terdapat materi gotong-royong, dan juga karena kelas II adalah kelas bawah, ada baiknya menanamkan sikap gotong royong pada siswa saat
siswa masih berada di kelas bawah. Pada tahap perencanaan, peneliti berdiskusi dengan guru kelas II
untuk menentukan materi yang akan diajarkan, yaitu mengenal pentingnya gotong royong, yang terdiri dari hidup rukun, saling berbagi, dan tolong
menolong, baik di rumah maupun di sekolah. Setelah peneliti memahami materi
pembelajaran yang
akan diajarkan,
kemudian peneliti
mempersiapkan instrument pembelajaran, diantaranya: silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media pembelajaran.
Peneliti membuat silabus dan RPP berdasarkan format yang digunakan di SD Kanisius Kintelan dan untuk pembuatan media
pembelajaran berdasarkan pada materi pembelajaran yang teradpat pada buku paket PKn kelas II yang digunakan di SD Kanisius Kintelan. Media
pembelajaran yang digunakan pada siklus I berupa video pembelajaran mengenai gotong royong, gambar pada kertas yang harus disusun oleh
setiap kelompok, dan materi pada power point dan buku paket PKn kelas II.
4.1.1.2 Tindakan
Pelaksanaan tahap tindakan penelitian pada siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 2
Jam Pertemuan 2 Jam Pelajaran 2x35 menit. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 Agustus 2015 dengan pokok bahasan materi mengenai pengertian hidup rukun, saling berbagi, dan
tolong menolong dan contoh gotong royong. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 Agustus 2015 dengan pokok
bahasan mengenai peran penting gotong royong hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari, dengan
pemberian contoh. dampak tidak adanya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari dan contoh gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
4.1.1.3 Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama
siswa terlihat sangat antusias dan termotivasi mengikuti pembelajaran, hal ini terlihat saat guru mulai menyiapkan peralatan untuk menonton video
memasang LCD, kemudian saat memberikan penjelasan mengenai materi gotong royong yang akan diajarkan, siswa mendengarkan dengan
seksama, dan setelah siswa diputarkan video, siswa memperhatikan dan memberikan komentar terhadap vidoe tersebut. Siswa tertarik mulai dari
awal pemasangan alat, dikarenakan kegiatan belajar mengajar biasa dilakukan dengan cara yang tradisional. Siswai datang, duduk, dan
mendengarkan. Dari pengamatan peneliti, kegiatan pembelajaran yang berlangsung
di kelas II SD Kanisius Kintelan, sudah berjalan sesuai dengan RPP yang
disusun peneliti. Pada tahap akhir siklus 1, peneliti mendapatkan hasil dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswai kelas II. Hasil dari skala
sikap yang telah diberikan, dan kemudian dikembalikan, dapat dilihat pada tabel dihalaman berikutnya.
Tabel 4.1 Hasil Kuesioner siklus 1 Aspek Kognitif
No. Responden
No soal aspek Kognitif pada kuesioner
Total Keterangan
2 5
8 11
15
1 4
5 4
2 4
19 C
2 4
4 4
4 4
20 T
3 4
4 5
2 2
17 C
4 5
4 2
4 4
19 C
5 5
4 4
5 2
20 T
6 4
5 2
2 4
17 C
7 4
5 4
4 4
21 T
8 5
2 4
4 2
17 C
9 4
4 4
4 4
20 T
10 5
4 2
4 4
19 C
11 2
5 4
2 4
17 C
12 4
2 4
4 2
16 R
13 2
2 4
4 2
14 R
14 4
4 4
5 2
19 C
15 2
4 4
4 4
18 C
16 4
4 4
2 5
19 C
17 5
4 5
2 4
20 T
18 4
5 2
5 4
20 T
19 4
4 4
4 4
20 T
20 4
4 4
4 4
20 T
21 2
5 2
4 5
18 C
22 4
2 4
4 4
18 C
23 4
4 5
5 4
22 T
24 2
4 4
2 5
17 C
25 2
2 4
2 4
14 R
Jumlah Skor 461
Rata-rata skor siswa aspek kognitif 18,44
C
Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif
73,76
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif minimal kriteria cukup
22
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif
minimal kriteria cukup
88 Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata siswa aspek kognitif pada
siklus I sebesar 73,76 yang termasuk dalam kriteria Cukup. Tabel diatas juga menunjukkan 22 dari 25 siswa yang memiliki sikap gotong royong
aspek kognitif atau 88 siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek kognitif.
