masing memiliki tugas yang bertindak sebagai pengamat pembelajaran, dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran
berlangsung dan mencatat kejadian –kejadian yang terjadi selama proses
belajar mengajar berlangsung.
3.3.2.1.4 Refleksi
Setelah melakukan observasi, peneliti bersama dengan guru kelas mengidentifikasi kembali kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus
yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Refleksi dari observasi ini akan dijadikan pedoman untuk perbaikan
pembelajaran pada siklus II, agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan memperoleh kompetensi yang harus dicapai.
3.3.2.2 SIKLUS II
Setelah memiliki gambaran dari siklus I, peneliti menerapkan siklus II. Sama dengan siklus I, siklus II dilakukan dengan dua kali pertemuan. Masing-
masing pertemuan menggunakan 2 JP, dengan durasi 35 menit disetiap JP.
3.3.2.2.1 Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan sama dengan siklus I, yang meliputi: menentukan SK dan KD, menyusunan RPP menggunakan model
cooperative learning tipe jigsaw, menyusun strategi berdiskusi untuk siswa, mempersiapkan instrumen penelitian, menyusun soal evaluasi.
3.3.2.2.2 Pelaksanaan 1. Pertemuan I
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya mengenai
pengertian gotong royong 2.
Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya mengenai pengertian, contoh, dan peran penting gotong royong
3. Guru bertanya kepada siswa apa yang mereka mengenai
pengalam bergotong royong. 4.
Guru memberikan contoh kegiatan hidup rukun, saling berbagi, dan tolong menolong dalam kehidupan lewat gambar gotong
royong dalam kehidupan. 5.
Guru mengajak siswa mendalami materi gotong royong melalui teks bacaan.
6. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok kelompok asal,
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen. 7.
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama. -
Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi mengenai ciri-ciri bergotong royong.
- Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi materi mengenai
pengalaman bergotong royong. -
Siswa 5 mendapatkan materi materi mengenai contoh positif bergotong royong.
- Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya.
8. Setiap siswa yang memperolehmaterisamapadasetiap kelompok
awal, berkumpuldalamkelompok baru kelompokahli yang sesuaidenganbidangmateri yang
didapatuntukmendiskusikansubbabmereka. 9.
Siswa dalam kelompok mendiskusikan mengenai tugas yang didapat.
10. Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, anggota
kelompok ahli kembali pada kelompok asal untuk bergantian mengajari teman dari kelompok asal tentang subbab yang sudah
mereka kuasai. 11.
Setiap anggota kelompok asal mendengarkan dengan sungguh- sungguh materi dari subbab yang diajarkan oleh temannya.
12. Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok
asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya. 13.
Setelah sesuai dengan harapan selanjutnya guru memberikan evaluasi hasil diskusi kelompok secara bersama-sama.
14. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan
tepuk tangan. 15.
Guru menyebutkan 3 contoh manfaat hidup rukun, tolong menolong, dan saling berbagi.
16. Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
17. Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru.
18. Guru mengumpulkan jawaban siswa untuk dievaluasi.
2. Pertemuan II
1. Guru bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya mengenai
ciri-ciri gotong royong 2.
Guru bertanya kepada siswa mengenai kegiatan gotong royong yang telah dilakukan pada pagi hari
3. Guru memberikan contoh dampak tidak adanya kegiatan
bergotong royong dalam kehidupan lewat gambar gotong royong dalam kehidupan.
4. Guru mengajak siswa mendalami materi lewat teks bacaan.
5. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok kelompok asal,
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang heterogen. 6.
Setiap 2 siswa dalam 1 kelompok diberikan materi yang sama.
- Siswa 1 dan 2 mendapatkan materi mengenai tidak adanya
gotong royong sekolah. -
Siswa 3 dan 4 mendapatkan materi mengenai tidak adanya gotong royong masyarakat.
- Siswa 5 mendapatkan materi mengenai tidak adanya gotong
royong sekolah rumah. -
Setiap siswa memakai name tag sesuai dengan kelompoknya. 7.
Setiap siswa yang memperoleh materi sama pada setiap kelompok awal, berkumpul dalam kelompok baru kelompok ahli yang
sesuai dengan bidangmateri yang didapat untuk mendiskusikan sub bab mereka.
8. Dalam setiap kelompok ahli, guru membagikan 6 buah gambar
contoh tidak adanya gotong royong sesuaisub bab yang didapatkan :
- 3 gambar ontoh tidak adanya gotong royong di sekolah
- 3 gambar contoh tidak adanya gotong royong di rumah
- 3 gambar contoh tidak adanya gotong royong di masyarakat
9. Siswa dalam kelompok ahli berdiskusi bersama mengenai materi
yang didapat 10.
Siswa diperbolehkan membaca buku sumber. 11.
Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok ahli, anggota kelompok ahli kembali pada kelompok asal untuk bergantian
mengajari teman dari kelompok asal tentang subbab yang sudah mereka kuasai.
12. Setiap anggota kelompok asal mendengarkan dengan sungguh-
sungguh materi dari subbab yang diajarkan oleh temannya. 13.
Setelah kelompok siswa ahli selesai saling mengajar di kelompok asal, setiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
14. Setelah sesuai dengan harapan selanjutnya guru memberikan
evaluasi hasil diskusi kelompok secara bersama-sama.
15. Guru memberikan apresiasi atas hasil kerja para siswa dengan
tepuk tangan. 16.
Guru menyebutkan 3 contoh dampak tidak ada gotong royong. 17.
Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. 18.
Siswa mengerjakan soal akhir yang diberikan oleh guru. 19.
Guru mengumpulkan jawaban siswa untuk dievaluasi.
3.3.2.2.3 Observasi
Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas, akan dibantu oleh satu orang guru dan rekan peneliti yang masing-masing diberikan tugas untuk
bertindak sebagai pengamat pembelajaran, dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan mencatat kejadian
–kejadian yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung. Setelah observasi
berlangsung, peneliti dan guru kelas melakukan evaluasi siklus II
3.3.2.2.4 Refleksi
1. Peneliti bersama guru kelas mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas
II. Kemudian peneliti membandingkan analisis siklus I dan siklus II serta mengambil kesimpulan tentang kemampuan kerja sama antar anggota
kelompok dan memberikan tes pada setiap individu. 2. Peneliti bersama guru kelas menganalisis dan membandingkan siklus I dan
siklus II, kemudian mengambil kesimpulan ada atau tidak peningkatan sikap gotong royong siswa, setelah melaksanakan pembelajaran PKn dengan
menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw.
3.4 Teknik Pengumpulan Data