tidak dalam presentasi cephalic, atau kondisi lain yang mungkin telah disepakati oleh pasien dengan dokter, sedangkan operasi sesar emergency
dilakukan ketika terjadi kegawatan selama proses persalinan berlangsung sehingga operasi sesar harus segera dilakukan, misalnya: risiko gawat
janin, gagal induksi dan disproporsi fetopelvik. b.
Tipe-tipe operasi sesar menurut Rustam 1998 adalah operasi sesar ulang, histeroktomi dan porro. Operasi sesar ulang repeat caesarean section
adalah operasi yang dilakukan pada ibu yang telah menjalani operasi sesar pada kehamilan sebelumnya. Operasi sesar histerektomi adalah suatu
operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan operasi sesar langsung dilakukan pengangkatan rahim atas indikasi obstetrik, sedangkan operasi
sesar porro adalah operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri pada janin yang sudah mati dan langsung dilakukan histerektomi.
3. Indikasi operasi sesar
Usia ibu di bawah 20 tahun atau ≥35 tahun cenderung untuk
mengalami komplikasi kesehatan. Kematangan organ reproduksi pada pasien berusia kurang dari 20 tahun masih belum sempurna, sedangkan apabila usia
lebih dari 35 tahun fungsi organ reproduksinya sudah mengalami kemunduran Umiati, Hasifah, Magdalena, 2013. Ibu dengan usia ≥35 tahun terjadi
peningkatan risiko kematian akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan, hingga 42 hari setelah penghentian kehamilan atau melahirkan dibandingkan
dengan ibu yang berusia 20-34 tahun Laopaiboon et al., 2014. Komplikasi yang terjadi dapat mempersulit ibu untuk melakukan persalinan secara normal.
Operasi sesar dilakukan apabila ada indikasi untuk ibu atau bayi. Indikasi untuk ibu, seperti: persalinan macet, diameter panggung kecil,
preeklamsia, induksi gagal, partus tak maju, plasenta previa dan plasenta abruptio. Indikasi untuk bayi, misalnya: gawat janin dengan timbulnya asfiksia,
letak lintang, bayi sungsang, presentasi bokong, bayi dengan berat lebih dari 4500 gram, kelahiran bayi kembar atau lebih yang tidak memungkinkan untuk
kelahiran normal Kemenkes, 2013; Linn Becher and Siril Stokke, 2013; SPM, 2010.
4. Risiko operasi sesar
Operasi sesar dapat menyebabkan risiko bagi ibu yaitu seperti pendarahan, infeksi saluran kemih, nyeri, demam, pembekuan vena yang
menyebabkan emboli, endometritis, Surgical Site Infection SSI, abses pelvis, bakterimia, jaringan parut dan kerusakan jaringan di dinding rahim Conroy et
al., 2012. Operasi sesar dapat pula menyebabkan risiko pada bayi yaitu risiko luka bedah, kelahiran prematur akibat operasi sesar emergency, komplikasi
pernapasan, perawatan kembali ke rumah sakit, dan risiko kematian di 28 hari pertama setelah kelahiran. Risiko komplikasi operasi sesar pada bayi prematur
yaitu gangguan respirasi, pencernaan, fungsi hati, pengaturan suhu tubuh, infeksi, dan penyakit kuning CIMS, 2010.
B. Infeksi