Tabel 4.2 hasil keusioner siklus 1 aspek Afektif
No. Responden
Aspek Afektif Total
Keterangan 1
3 4
13 14
16
1 2
2 4
4 2
4 18
R 2
4 2
4 4
2 2
18 R
3 5
4 2
4 2
4 21
C 4
4 4
2 4
2 4
20 C
5 2
4 5
5 2
5 23
C 6
2 2
4 4
2 2
16 R
7 4
2 5
4 4
2 21
C 8
2 4
4 4
4 2
20 C
9 2
5 2
2 5
5 21
C 10
4 2
4 4
2 4
20 C
11 4
4 2
4 2
4 20
C 12
2 2
4 4
2 4
18 R
13 2
4 4
2 4
2 18
R 14
5 4
2 2
2 4
19 R
15 2
4 5
4 2
2 19
R 16
4 4
2 4
2 4
20 C
17 4
4 4
2 4
4 22
C 18
2 2
4 2
5 4
19 R
19 4
4 2
4 4
4 22
C 20
2 4
2 4
4 4
20 C
21 2
5 4
4 4
2 21
C 22
4 2
4 4
4 2
20 C
23 5
5 2
2 2
5 21
C 24
2 2
2 2
4 4
16 R
25 4
2 4
2 2
4 18
R
Jumlah Skor
491
Rata-rata skor siswa aspek afektif 19,64
Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif
65,47 C
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup
15
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif minimal kriteria cukup
60 Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata siswa aspek afektif pada
siklus I sebesar 65,47 yang termasuk dalam kriteria Cukup. Tabel diatas juga menunjukkan 15 dari 25 siswa yang memiliki sikap gotong royong
aspek afektif atau 60 siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek afektif.
Tabel 4.3 hasil kuesioner siklus 1 Aspek Konatif
No. Responden
Aspek Konatif Total
Keterangan 6
7 9
10 12
1 4
4 5
5 2
20 T
2 4
4 4
2 4
18 C
3 5
5 5
4 2
21 T
4 2
2 4
5 4
17 C
5 5
2 5
4 5
21 T
6 2
4 2
5 4
17 C
7 4
2 5
4 5
20 T
8 4
5 2
5 4
20 T
9 5
4 4
4 2
19 C
10 5
4 4
4 4
21 T
11 4
2 5
4 4
19 C
12 2
2 5
4 4
17 C
13 4
5 2
5 4
20 T
14 2
2 4
4 4
16 R
15 4
4 5
4 2
19 C
16 4
4 4
5 4
21 T
17 2
4 5
4 4
19 C
18 5
5 4
5 4
23 ST
19 4
4 5
2 5
20 T
20 2
2 4
4 5
17 C
21 4
4 2
4 5
19 T
22 4
2 4
2 4
16 R
23 5
4 4
2 4
19 C
24 5
4 2
4 2
17 C
25 2
4 2
2 4
14 R
Jumlah Skor
470
Rata-rata skor siswa aspek konatif 18,9
C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki
sikap gotong royong aspek konatif
75,2
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif minimal kriteria cukup
22
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatifminimal kriteria cukup
88 Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata siswa aspek konatif pada
siklus I sebesar 75,2 yang termasuk dalam kriteria Cukup. Tabel diatas juga menunjukkan 22 dari 25 siswa yang memiliki sikap gotong royong
aspek konatif atau 92 siswa yang memiliki sikap gotong royong aspek konatif.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil siklus 1
No Siklus 1
Aspek Kognitif Aspek Afektif
Aspek Konatif Total
