7 Penilaian Sebenarnya Authentic Assessment
Penilaian sebenarnya tidak dilakukan di akhir periode seperti EBTAEBTANAS, tetapi dilakukan bersama dengan terintegrasi
tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual ini
dilakukan dengan mengamati peserta didik menggunakan bahasa. Pengamatan tersebut dapat dilakukan baik di kelas maupun di luar
kelas. Kemajuan belajar siswa dilihat dari proses bukan semata- mata dari hasil. Penilaian bukan hanya dari guru tetapi dapat juga
dari teman atau orang lain.
B. Penelitian yang Relevan
Natamia 2009 meneliti mengenai Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas III SD Negeri I Simo
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20092010. Penelitian ini bertujuan untuk 1 meningkatkan hasil belajar matematika melalui
Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas III SD Negeri 1 Simo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20092010. 2 Mendiskripsikan
kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan Pendekatan Kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar matematika 3 Memaparkan bagaimana
cara mengatasi kendala penerapan Pendekatan Kontekstual untuk
meningkatkan hasil belajar matematika SD Negeri I Simo. Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus, setiap
siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri I Simo. Tehnik pengumpulan data menggunakan, observasi, dan tes. Tehnik
analisis data menggunakan tehnik deskriptif interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau
verifikasi. Hasil penelitian ini antara lain: 1 penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas III SD Negeri
I Simo, yaitu ditandai dengan: Siswa kelas III sebanyak 36 anak mengalami peningkatan hasil belajar yaitu sebelum tindakan hanya 38,92 siswa belajar
tuntas setelah tindakan menjadi 100. 2 Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam penerapan Pendekatan Kontekstual untuk meningkatkan hasil
belajar matematika antara lain guru kurang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan respon siswa kurang, aktivitas siswa kurang, dan masih
kurangnya ketuntasan belajar siswa kelas III SDN I Simo. Penelitian kedua oleh Siti Lestari 2010 meneliti mengenai Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas II Sd Negeri III Bubakan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun
Pelajaran 20092010. Penelitian ini bertujuan untuk 1 Untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan Pendekatan Kontekstual pada siswa kelas II
SD Negeri III Bubakan. 2 Mendiskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penerapan Pendekatan Kontekstual untuk meningkatan hasil
belajar matematika pada siswa kelas SD Negeri III Bubakan II. 3 Memaparkan cara mengatasi kendala-kendala penerapan Pendekatan
Kontekstual untuk meningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SD Negeri III Bubakan. Sebagai subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas II SDN III Bubakan tahun ajaran 20092010. Jumlah siswa kelas II adalah dari
22 siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Jumlah siswa tersebut berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda tapi sebagian
besar adalah siswa dari golongan ekonomi menengah ke bawah, Dari 22 siswa ini kesemuanya adalah anak normal. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, dokumentasi dan tes. Penelitian ketiga oleh Prafitriani 2015 meneliti mengenai Penerapan
Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Pada Siswa Kelas IV A SD N Margoyasan. Tujuan
penelitian tindakan kelas ini adalah: 1 Mendeskripsikan proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kontekstual sebagai upaya
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas IV A SD N Margoyasan. 2 Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV A
SD N Margoyasan dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning. Bentuk
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunkan dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil
analisis prates sampai akhir siklus II rata-rata skor kemampuan berpikir kritis yang dicapai siswa yaitu dari prates ke siklus I naik sebesar 17 dari 60
menjadi 77 dan pada siklus I ke siklus II naik 3 dari 77 menjadi 80. Persentase ketuntasan siswa dalam kemampuan berpikir kritis telah memenuhi
88 siswa memenuhi KKM dan rata-rata persentase kemampuan berpikir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kritis matematika pada kategori baik dengan persentase 80 sehingga proses pembelajaran menggunakan model tersebut berhasil.
Penelitian yang sudah dilakukan tersebut digunakan peneliti sebagai pendukung penelitianan yang relevan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dan kemampuan berpikir kritis matematika melalui pembelajaran Contextual Teaching Learning CTL. Literature Map penelitian yang relevan dapat
dilihat pada gambar 1 berikut:
Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian Natamia 2009 meneliti mengenai
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan
Kontekstual Pada Siswa Kelas III SD Negeri I Simo Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20092010.
Penelitian saya: Peningkatan Hasil Belajar Dan Berpikir
Kritis Siswa kelas III C Pada Materi Perkalian dan
Pembagian Melalui Model Pembelajaran Kontekstual di
SD Negeri Perumnas Condongcatur 2016.
Siti Lestari 2010 meneliti mengenai Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Negeri III Bubakan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 20092010.
Prafitriani 2015 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Pada Siswa Kelas
IV A SD N Margoyasan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti menggunakan tiga penelitian yang relevan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat penelitan yang dilakukan. Ketiga hasil penelitian tersebut,
belum terdapat penelitian yang membahas tentang peningkatan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian
melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condongcatur. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan pembaruan
penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar dan kemampuan
berpikir kritis siswa kelas III C SD Negeri Perumnas Condongcatur pada materi perkalian dan pembagian.
C. Kerangka Berpikir