4.1.2 SIKLUS II
Pada siklus 2 peneliti melakukan 4 tahap antara lain :
4.1.2.1 Perencanaan
Pada tahap atau siklus yang kedua, peneliti melanjutkan materi dan kegiatan yang dilakukan pada siklus 1. Peneliti juga melaksanakan diskusi
kembali dengan guru, mengenai tindakan selanjutnya yang akan diberikan kepada siswa, menanyakan hal-hal yang perlu di revisi kembali, seperti
RPP, LKS, soal evaluasi, dsb. Media yang digunkan adalah gambar dan tabel yang akan digunakan siswa untuk membedakan kegiatan gotong
royong dan manfaat dalam hidup sehari-hari.
4.1.2.2 Tindakan
Pelaksanaan tahap tindakan penelitian pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 2
Jam Pertemuan 2 Jam Pelajaran 2x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 31 Agustus 2015 dengan materi pokok
mengenai Ciri-ciri gotong royong dan pengalaman bergotong royong. . Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 7
September 2015 dengan pokok bahasan mengenai manfaat gotong royong dan dampak tidak adanya gotong royong hidup rukun, saling berbagi dan
tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari.
4.1.2.3 Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama
siswa terlihat sangat antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat saat guru mulai menyiapkan peralatan untuk menonton video
memasang LCD, kemudian saat memberikan penjelasan mengenai materi gotong royong yang akan diajarkan, siswa mendengarkan dengan
seksama, dan setelah siswa diputarkan video, siswa memperhatikan dan memberikan komentar terhadap vidoe tersebut. Siswa tertarik mulai dari
awal pemasangan alat, dikarenakan kegiatan belajar mengajar biasa dilakukan dengan cara yang tradisional. Siswai datang, duduk, dan
mendengarkan. Dari pengamatan peneliti, kegiatan pembelajaran yang berlangsung
di kelas II SD Kanisius Kintelan, sudah sesuai dengan RPP yang disusun peneliti oleh bantuan guru. Pada tahap akhir siklus 1, peneliti mendapatkan
hasil skala sikap yang telah dibagikan kepada siswai kelas II. Hasil dari skala sikap yang telah diberikan, dan kemudian dikembalikan, dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Kuesioner siklus 2 Aspek Kognitif
No. Responden
Aspek Kognitif Total
Keterangan 2
5 8
11 15
1 4
5 4
4 4
21 T
2 4
5 4
4 5
22 T
3 4
4 5
5 5
23 ST
4 5
4 4
4 4
21 T
5 5
5 5
5 5
25 ST
6 4
5 2
2 4
17 C
7 4
5 4
4 4
21 T
8 5
5 4
4 4
22 T
9 4
4 5
5 4
22 T
10 5
4 2
4 5
20 T
11 2
5 4
5 4
20 T
12 4
2 4
5 4
19 C
13 5
4 5
2 4
20 T
14 5
4 4
2 4
19 C
15 4
5 4
5 5
23 ST
16 4
5 4
4 5
22 T
17 5
5 5
4 4
23 ST
18 4
5 4
4 2
19 C
19 5
4 4
5 4
22 T
20 4
4 5
5 4
22 T
21 2
5 2
4 4
17 C
22 4
2 4
4 4
18 C
23 4
4 5
5 4
22 T
24 5
4 2
4 5
20 T
25 2
4 4
2 4
16 C
Jumlah Skor 516
Rata-rata skor siswa aspek kognitif 20,64
T
Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif
82,56
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif minimal kriteria cukup
24
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif
minimal kriteria cukup
96 Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata siswa aspek kognitif pada
siklus II sebesar 82,56 yang termasuk dalam kriteria Tinggi. Tabel diatas juga menunjukkan 24 dari 25 siswa yang memiliki sikap gotong royong
aspek kognitif atau 96 siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif.
Tabel 4.7 Hasil Kuesioner spek Afektif
No. Responden
Aspek Afektif Total
Keterangan 1
3 4
13 14
16
1 4
4 4
5 5
4 26
T 2
4 2
5 4
4 4
23 C
3 5
4 4
5 2
4 24
T 4
4 4
5 4
4 4
25 T
5 5
4 5
5 2
5 26
T 6
2 2
2 4
4 4
18 R
7 4
4 5
4 4
2 23
C 8
4 4
4 4
4 5
25 T
9 5
5 5
4 5
4 28
ST 10
4 4
4 4
4 4
24 T
11 4
4 5
4 2
5 24
T 12
2 4
4 2
4 4
20 C
13 4
4 4
2 4
4 22
C 14
5 4
2 2
4 4
21 C
15 4
4 4
4 5
2 23
C 16
4 4
4 4
4 4
24 T
17 5
4 4
5 2
4 24
T 18
4 2
4 4
2 4
20 C
19 4
4 5
4 4
5 26
T 20
4 4
5 2
4 4
23 C
21 2
5 4
4 5
5 25
T 22
5 4
4 5
2 4
24 T
23 5
5 2
2 2
5 21
C 24
4 2
4 4
5 4
23 C
25 2
4 2
4 5
2 19
R
Jumlah Skor
581
Rata-rata skor siswa aspek afektif 23,24
C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap
gotong royong aspek afektif
77,47
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup
23
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup
92 Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata siswa aspek afektif pada
siklus II sebesar 77,47 yang termasuk dalam kriteria Cukup. Tabel diatas juga menunjukkan 23 dari 25 siswa yang memiliki sikap gotong royong
aspek afektif atau 92 siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif.
Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Aspek Konatif
No. Responden
Aspek Konatif Total
Keterangan 6
7 9
10 12
1 4
5 5
4 5
23 ST
2 4
2 4
2 4
16 R
3 2
5 4
4 4
19 C
4 4
4 4
5 4
21 T
5 5
2 5
4 4
20 T
6 2
4 4
5 4
19 C
7 4
4 5
4 5
22 T
8 4
5 2
5 4
20 T
9 5
5 4
4 4
22 T
10 5
4 4
2 4
19 C
11 4
2 4
4 5
19 C
12 4
2 4
5 5
20 T
13 4
4 5
5 4
22 T
14 2
2 5
4 4
17 C
15 4
4 5
4 4
21 T
16 4
4 4
5 5
22 T
17 4
4 5
4 4
21 T
18 5
5 4
5 5
24 T
19 4
4 5
4 4
21 T
20 2
2 4
4 5
17 C
21 4
4 5
4 5
22 T
22 4
4 4
5 4
21 T
23 5
5 4
2 4
20 T
24 5
4 2
4 5
20 T
25 4
4 2
4 2
16 R
Jumlah Skor
504
Rata-rata siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif
20,16 T
Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif
80,64
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif minimal kriteria cukup
23
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif
minimal kriteria cukup
92 Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata siswa aspek konatif pada
siklus II sebesar 80,64 yang termasuk dalam kriteria Tinggi. Tabel diatas juga menunjukkan 23 dari 25 siswa yang memiliki sikap gotong royong
aspek konatif atau 92 siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif.
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil siklus 2
No Siklus 2
Aspek Kognitif Aspek Afektif
Aspek Konatif Total
Ket Total
Ket Total
Ket
1 21
T 26
T 23
ST 2
22 T
23 C
16 R
3 23
ST 24
T 19
C 4
21 T
25 T
21 T
5 25
ST 26
T 20
T 6
17 C
18 R
19 C
7 21
T 23
C 22
T 8
22 T
25 T
20 T
9 22
T 28
ST 22
T 10
20 T
24 T
19 C
11 20
T 24
T 19
C 12
19 C
20 C
20 T
13 20
T 22
C 22
T 14
19 C
21 C
17 C
15 23
ST 23
C 21
T 16
22 T
24 T
22 T
17 23
ST 24
T 21
T 18
19 C
20 C
24 T
19 22
T 26
T 21
T 20
22 T
23 C
17 C
21 17
C 25
T 22
T 22
18 C
24 T
21 T
23 22
T 21
C 20
T 24
20 T
23 C
20 T
25 16
C 19
R 16
R C-
ST 96
92 92
Rata- rata
82,56 77,47
80,64
Tabel 4.10 Rangkuman hasil siklus 2 secara keseluruhan
No. Responde
n Seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif
Total Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
4 5
5 5
4 4
70 T
2 4 4 2 5 5 4 2 4 4 2
4 4
4 4
5 4
61 C
3 5 4 4 4 4 2 5 5 4 4
5 4
5 2
5 4
66 T
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5
4 4
4 4
4 4
67 T
5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 4
5 4
5 2
5 5
71 T
6 2 4 2 2 5 2 4 2 4 5
2 4
4 4
4 4
54 C
7 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
4 5
4 4
4 2
66 T
8 4 5 4 4 5 4 5 4 2 5
4 4
4 4
4 5
67 T
9 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
5 4
4 5
4 4
72 ST
10 4 5 4 4 4 5 4 2 4 2
4 4
4 4
5 4
63 C
11 4 2 4 5 5 4 2 4 4 4
5 5
4 2
4 5
63 C
12 2 4 4 4 2 4 2 4 4 5
5 5
2 4
4 4
59 C
13 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
2 4
2 4
4 4
64 T
14 5 5 4 2 4 2 2 4 5 4
2 4
2 4
4 4
57 T
15 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
5 4
4 5
5 2
67 T
16 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
4 5
4 4
5 4
68 T
17 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4
4 4
5 2
4 4
68 T
18 4 4 2 4 5 5 5 4 4 5
4 5
4 2
2 4
63 C
19 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
5 4
4 4
4 5
69 T
20 4 4 4 5 4 2 2 5 4 4
5 5
2 4
4 4
62 C
21 2 2 5 4 5 4 4 2 5 4
4 5
4 5
4 5
64 T
22 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5
4 4
5 2
4 4
63 C
23 5 4 5 2 4 5 5 5 4 2
5 4
2 2
4 5
63 C
24 4 5 2 4 4 5 4 2 2 4
4 5
4 5
5 4
63 C
25 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4
2 2
4 5
4 2
51 R
Jumlah Skor 1601
Rata-rata skor siswa secara keseluruhan
64,04 T
Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif
80,05
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup
24
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup
96 Tabel diatas menunjukkan peningkatan rata-rata nilai siswa yang
memiliki sikap gotong royong secara keseluruhan pada siklus II adalah sebesar 80,5. Jika dilihat dalam tabel PAP 1, nilai tersebut termasuk dalam
kriteria “Tinggi”. Persentase sikap gotong royong siswa yang memiliki skor minimal cukup ke atas secara keseluruhan setelah pelaksanaan siklus
1 adalah 96. Jika dilihat pada PAP 1 terjadi peningkatan dari sikulus I “Cukup” menjadi “Tinggi” setelah siklus II.
4.1.1.4 Refleksi