Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

ini menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Selanjutnya guru membagikan kertas dan meminta siswa untuk menuliskan pesan dan kesan selama penelitian berlangsung. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran proses belajar yang sedang berlangsung. Dari kegiatan observasi ini peneliti mampu mengamati secara langsung perkembangan siswa. d. Refleksi Refleksi yang dilakukan peneliti yaitu menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung. Peneliti merefleksikan kesulitan yang dialami oleh siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis proses pembelajaran, hasil evaluasi, dan kuesioner berpikir kritis yang telah dibagikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes yang meliputi: 1. Tes Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan, yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang Mardapi, 2008: 67. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk soal berupa uraian untuk kelas III mata pelajaran matematika. Tes dalam penelitian ini diberikan di setiap akhir siklus I, akhir siklus II, dan evaluasi akhir siklus pada materi perkalian dan pembagian. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal Arifin, 2009: 166. Kuesioner tediri dari dua bentuk, yaitu: Kuesioner berstruktur dan kuesioner tak berstruktur. Kuesioner berstruktur yaitu kuesioner yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban, sedangkan kuesioner tak berstruktur yaitu bentuk kuesioner yang memberikan jawaban secara terbuka. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis kuesioner berstruktur karena pilihan jawaban sudah disediakan oleh peneliti. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis anak kelas III C SD Negeri Perumnas Condongcatur. 3. Wawancara Wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak anatara pewawancara interviewer dan yang diwawancarai interviewee, yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee Masidjo, 1995: 72. Wawancara dalam proses pengambilan data dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni wawancara terstruktur, bebas, dan kombinasi. Wawancara terstruktur adalah wawancara di mana peneliti ketika melaksanakan tatap muka dengan responden menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara bebas adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI wawancara di mana peneliti dalam menyampaikan pertanyaan pada responden tidak menggunakan pedoman. Wawancara kombinasi adalah wawancara dengan menggabungkan wawancara terstruktur dengan wawancara bebas dengan tujuan memperoleh informasi yang semaksimal mungkin dari responden Sukardi, 2003. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi mengenai kendala-kendala yang dihadapi di kelas. Peneliti menggunakan bentuk wawancara kombinasi dalam penelitian ini, karena peneliti dapat mengembangkan sendiri pertanyaan-pertanyaan kepada guru kelas III. 4. Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti Sanjaya, 2011: 86. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi Nasution Sugiyono, 2005. Peneliti melakukan pengamatan kepada siswa saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis anak. 5. Dokumentasi Pengambilan dokumentasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi yang peneliti gunakan yaitu soal evaluasi dan foto. Soal evaluasi, peneliti mengambil dari soal evaluasi setelah pembelajaran pada setiap siklus. Kemudian pengambilan gambar, peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meminta bantuan rekan untuk mengambil gambar sehingga peneliti dan siswa dapat fokus pada pembelajaran. Dokumentasi tersebut akan memperkuat analisis hasil penelitian. Foto kegiatan dapat dilihat di lampiran 24.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232