ditemukan pada infeksi luka operasi, seperti: Staphylococcus aureus, Steptococcus B, dan Enterococci, sedangkan bakteri gram negatif seperti
E.coli SIGN, 2014; Dipiro et al., 2008, Kennedy, 2008. Rekomendasi antibiotika profilaksis adalah sefazolin 1 gram single dose dengan rute
pemberian intravena 60 menit sebelum insisi kulit dan durasi maksimal pemberian hingga 24 jam setelah operasi ACOG, 2011; Kemenkes, 2013;
SIGN, 2014. Pada penelitian ini berdasarkan alur Gyssens seluruh kasus berhenti
pada kategori IVA, namun demikian jika dilakukan analisis lebih lanjut diluar metode Gyssens ditemukan 32 peresepan ada pilihan antibiotika lain dengan
spektrum yang lebih sempit, 32 kasus peresepan antibiotika terlalu lama, dan 31 peresepan antibiotika tidak tepat waktu pemberian kasus 1 hingga kasus
32, kecuali kasus 10.
4. Kategori IVB ada pilihan antibiotika lain yang lebih aman
Peresepan antibiotika untuk ibu hamil harus didasarkan pada besarnya manfaat dan risikonya agar tidak muncul efek yang tidak
diinginkan. Sefotaksim dan seftriakson merupakan obat dengan kategori B yang berarti aman apabila diberikan untuk ibu hamil, namun antibiotika ini
dapat masuk ke dalam air susu ibu sehingga pemberian untuk ibu menyusui pasca operasi harus hati-hati. Sefazolin sebagai antibiotika profilaksis yang
direkomendasikan juga termasuk dalam obat kategori B, namun antibiotika ini dapat masuk ke dalam air susu ibu dalam jumlah kecil sehingga lebih
aman apabila dibandingkan dengan sefotaksim dan seftriakson Lacy,
Amstrong, Goldman, Lance, 2011. Pemberian antibiotika profilaksis single dose juga akan mengurangi sekresi antibiotika dalam air susu ibu. Hasil
evaluasi tidak ditemukan kasus peresepan antibiotika masuk dalam kategori IVB.
5. Kategori IVC ada pilihan antibiotika lain yang lebih murah
Evaluasi harga antibiotika dengan menggunakan harga obat dari pihak rumah sakit. Peresepan antibiotika dengan merk paten meskipun
terdapat antibiotika generik dan pemberian antibiotika yang tidak perlu dengan durasi lama akan mengakibatkan biaya yang dikeluarkan semakin
banyak. Hasil evaluasi berdasarkan metode Gyssens tidak ditemukan kasus
peresepan antibiotika masuk kategori IVC. 6.
Kategori IVD ada pilihan antibiotika lain dengan spektrum yang lebih sempit
Pemilihan antibiotika profilaksis harus sesuai dengan banyaknya
bakteri penyebab infeksi. Pemberian antibiotika dengan spektrum luas yang
tidak perlu dapat meningkatkan resistensi SOGC, 2010. Hasil evaluasi berdasarkan metode Gyssens tidak ditemukan peresepan antibiotika masuk
dalam kategori IVD.
7. Kategori IIIA peresepan antibiotika yang terlalu lama