Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti akan membahas tentang hasil belajar dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IIIC pada Materi Perkalian dan Pembagian Melalui Metode Pembelajaran CTL di SD Negeri Perumnas Condongc atur” telah dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada tanggal 05 Oktober sampai dengan tanggal 19 Oktober 2015 dengan hasil yang didapat sebagai berikut: a. Kondisi Awal Sebelum Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melihat absensi siswa kemudian peneliti melakukan observasi tentang pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Observasi ini dilakukan untuk melihat kondisi awal siswa kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur sebelum melakukan penelitian tindakan kelas guna untuk menentukan indikator-indikator yang akan dicapai. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru kelas III untuk mencari informasi tentang proses belajar khususnya pada mata pelajaran matematika dan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas IIIC. Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas IIIC cenderung bermalas –malasan mengikuti pembelajaran. Dampak dari siswa yang bermalas –malasan untuk mengikuti pembelajaran yaitu rendahnya hasil belajar dan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa tersebut. Selain itu masih banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar di bawah KKM pada materi matematika karena mereka menganggap bahwa materi matematika itu sulit, sehingga banyak siswa yang melakukan aktivitas sendiri dan suka mengganggu temannya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 23. b. Proses Pelaksanaan Siklus I Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 dan 10 Oktober 2015 di kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur. 1 Perencanaan Perencanaan pada penelitian ini yaitu mempersiapkan silabus, RPP, LKS, soal evaluasi dan media pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyusun kuesioner berpikir kritis siswa yang akan dibagikan pada saat awal pembelajaran. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Penelitian berlangsung dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika di kelas III C SD Negeri Perumnas Condong catur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Petemuan pertama akan membahas tentang konsep perkalian yang akan diajarkan secara sederhana. Pada kegiatan pembuka, guru mengawalinya dengan berdoa bersama setelah itu guru memberikan motivasi dengan menyanyikan Indonesia Raya. Indonesia Raya dinyanyikan karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah sebelum memulai pembelajaran siswa diajak untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya guna untuk melatih siswa menghafalkan lagu tersebut. Selanjutkan guru memberian penjelasan mengenai operasi hitung perkalian dengan menggunakan kacang tanah. Guru memberikan soal dipapan tulis kemudian secara bergantian siswa mencoba mengerjakan dengan menggunakan kacang tanah. Kemudian guru mambagi siswa kedalam 5 kelompok. Setelah berkumpul dengan kelompok guru membagikan kacang tanah dan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara bersama. Pada kegiatan akhir siswa merefleksikan hal-hal yang sudah dipelajari selama kegiatan berlangsung dengan menuliskan kesulitan yang dihadapi pada materi perkalian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kemudian guru beserta siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari. b Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Petemuan kedua akan membahas tentang soal cerita perkalian. Untuk mengawali pembelajran guru memberikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai perkalian. Pada kegiatan inti siswa mendengarkan penjelasan dari guru cara menyelesaikan soal cerita perkalian menggunakan kacang tanah. Siswa diminta untuk berkumpul dengan teman kelompok kemudian guru membagikan kembali kacang tanah dan memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Siswa mengakhiri kegiatan dengan merefleksikan hal-hal yang sudah dipelajari dan membuat kesimpulan. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I secara individu. 3 Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mendokumentasikan berlangsungnya kegiatan belajar di kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur. 4 Refleksi Setelah melaksanakan siklus I, peneliti melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai rencana yang telah dipersiapkan. Selain itu peneliti juga melakukan refleksi hasil belajar siswa. c. Proses Pelaksanaan Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 dan 17 Oktober 2015 di kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur. 1 Perencanaan Perencanaan pada penelitian ini yaitu mempersiapkan silabus, RPP, LKS, soal evaluasi dan media pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyusun kuesioner berpikir kritis siswa yang akan dibagikan pada saat akhir pembelajaran. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Penelitian berlangsung dengan menyesuaikan jam pelajaran matematika di kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur. a Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada 14 tanggal Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Petemuan pertama akan membahas tentang konsep pembagian yang akan diajarkan secara sederhana. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru cara menyelesaikan operasi hitung pembagian dengan menggunakan kacang tanah. Selanjutnya siswa diminta untuk berkumpul dengan teman kelompok. Guru membagikan kacang dan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Pada kegiatan akhir siswa diminta untuk membuat refleksi dan membuat kesimpulan tentang materi pembagian. b Pertemuan II Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada 17 tanggal Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Petemuan pertama akan membahas tentang soal cerita pembagian. Untuk mengawali pembelajran guru memberikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai pembagian. Selanjutnya guru memberikan penjelasan cara mengerjakan soal cerita pembagian dengan menggunakan kacang tanah. Siswa berkumpul dengan teman kelompok untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang sudah dibagikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada kegiatan akhir, siswa diminta untuk membuat refleksi dan membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. Selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II secara individu. 3 Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada siklus II yaitu dengan memberikan lembar kuesioner berpikir kritis siswa. Pada pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. 4 Refleksi Setelah melaksanakan siklus II, peneliti melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai rencana yang telah dipersiapkan. Selain itu peneliti juga melakukan refleksi hasil belajar siswa.

