Umur Karakteristik Subyek Penelitian

ini data umur, tricep skinfold thickness, abdominal skinfold thickness, dan Hb tidak terdistribusi normal p 0,05 sehingga profil data yang akan ditampilkan adalah median minimum – maksimum. Data suprailiac skinfold thickness, body fat percentage, dan HbA1c terdistribusi normal p 0,05 sehingga profil data yang akan disajikan adalah mean ± SD. Pengujian normalitas data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk sebab jumlah data penelitian adalah ≤50 atau dengan kata lain untuk sampel yang sedikit Dahlan, 2013. Tabel V. Karakteristik subyek penelitian NO Karakteristik Profil n=45 p

1 Umur

45,00 40,00-53,00 0,031

2 Triceps skinfold thickness

15,30 6,00-34,70 0,027 3 Suprailiac skinfold thickness 19,65 ± 6,46 0,225

4 Abdominal skinfold thickness

20,00 9,80-35,30 0,032 5 6 Body fat percentage Hb 25,17 ± 5,10 13,70 ± 9,50-15,70 0,598 0,010

7 HbA1c

5,39 ± 0,24 0,263 Keterangan : = median minimum – maksimum = mean ± SD = data tidak terdistribusi normal p 0,05

1. Umur

Pada penelitian ini rentang umur yang digunakan adalah 40 – 60 tahun. Pengujian normalitas umur subyek penelitian menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95. Hasil yang didapatkan adalah data yang tidak terdistribusi normal. Hasil yang diperoleh dilihat dari signifikansi p yaitu 0,031 dan dapat dilihat dari histogram yaitu tidak simetris serta cenderung miring ke kiri Gambar.7. Ukuran pemusatan umur dinyatakan dengan median yaitu 45,00 dan ukuran penyebarannya dinyatakan dalam minimum – maksimum yaitu 40,00 – 53,00. Rentang umur yang digunakan dalam penelitian ini, menurut Sabhan 2015 tergolong ke dalam kategori Middle-Aged Adulthood atau kategori dewasa pertengahan yaitu 40 – 60 tahun. Penelitian yang dilakukan Kanniyappan, Kalidhas, dan Aruna 2011 yang melibatkan 228 pria dan 262 wanita pada kriteria usia 29 – 59 tahun ditemukan bahwa usia 40 – 59 tahun merupakan usia yang mempunyai risiko tinggi mengalami sindrom metabolik, salah satunya yaitu hiperglikemia dan penelitian yang dilakukan oleh Ervin 2009, pria dan wanita yang berusia 40-59 tahun memiliki risiko tiga kali lebih besar terkena sindrom metabolik dibandingkan yang berusia 20-39 tahun. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases 2010 di Amerika Serikat menyatakan bahwa pasien DM tipe 2 terbanyak adalah pada usia pertengahan 45- 65 tahun. Menurut Suyono 2007 hal ini karena pada usia tersebut banyak terjadi perubahan pada tubuh terutama pada organ pankreas yang memproduksi insulin. Gambar 7. Grafik distribusi umur subyek penelitian Kelebihan lemak pada tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain gaya hidup yang tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat. Status sosial ekonomi terutama yang berkaitan dengan pekerjaan, memiliki kontribusi yang kuat dalam perubahan gaya hidup tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat Dipiro, et al., 2008; Guyton and Hall, 2006. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nayak, et al. 2014 yang melibatkan subyek yang berjumlah 393 orang dan berumur ≥18 tahun menunjukkan bahwa umur yang bertambah adalah faktor risiko paling signifikan dari diabetes melitus. Perubahan berat badan atau akumulasi lemak seseorang berkaitan dengan pertambahan usia. Pada wanita, kenaikan berat badan atau akumulasi lemak lebih tinggi daripada pria pada rentang usia 39 tahun ke atas Wakabayashi, 2014. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mihardja, Soetrisno, dan Soegondo 2013 yang melibatkan 15.332 orang dewasa pria dan wanita pada rentang umur 18 - 55 tahun, menunjukan bahwa kejadian DM pada wanita lebih tinggi dibandingkan pria seiring dengan bertambahnya umur.

2. Triceps skinfold thickness