Definisi Cooperative Learning Unsur cooperative learning

9 BAB II LANDASAN TEORI Bab II akan dijelaskan mengenai kajian teori, penelitian-penelitian yang relevan, kerangka berpikir, hipotesis tindakan. 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Cooperative Learning

2.1.1.1 Definisi Cooperative Learning

Lie dalam Huda, 2014: 23 memaparkan cooperative learning sebagai sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Roger dalam Huda, 2014: 29 menyebutkan cooperative learning merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar bertangung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Sedangkan Djahiri dalam Huda 2014: 26 memaparkan cooperative learning sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diharapkannya pendekatan belajar yang siswa sintris, humanistik, dan demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Menurut Kagan dalam Hosnan, 2014:235 10 cooperative learning adalah strategi pengajaran yang sukses pada tim kecil, dengan beragam tingkat kemampuan dari setiap siswa dalam kelompok, untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu subjek. Dari penjelasan tokoh-tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa cooperative learning adalah pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja di dalam kelompok untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi. Kelompok-kelompok yang dimaksud adalah kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 anggota pada setiap kelompok. Cooperative learning mengandalkan kerjasama dan keterlibatan siswa didalam kelompok. Setiap angota dari masing-masing kelompok memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan dari kelompoknya.

2.1.1.2 Unsur cooperative learning

Tidak semua kerja kelompok dapat dianggap sebagai cooperative learning Roger dan Davidson, dalam Hosnan, 2014: 235. Terdapat 6 unsur yang perlu diterapkan dalam pembelajaran, yaitu saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual, keterampilan menjalin hubungan pribadi, komunikasi antar anggota,evaluasi proses kelompok. Berikut adalah penjabaran dari 6 unsur tersebut: 1. Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Dalam cooperative learning, guru harus 11 menciptakan suasana yang menarik dan memotivasi agar siswa merasa saling ketergantungan membutuhkan satu sama lain. Saling ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui: 1 saling ketergantungan untuk pencapaian tujuan, 2 saling ketergantungan dalam penyelesaian pekerjaan, 3 ketergantungan bahan atau sumber untuk menyelesaikan pekerjaan yang diterima, 4 saling ketergantungan peran. 2. Interaksi tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini bertujuan membuat siswa membentuk sinergi yang menguntungkan kepada seluruh anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi. Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat bertatap muka sehingga mereka dapat terlibat dalam percakapan, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa sehingga memungkinkan para siswa dapat menjadi sumber belajar. 12 3. Akuntabilitas individual Cooperative learning diwujudkan dalam kerja kelompok, namun penilaian dalam rangka mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran dilakukan secara individual. Nilai kelompok diperoleh berdasarkan rata- rata hasil belajar seluruh anggota, oleh karena itu tiap anggota harus memberikan kontribusi yang maksimal untuk keberhasilan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individu inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. 4. Keterampilan menjalin hubungan antarpribadi Melalui cooperative learning dapat menimbulkan keterampilan menjalin antarpribadi. Hal ini dikarenakan dalam cooperative learning menekankan aspek tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri dan berbagai sifat lainya. 5. Komunikasi antaranggota Unsur komunikasi antaranggota menghendaki siswa dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar harus membekali siswa cara berkomunikasi yang baik dengan mengajarkan cara berkomunikasi yang baik. Keberhasilan suatu kelompok 13 dipengaruhi kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka. 6. Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.

2.1.1.3 Karakteristik Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV D SD HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 1 SEMARANG

1 16 325

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD.

0 0 29

Peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III reflektif di SD Kanisius Kintelan.

7 53 249

Peningkatan sikap gotong royong melalui pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model cooperative learning tipe jigsaw untuk siswa kelas II DI SD Kanisius Kadirojo tahun 2015/2016.

11 99 182

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn melalui penerapan model kooperatif tipe JIGSAW II pada siswa kelas IVA SD Kanisius Ganjuran.

0 0 214

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir.

0 2 288

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA.

1 1 212

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS V SD NEGERI 1 PEDES.

0 1 157