2. Hasil Belajar

a. Data Kondisi Awal Kondisi awal hasil belajar yang diperoleh dari nilai ulangan siswa kelas IIIC tahun ajaran 20142015 pada mata plajaran matematika. Hasil belajar siswa kelas IIIC satu tahun sebelumnya pada tahun ajaran 20142015 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Kelas III C Tahun Ajaran 20142015 No Nama Nilai Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas 1 RS 64 − √ 2 RZ 78 √ − 3 AWL 68 √ − 4 BKJ 80 √ − 5 FTA 66 √ − 6 DJ 60 − √ 7 MK 62 − √ 8 MYS 40 − √ 9 ST 60 − √ 10 KYA 70 √ − 11 TDSM 54 − √ 12 FJR 67 √ − 13 DNS 72 √ − 14 KS 62 − √ 15 JS 72 √ − 16 WJ 55 − √ 17 TN 73 √ − 18 JR 64 − √ 19 SDA 75 √ − 20 FMN 63 − √ 21 LKM 74 √ − 22 MSS 66 √ − Jumlah Skor 1445 Rata-Rata 65.68182 NilaiTertinggi 80 Nilai Terendah 40 Jumlah Siswa Tuntas 12 10 Presentase Ketuntasan 54,55 45,45 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang didapat dari hasil ulangan matematika satu tahun terakhir yaitu memperoleh nilai rata-rata 65,68 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40. Sedangkan presentase tuntas yang didapat yaitu sebesar 54,55 dan presentase tidak tuntas yaitu sebesar 45.45. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I Hasil belajar yang diperoleh dari nilai evaluasi pada siklus I dengan kritria ketuntasan yaitu 70. Data hasil belajar siklus I yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I No. Nama Siswa Nilai Ulangan Keterangan 1 Nasywa Meila Sukarja 60 Tidak Lulus 2 Cikal Ananda Biarsi 74 Lulus 3 Marfel Afrianto 75 Lulus 4 Muhammad Ryan Adi Mulia P 50 Tidak Lulus 5 Muhammad Syarif Catur Adi N 74 Lulus 6 Noveryan Putra Pamungkas 76 Lulus 7 Nur Arifin Ilham 72 Lulus 8 Putri Dwi Ramadhani A 64 Tidak Lulus 9 Putu Rama Hridaya Sutra 72 Lulus 10 Rafif Hidayat 80 Lulus 11 Rifa Nur Pambudi 82 Lulus 12 Rafiq Shafiyyasar 74 Lulus 13 Roselinvia Putri Vinata 62 Tidak Lulus 14 Salsa Bila Dewi Priyaningtyas 70 Lulus 15 Selvi Eka Priyanti 65 Tidak Lulus 16 Salsa Bela Dewi Nuraini 85 Lulus 17 Toriq Farel Apriyanto 72 Lulus 18 Tyo Okta Ramadhani 78 Lulus 19 Zulfa Khansa Huara 72 Lulus 20 Nicolas Axcell W 75 Lulus Jumlah Skor 1432 Rata-Rata 71.6 Nilai Tertinggi 85 Nilai Terendah 50 Jumlah Siswa yang Tuntas 15 Presentase Ketuntasan 75 Pada tabel 4.2 menunjukkan jumlah siswa sebanyak 20 siswa dengan jumlah skor 1432 dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,6. Pada evaluasi siklus I terdapat 15 dari 20 siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 dan terdapat 5 dari 20 siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70, dengan presentase ketuntasan 75. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil belajar yang diperoleh dari nilai evaluasi pada siklus II dengan kritria ketuntasan yaitu 75. Data hasil belajar siklus II yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II No. Nama Siswa Nilai Ulangan Keterangan 1 Nasywa Meila Sukarja 70 Tidak Lulus 2 Cikal Ananda Biarsi 80 Lulus 3 Marfel Afrianto 78 Lulus 4 Muhammad Ryan Adi Mulia P 60 Tidak Lulus 5 Muhammad Syarif Catur Adi N 85 Lulus 6 Noveryan Putra Pamungkas 78 Lulus 7 Nur Arifin Ilham 76 Lulus 8 Putri Dwi Ramadhani A 64 Tidak Lulus 9 