Hb HbA1c Karakteristik Subyek Penelitian

diaplikasikan pada semua individu umur, jenis kelamin, ras Marshall, et al., 2008; Hughes, et al., 2004. Lebih banyak tempat pengukuran akan meningkatkan reabilitas dan menurunkan variabilitas akan tetapi tiga tempat pengukuran adalah minimal yang disarankan dan sudah cukup mewakili jumlah lemak dalam tubuh. Pengukuran sebanyak tiga kali pada masing – masing tempat pengukuran juga bertujuan untuk meningkatkan reabilitas dan menurunkan variabilitas Norcross, 2002. Body fat percentage sering dijadikan sebagai penanda obesitas dibandingkan BMI. BMI bukan merupakan suatu pengukuran langsung terhadap adipositas dan tidak dapat dipakai pada individu dengan BMI yang tinggi akibat besarnya massa otot Guyton and Hall, 2006.

6. Hb

Pengujian normalitas Hb subyek penelitian menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95. Hasil yang diperoleh adalah Hb tidak terdistribusi normal p = 0,010 dan dapat dilihat dari histogram tidak simetris yang cenderung ke kanan Gambar. 12. Ukuran pemusatan Hb dinyatakan dengan median yaitu 13,70 dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam minimum – maksimum yaitu 9,50 – 15,70. Gambar 12. Grafik distribusi Hb subyek penelitian Pada penelitian ini, sebelum melakukan uji HbA1c dilakukan uji Hb. Uji Hb tersebut dimaksudkan agar pada responden yang menderita anemia bisa dieksklusi untuk pemeriksaan HbA1c untuk mencegah adanya bias pada hasil HbA1c yang dapat mengganggu penelitian. Berdasarkan kriteria inklusi Hb yang dapat dites HbA1c dari penelitian Adeoye, Abraham, Erlikh, Sarfraz, Borda, and Yeung 2014, yaitu rentang 6gdl - 16gdl, penelitian ini tidak ada responden yang dieksklusi terkait hasil hemoglobin Hb karena masuk dalam kriteria Hb inklusi untuk tes HbA1c.

7. HbA1c

Pengujian normalitas HbA1c subyek penelitian menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95. Hasil yang diperoleh adalah HbA1c terdistribusi normal p = 0,263 dan dapat dilihat dari histogram yang simetris yang tidak miring ke kiri maupun ke kanan Gambar. 13. Ukuran pemusatan HbA1c dinyatakan dengan mean yaitu 5,39 kategori normal dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam standar deviasi yaitu 0,24. Menurut American Diabetes Association 2010, standar diabetes y aitu jika HbA1c ≥ 6,5. Berdasarkan rata - rata HbA1c yaitu 5,39 dapat dikatakan bahwa kadar HbA1c subyek penelitian masih dalam kisaran normal. Gambar 13. Grafik distribusi HbA1c subyek penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Pradhan, Rifai, Buring, and Ridker 2007 yang melibatkan responden wanita sehat berusia ≥ 45 tahun menyatakan bahwa kadar HbA1c yang terukur berkorelasi signifikan dengan kejadian penyakit diabetes melitus. Obesitas merupakan salah satu faktor penyebab kenaikan kadar HbA1c di dalam darah karena dapat mengakibatkan gangguan pada proses uptake glukosa ke dalam sel sehingga mengakibatkan kadar glukosa di dalam darah meningkat Sherwood, 2011. HbA1c sebanding dengan kadar glukosa di dalam darah, artinya bila kadar glukosa darah berada dalam kisaran normal selama 120 hari terakhir maka hasil HbA1c akan menunjukan nilai normal, dan sebaliknya Marks, et al., 2010; Dinsmoor, 2014; USCN, 2012.

B. Perbandingan rerata HbA1c pada kelompok body fat percentage