2014; Hoeger and Hoeger, 2014; Mahan, Raymond, and Escott-Stump, 2013.
Gambar 1. Skinfold caliper Milton-Tools, 2015
Pada orang dewasa yang sehat, sepertiga total lemak ditemukan di daerah subkutan, maka dari itu terdapat korelasi antara lemak yang ditemukan di area
subkutan dan body density. Daerah tempat lemak subkutan sangat beragam maka dari itu diperlukan pengukuran skinfold thickness di tempat yang berbeda
– beda. Beberapa bagian dari lipatan kulit yang dapat diukur adalah triceps, abdomen,
subscapular, thigh, dan suprailiac. Tempat sekunder lain yang diukur adalah dada, midaxillary, dan medial calf. Jumlah lemak subkutan disimpan dalam empat
tempat utama, yaitu triceps skinfold, biceps skinfold, subscapular skinfold, dan suprailiac skinfold yang dapat mewakili total lemak dalam tubuh. Pada age-
related fat redistribution, lemak subkutan pada bagian tungkai dan lengan cenderung menurun, tetapi lemak intra-abdominal cenderung meningkat.
Medeiros and Wildman, 2013; Marshall and Bangert, 2008; Hughes, Roubenoff, Wood, Frontera, Evans, and Fiatarone-Singh, 2004.
Pengukuran skinfold thickness yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran three site formulas yaitu abdominal, triceps, dan suprailiac
Fahey, Insel and Roth, 2005. a. Triceps skinfold thickness : diukur dengan posisi tubuh berdiri santai
dengan lengan kiri menggantung ke samping. Lengan kanan juga santai dengan sendi bahu yang diputar keluar dan siku yang yang berada di
samping tubuh. Metodenya adalah lipatan yang sejajar dengan panjang sumbu lengan Marfell
–Jones, et al., 2006.
Gambar 2. Teknik pengukuran triceps skinfold thicknes
b. Suprailiac skinfold thickness : menentukan midaxillary line dan palpate untuk iliac crest atas tulang pinggul. Pegang kulit yang mengikuti lipatan
alami di sekitar garis dari suprailiac ke umbilikus pusar, sudut sekitar 30
o
Rohan, 2015.
Gambar 3. Teknik pengukuran suprailiac skinfold thicknes AccuFitness, 2015
c. Abdominal skinfold thickness : lipatan diukur 3 cm di sisi tengah
umbilicus dan 1 cm ke bawah. Lipatan dikur horizontal dan sebaiknya diukur pada sisi kanan tubuh dan subyek harus selalu melemaskan perut
Nichols, Dalrymple, and Francis, 2012.
Gambar 4. Teknik pengukuran abdominal skinfold thicknes
Nilai skinfold thickness nantinya akan dikonversi menjadi nilai body fat percentage agar dapat dianalisis korelasinya.
B. Body Fat Percentage