Putu Rama Hridaya Sutra 80 Lulus 10 Rafif Hidayat 82 Lulus 11 Rifa Nur Pambudi 86 Lulus 12 Rafiq Shafiyyasar 78 Lulus 13 Roselinvia Putri Vinata 76 Lulus 14 Salsa Bila Dewi Priyaningtyas 78 Lulus 16 Selvi Eka Priyanti 64 Tidak Lulus 16 Salsa Bela Dewi Nuraini 90 Lulus 17 Toriq Farel Apriyanto 75 Lulus 18 Tyo Okta Ramadhani 82 Lulus 19 Zulfa Khansa Huara 80 Lulus 20 Nicolas Axcell W 80 Lulus Jumlah Skor 1542 Rata-Rata 77.1 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Jumlah Siswa yang Tuntas 16 Presentase Ketuntasan 80 Pada tabel 4.3 menunjukkan jumlah siswa sebanyak 20 siswa dengan jumlah skor 1542 dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 77,1. Pada evaluasi siklus II terdapat 16 dari 20 siswa yang mendapatkan nilai diatas 75 dan terdapat 4 dari 20 siswa yang mendapatkan nilai dibawah 75, dengan presentase ketuntasan 80. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Akhir Siklus Hasil belajar yang diperoleh dari nilai evaluasi pada akhir siklus dengan kritria ketuntasan yaitu 80. Data hasil belajar akhir siklus yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Nilai Evaluasi Akhir Siklus No. Nama Siswa Nilai Ulangan Keterangan 1 Nasywa Meila Sukarja 78 Lulus 2 Cikal Ananda Biarsi 86 Lulus 3 Marfel Afrianto 90 Lulus 4 Muhammad Ryan Adi Mulia P 68 Tidak Lulus 5 Muhammad Syarif Catur Adi N 88 Lulus 6 Noveryan Putra Pamungkas 86 Lulus 7 Nur Arifin Ilham 80 Lulus 8 Putri Dwi Ramadhani A 70 Tidak Lulus 9 Putu Rama Hridaya Sutra 80 Lulus 10 Rafif Hidayat 98 Lulus 11 Rifa Nur Pambudi 100 Lulus 12 Rafiq Shafiyyasar 86 Lulus 13 Roselinvia Putri Vinata 78 Lulus 14 Salsa Bila Dewi Priyaningtyas 85 Lulus 16 Selvi Eka Priyanti 80 Lulus 16 Salsa Bela Dewi Nuraini 100 Lulus 17 Toriq Farel Apriyanto 92 Lulus 18 Tyo Okta Ramadhani 96 Lulus 19 Zulfa Khansa Huara 90 Lulus 20 Nicolas Axcell W 88 Lulus Jumlah Skor 1719 Rata-Rata 85.95 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 68 Jumlah Siswa yang Tuntas 18 Presentase Ketuntasan 90 Pada tabel 4.4 menunjukkan jumlah siswa sebanyak 20 siswa dengan jumlah skor 1719 dengan memperoleh nilai rata-rata sebesar 85,95. Pada evaluasi akhir siklus terdapat 18 dari 20 siswa yang mendapatkan nilai diatas 80 dan terdapat 2 dari 20 siswa yang mendapatkan nilai dibawah 80, dengan presentase ketuntasan 90. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk memperjelas data persentase hasil belajar, peneliti menyajikannya dalam bentuk tabel dan diagram. Data presentase hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Rata-rata Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II 65,68 71,6 77,1 Persentase Ketuntasan 45,45 75 80 Hasil belajar pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa siswa kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur mengalami peningkatan hasil belajar. Untuk memperjelas, peneliti akan menjabarkan hasil belajar melalui diagaram. Peningkatan hasil belajar diperoleh dari hasil soal evaluasi siklus I dan siklus II. Diagram nilai rata-rata dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai berikut: 70 75 65.68 71.6 77.1 50 100 Target Pencapaian Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada setiap akhir siklus. Nilai rata-rata kondisi awal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memperoleh hasil 65,68 dengan target nilai rata-rata 65. Setelah melakukan penelitian, soal evaluasi pada siklus I memperoleh rata-rata 71,6 dengan target nilai rata-rata 70, kemudian pada siklus II terdapat nilai rata-rata 77,1 dengan target nilai rata-rata 75. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya. Persentase pencapaian KKM dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut: 60 75 45.45 7580 -10 40 90 Target Pencapaian Gambar 4.2 Persentase Pencapaian KKM Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya. Kondisi awal terdapat jumlah persentase siswa yang mencapai KKM yaitu 45,45 dengan nilai rata-rata 65,68. Kemudian pada siklus I setelah berlangsungnya Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode CTL terjadi peningkatan yaitu terdapat 5 dari 20 siswa yang tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan peneliti dan 15 dari 20 siswa yang melampaui kriteria ketuntasan dengan nilai KKM 70 yaitu sebesar 75 dengan nilai rata- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rata 71,6. Peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai KKM meningkat yaitu 75. Pada siklus II terdapat 4 dari 20 siswa yang tidak mencapai KKM yang ditetapkan peneliti dan 16 dari 20 siswa yang melampaui kriteria ketuntasan dengan nilai KKM 75 yaitu sebesar 80 dengan nilai rata-rata 77,1. Untuk mengetahui hasil akhir, peneliti membuat soal evaluasi akhir yaitu dengan memadukan soal cerita perkalian dan soal cerita pembagian. Dari nilai evaluasi akhir terdapat 2 dari 20 siswa yang tidak mencapai KKM yang ditetapkan dan 18 dari 20 siswa mampu melampaui kriteria ketuntasan dengan nilai KKM 80 yaitu sebesar 90 dengan nilai rata-rata 85,95. Hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah berjalan dengan baik dan penelitian ini dikatakan berhasil karena hasil penilaian siswa dapat meningkat disetiap siklusnya, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II.

3. Kemampuaan Berpikir Kritis

Kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari nilai kuesioner yang dibagikan sebelum pembelajaran berlangsung di kelas IIIC SD Negeri Perumnas Condongcatur pada tanggal 07 Oktober 2015. Kriteria kemampuan berpikir kritis berdasarkan indikator yang tertera pada bab III. Hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.6 Skor Rata-Rata Indikator I Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 3 5 6 7 1 NMS 4 3 4 3 14 Cukup Kritis 2 CAB 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 3 MA 4 3 4 2 13 Cukup Kritis 4 MRAMP 3 2 3 2 10 Sangat Tidak Kritis 5 MSCAN 3 3 4 2 12 Tidak Kritis 6 NPP 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 7 NAI 3 2 4 1 10 Sangat Tidak Kritis 8 PDRA 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 9 PRHS 4 2 3 2 11 Tidak Kritis 10 RH 3 3 4 3 13 Cukup Kritis 11 RNP 3 3 3 4 13 Cukup Kritis 12 RS 4 3 4 2 13 Cukup Kritis 13 RPV 3 2 3 2 10 Sangat Tidak Kritis 14 SBDP 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 15 SEP 3 3 3 2 11 Tidak Kritis 16 SBDN 4 2 5 2 13 Cukup Kritis 17 