Ket Total
Ket Total
Ket
1 19
C 18
R 20
T 2
20 T
18 R
18 C
3 17
C 21
C 21
T 4
19 C
20 C
17 C
5 20
T 23
C 21
T 6
17 C
16 R
17 C
7 21
T 21
C 20
T 8
17 C
20 C
20 T
9 20
T 21
C 19
C 10
19 C
20 C
21 T
11 17
C 20
C 19
C 12
16 R
18 R
17 C
13 14
R 18
R 20
T 14
19 C
19 R
16 R
15 18
C 19
R 19
C 16
19 C
20 C
21 T
17 20
T 22
C 19
C 18
20 T
19 R
23 ST
19 20
T 22
C 20
T 20
20 T
20 C
17 C
21 18
C 21
C 19
T 22
18 C
20 C
16 R
23 22
T 21
C 19
C 24
17 C
16 R
17 C
25 14
R 18
R 14
R C-ST
88 60
88 Rata-
rata nilai
73,76 65,47
75,2
Tabel 4.5 Rangkuman hasil siklus 1 secara keseluruhan
No. Responden
Seluruh aspek kognitif, afektif dan konatif Total
Ket 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 1
1 1
2 1
3 1
4 1
5
16
1 2
4 2 4
5 4 4
4 5 5
2 2 4
2 4
4 57
C 2
4 4 2
4 4
4 4 4 4
2 4 4
4 2
4 2
56 C
3 5
4 4 2
4 5 5
5 5 4
2 2 4
2 2
4 59
C 4
4 5 4
2 4
2 2 2 4
5 4 4
4 2
4 4
56 C
5 2
5 4 5
4 5 2
4 5 4
5 5 5
2 2
5 64
T 6
2 4 2
4 5
2 4 2 2
5 2 4
4 2
4 2
50 R
7 4
4 2 5
5 4 2
4 5 4
4 5 4
4 4
2 62
C 8
2 5 4
4 2
4 5 4 2
5 4 4
4 4
2 2
57 C
9 2
4 5 2
4 5 4
4 4 4
4 2 2
5 4
5 60
C 10
4 5 2
4 4
5 4 2 4
4 4 4
4 2
4 4
60 C
11 4
2 4 2
5 4 2
4 5 4
2 4 4
2 4
4 56
C 12
2 4 2
4 2
2 2 4 5
4 4 4
4 2
2 4
51 R
13 2
2 4 4
2 4 5
4 2 5
4 4 2
4 2
2 52
C 14
5 4 4
2 4
2 2 4 4
4 5 4
2 2
2 4
54 C
15 2
2 4 5
4 4 4
4 5 4
4 2 4
2 4
2 56
C 16
4 4 4
2 4
4 4 4 4
5 2 4
4 2
5 4
60 C
17 4
5 4 4
4 2 4
5 5 4
2 4 2
4 4
4 61
C 18
2 4 2
4 5
5 5 2 4
5 5 4
2 5
4 4
62 C
19 4
4 4 2
4 4 4
4 5 2
4 5 4
4 4
4 62
C 20
2 4 4
2 4
2 2 4 4
4 4 5
4 4
4 4
57 C
21 2
2 5 4
5 4 4
2 2 4
4 5 4
4 5
2 58
C 22
4 4 2
4 2
4 2 4 4
2 4 4
4 4
4 2
54 C
23 5
4 5 2
4 5 4
5 4 2
5 4 2
2 4
5 62
C 24
2 2 2
2 4
5 4 4 2
4 2 2
2 4
5 4
50 R
25 4 2 2
4 2 2 4
4 2 2 2 4
2 2 4
4 46
R
Jumlah Skor 1422
Rata-rata skor siswa secara keseluruhan 56,88
C Rata-rata nilai siswa yang yang memiliki sikap gotong royong seluruh
aspek kognitif, afektif dan konatif
71,1
Jumlah siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup
21
Persentase siswa yang memiliki sikap gotong royong keseluruhan minimal kriteria cukup
84 Tabel diatas menunjukkan rata-rata nilai siswa yang memiliki sikap
gotong royong secara keseluruhan pada siklus 1 adalah sebesar 71,1. Bila dilihat dalam tabel PAP 1, nilai 71,1 termasuk dalam kriteria “Cukup”.
Persentase sikap gotong royong siswa yang memiliki skor minimal cukup
pada siklus 1 adalah 84 . Jika dilihat pada PAP 1 terjadi peningkatan dari kondisi awal rendah menjadi cukup setelah siklus 1.
4.1.1.4 Refleksi