Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan case series dan data yang bersifat retrospektif. Penelitian ini bersifat deskriptif karena bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan keadaan yang dilakukan dengan pengumpulan, analisis, dan penafsirkan data, serta tidak adanya perlakuan dan tidak untuk menguji hipotesis Arikunto, 2006; Imron dan Munif, 2010. Rancangan penelitian ini adalah case series karena penelitian ini merupakan kumpulan dari kasus yang sama dalam periode waktu tertentu yang kemudian dievaluasi dan dideskripsikan Strom and Kimmel, 2006. Data dalam penelitian ini bersifat retrospektif karena data didapatkan melalui penelusuran dokumen terdahulu Notoatmodjo, 2010, yaitu rekam medis pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif berdasarkan literatur dengan menggunakan metode Gyssens.

B. Variabel Penelitian

1. Profil pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan April 2015. 2. Profil peresepan antibiotika profilaksis. 3. Ketepatan peresepan antibiotika profilaksis berdasarkan metode Gyssens.

C. Definisi Operasional

1. Subyek penelitian adalah semua pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan April 2015 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dengan menggunakan antibiotika profilaksis. 2. Profil pasien yang menjalani operasi sesar dalam penelitian ini meliputi usia pasien, usia kehamilan, riwayat kehamilan, riwayat melahirkan, riwayat operasi sesar, jenis operasi, dan indikasi dilakukannya operasi sesar. 3. Rekam medis adalah semua berkas yang berisikan catatan mengenai identitas, pengobatan, hasil pemeriksaan, tindakan serta pelayanan yang diberikan kepada pasien selama pasien menjalani terapi di rumah sakit. 4. Antibiotika profilaksis yang dimaksud adalah antibiotika yang diberikan sebelum, saat, dan hingga 24 jam setelah operasi sesar dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi . 5. Outcome klinis dinilai dari ada tidaknya tanda dan gejala infeksi luka operasi ILO, seperti: suhu tubuh 38 C, keluarnya cairan, nanah, rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak didaerah luka operasi. 6. Profil peresepan antibiotika profilaksis pada penelitian ini meliputi golongan, jenis, rute pemberian, waktu pemberian, dan durasi pemberian. a Golongan antibiotika profilaksis adalah semua nama golongan antibiotika yang diberikan pada pasien, misalnya sefalosporin, penisilin, dan lain- lain. b Jenis antibiotika profilaksis adalah semua nama jenis antibiotika yang diberikan pada pasien, misalnya sefazolin, amoksisilin, dan lain- lain. c Rute pemberian adalah jalur yang digunakan untuk memasukkan antibiotika kedalam tubuh, misalnya oral, intravena, dan lain- lain. d Waktu pemberian yang dimaksud adalah waktu pertama kali antibiotika profilaksis diberikan kepada pasien. e Durasi pemberian adalah lamanya antibiotika profilaksis yang diberikan setelah operasi selesai. 7. Ketepatan peresepan antibiotika dalam penelitian ini adalah kesesuaian peresepan antibiotik profilaksis yang dievaluasi secara kualitatif dengan menggunakan metode Gyssens. Evaluasi yang dilakukan menggunakan literatur sebagai referensi, yaitu: Kemenkes 2011 2013, Society of Obstetricians and Gynaecologists of Canada Clinical Practice Guideline SOGC, 2010, American College of Obstetrician and Gynecologists ACOG, 2011, Scottish Intercollegiate Guidelines Network SIGN, 2014 dan berbagai jurnal terkait. 8. Metode Gyssens merupakan suatu diagram alir yang memuat indikator untuk menilai ketepatan penggunaan antibiotika, yaitu: ketepatan indikasi, lama pemberian, dosis, interval, rute pemberian, waktu pemberian, efektivitas, toksisitas, dan spektrum antibiotika yang kemudian dikategorikan menjadi 13 kategori dengan skala 0-VI untuk menggolongkan ketepatan pemberian antibiotika profilaksis.

D. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

0 2 83

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI TERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

0 3 85

GAMBARAN TINDAKAN PERAWAT PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN NYERI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

10 48 102

Evaluasi peresepan antibiotika pada pasien diare dengan metode gyssens di instalasi rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode April 2015.

0 4 213

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien leptospirosis di RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Januari-Mei 2015.

1 10 242

Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien di instalasi farmasi RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

8 69 110

Evaluasi peresepan antibiotika dengan metode gyssens pada pasien infeksi sepsis neonatal periode Maret-April 2015 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

0 7 188

Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien anak dengan demam tifoid berdasarkan kriteria Gyssens di Instalasi Rawat Inap Rsud Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta periode Januari-Desember 2013.

2 8 201

Evaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.

4 14 118

Evaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih - USD Repository

0 0 116