TFA 3 1 4 2 10 Sangat Tidak Kritis 18 TOR 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 19 ZKH 3 2 3 3 11 Tidak Kritis 20 NAW 3 2 3 2 10 Sangat Tidak Kritis Jumlah skor kelas 233 Rata-rata skor kelas 11,65 Nilai rata-rata kelas 58,25 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 8 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 40 Pada tabel 4.6 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 8 siswa dengan persentase 40. Tabel 4.7 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 1 10 1 NMS 3 4 7 Cukup Kritis 2 CAB 3 3 6 Tidak Kritis 3 MA 2 4 6 Tidak Kritis 4 MRAMP 2 4 6 Tidak Kritis 5 MSCAN 3 4 7 Cukup Kritis 6 NPP 3 3 6 Tidak Kritis 7 NAI 2 4 6 Tidak Kritis 8 PDRA 3 4 7 Cukup Kritis 9 PRHS 2 5 7 Cukup Kritis 10 RH 3 3 6 Tidak Kritis 11 RNP 3 4 7 Cukup Kritis 12 RS 2 4 6 Tidak Kritis 13 RPV 2 3 5 Sangat Tidak Kritis 14 SBDP 2 3 5 Sangat Tidak Kritis 15 SEP 2 4 6 Tidak Kritis 16 SBDN 2 5 7 Cukup Kritis 17 TFA 3 3 6 Tidak Kritis 18 TOR 2 5 7 Cukup Kritis 19 ZKH 3 3 6 Tidak Kritis 20 NAW 2 3 5 Sangat Tidak Kritis Jumlah skor kelas 124 Rata-rata skor kelas 6,2 Nilai rata-rata kelas 62 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 7 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 35 Pada tabel 4.7 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 7 siswa dengan persentase 35. Tabel 4.8 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 2 4 1 NMS 5 3 8 Kritis 2 CAB 3 1 4 Sangat Tidak Kritis 3 MA 4 2 6 Tidak Kritis 4 MRAMP 3 2 5 Sangat Tidak Kritis 5 MSCAN 5 3 8 Kritis 6 NPP 5 3 8 Kritis 7 NAI 5 3 8 Kritis 8 PDRA 5 3 8 Kritis 9 PRHS 5 3 8 Kritis 10 RH 4 1 5 Sangat Tidak Kritis 11 RNP 4 2 6 Tidak Kritis 12 RS 4 2 6 Tidak Kritis 13 RPV 5 3 8 Kritis 14 SBDP 4 2 6 Tidak Kritis 15 SEP 4 3 7 Cukup Kritis 16 SBDN 5 3 8 Kritis 17 TFA 5 3 8 Kritis 18 TOR 4 2 6 Tidak Kritis 19 ZKH 5 4 9 Sangat Kritis 20 NAW 5 3 8 Kritis Jumlah skor kelas 140 Rata-rata skor kelas 7 Nilai rata-rata kelas 70 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 60 Pada tabel 4.8 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 12 siswa dengan persentase 60. Tabel 4.9 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 8 11 12 14 18 20 1 NMS 4 5 3 3 4 3 22 Cukup Kritis 2 CAB 3 5 3 3 2 4 20 Cukup Kritis 3 MA 3 5 3 2 3 3 19 Tidak Kritis 4 MRAMP 3 4 2 2 4 4 19 Tidak Kritis 5 MSCAN 4 4 2 2 3 4 19 Tidak Kritis 6 NPP 2 5 1 3 2 2 15 Sangat Tidak Kritis 7 NAI 3 4 4 2 3 3 19 Tidak Kritis 8 PDRA 3 4 3 1 4 4 19 Tidak Kritis 9 PRHS 3 4 3 2 3 4 19 Tidak Kritis 10 RH 4 4 4 2 3 4 21 Cukup Kritis 11 RNP 2 4 4 1 3 4 18 Tidak Kritis 12 RS 3 4 4 1 3 4 19 Tidak Kritis 13 RPV 2 4 3 2 4 4 19 Tidak Kritis 14 SBDP 2 5 5 2 4 4 22 Cukup Kritis 15 SEP 4 4 3 1 3 3 18 Tidak Kritis 16 SBDN 4 3 4 1 5 5 22 Cukup Kritis 17 TFA 4 5 4 2 3 3 21 Cukup Kritis 18 TOR 3 5 4 2 4 4 22 Cukup Kritis 19 ZKH 3 4 3 1 3 3 17 Tidak Kritis 20 NAW 4 5 4 1 4 4 22 Cukup Kritis Jumlah skor kelas 392 Rata-rata skor kelas 19,6 Nilai rata-rata kelas 65,33 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 8 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 40 Pada tabel 4.9 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 8 siswa dengan persentase 40. Tabel 4.10 Skor Rata-Rata Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 13 17 1 NMS 2 4 6 Tidak Kritis 2 CAB 4 5 9 Sangat Kritis 3 MA 4 4 8 Kritis 4 MRAMP 2 3 5 Sangat Tidak Kritis 5 MSCAN 2 4 6 Tidak Kritis 6 NPP 2 5 7 Cukup Kritis 7 NAI 3 4 7 Cukup Kritis 8 PDRA 3 3 6 Tidak Kritis 9 PRHS 4 3 7 Cukup Kritis 10 RH 3 3 6 Tidak Kritis 11 RNP 3 3 6 Tidak Kritis 12 RS 4 4 8 Kritis 13 RPV 4 4 8 Kritis 14 SBDP 4 4 8 Kritis 15 SEP 4 3 7 Cukup Kritis 16 SBDN 4 3 7 Cukup Kritis 17 TFA 3 3 6 Tidak Kritis 18 TOR 3 3 6 Tidak Kritis 19 ZKH 3 3 6 Tidak Kritis 20 NAW 3 3 6 Tidak Kritis Jumlah skor kelas 135 Rata-rata skor kelas 6,75 Nilai rata-rata kelas 67,5 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 10 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 50 Pada tabel 4.10 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 10 siswa dengan persentase 50. Tabel 4.11 Skor Rata-Rata Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 9 15 16 19 1 NMS 3 4 3 4 14 Cukup Kritis 2 CAB 3 4 3 2 12 Tidak Kritis 3 MA 4 3 2 3 12 Tidak Kritis 4 MRAMP 4 4 3 3 14 Cukup Kritis 5 MSCAN 4 4 2 3 13 Cukup Kritis 6 NPP 3 2 5 5 15 Cukup Kritis 7 NAI 4 3 3 4 14 Cukup Kritis 8 PDRA 4 4 2 3 13 Cukup Kritis 9 PRHS 5 3 2 3 13 Cukup Kritis 10 RH 3 3 2 3 11 Tidak Kritis 11 RNP 4 4 1 3 12 Tidak Kritis 12 RS 4 4 1 3 12 Tidak Kritis 13 RPV 3 3 2 3 11 Tidak Kritis 14 SBDP 3 3 2 3 11 Tidak Kritis 15 SEP 4 4 2 4 14 Cukup Kritis 16 SBDN 5 5 2 2 14 Cukup Kritis 17 TFA 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 18 TOR 5 3 3 2 13 Cukup Kritis 19 ZKH 3 4 2 4 13 Cukup Kritis 20 NAW 3 4 2 3 12 Tidak Kritis Jumlah skor kelas 256 Rata-rata skor kelas 12,8 Nilai rata-rata kelas 64 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 12 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 60 Pada tabel 4.11 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 12 siswa dengan persentase 60. Skor keseluruhan indikator kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal No Nama Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 1 NMS 14 7 8 22 6 14 71 Cukup Kritis 2 CAB 11 6 4 20 9 12 62 Kurang Kritis 3 MA 13 6 6 19 8 12 64 Kurang Kritis 4 MRAMP 10 6 5 19 5 14 59 Kurang Kritis 5 MSCAN 12 7 8 19 6 13 65 Cukup Kritis 6 NPP 13 6 8 15 7 15 64 Kurang Kritis 7 NAI 10 6 8 19 7 14 64 Kurang Kritis 8 PDRA 13 7 8 19 6 13 66 Cukup Kritis 9 PRHS 11 7 8 19 7 13 65 Cukup Kritis 10 RH 13 6 5 21 6 11 62 Kurang Kritis 11 RNP 13 7 6 18 6 12 62 Kurang Kritis 12 RS 13 6 6 19 8 12 64 Kurang Kritis 13 RPV 10 5 8 19 8 11 61 Kurang Kritis 14 SBDP 11 5 6 22 8 11 63 Kurang Kritis 15 SEP 11 6 7 18 7 14 63 Kurang Kritis 16 SBDN 13 7 8 22 7 14 71 Cukup Kritis 17 TFA 10 6 8 21 6 13 64 Kurang Kritis 18 TOR 11 7 6 22 6 13 65 Cukup Kritis 19 ZKH 11 6 9 17 6 13 62 Kurang Kritis 20 NAW 10 5 8 22 6 12 63 Kurang Kritis Jumlah Skor kelas 1280 Rata-rata skor kelas 64 Nilai rata-rata kelas 64 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 6 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 30 Pada tabel 4.12 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 6 siswa dengan persentase 30. Berdasarkan uraian indikator tersebut dapat dirangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi awal. Nilai kondisi awal kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.13 Nilai Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata-rata Yang Di Capai Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Persentase Jumlah Siswa Yang Minimal Cukup Kritis 1 Menganalisis Argumen 11,65 58,25 40 2 Mampu Bertanya 6,2 62 35 3 Mampu Menjawab Pertanyaan 7 70 60 4 Memecahkan Masalah 19,6 65,33 40 5 Membuat Kesimpulan 6,75 67,5 50 6 Keterampilan Mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan 12,8 64 60 Keseluruhan 64 64 30 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa kondisi awal nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator 1 yaitu menganalisis argumen mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 58,25 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaiatu 40. Indikator 2 yaitu mampu bertanya mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 62 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 35. Indikator 3 yaitu mampu menjawab pertanyaan mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 70 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 60. Indikator 4 yaitu memecahkan masalah mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 65,33 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 40. Indikator 5 yaitu membuat kesimpulan mendapatkan nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemampuan berpikir kritis sebesar 67,5 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 50. Indikator 6 yaitu keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 64 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 60. Kemampuan berpikir kritis siswa kondisi akhir diperoleh dari data hasil kuesioner pada akhir siklus II. Skor rata-rata pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.14 Skor Rata-Rata Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 3 5 6 7 1 NMS 5 5 4 4 18 Sangat Kritis 2 CAB 5 5 5 4 19 Sangat Kritis 3 MA 3 3 4 4 14 Cukup Kritis 4 MRAMP 5 4 5 5 19 Sangat Kritis 5 MSCAN 4 5 5 5 19 Sangat Kritis 6 NPP 4 3 4 3 14 Cukup Kritis 7 NAI 4 5 5 4 18 Sangat Kritis 8 PDRA 4 5 5 5 19 Sangat Kritis 9 PRHS 4 4 4 4 16 Kritis 10 RH 5 4 5 4 18 Sangat Kritis 11 RNP 4 4 5 4 17 Kritis 12 RS 3 5 5 5 18 Sangat Kritis 13 RPV 3 4 2 2 11 Tidak Kritis 14 SBDP 2 2 4 3 11 Tidak Kritis 15 SEP 5 5 3 4 17 Kritis 16 SBDN 4 1 2 4 11 Tidak Kritis 17 TFA 5 3 2 5 15 Cukup Kritis 18 TOR 5 5 5 4 19 Sangat Kritis 19 ZKH 5 5 5 4 19 Sangat Kritis 20 NAW 5 4 5 4 18 Sangat Kritis Jumlah skor kelas 330 Rata-rata skor kelas 16,5 Nilai rata-rata kelas 82,5 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 17 Persentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 85 Pada tabel 4.14 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 17 siswa dengan persentase 85. Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 1 10 1 NMS 5 4 9 Sangat Kritis 2 CAB 5 5 10 Sangat Kritis 3 MA 2 4 6 Tidak Kritis 4 MRAMP 5 5 10 Sangat Kritis 5 MSCAN 5 4 9 Sangat Kritis 6 NPP 4 2 6 Tidak Kritis 7 NAI 5 4 9 Sangat Kritis 8 PDRA 4 4 8 Kritis 9 PRHS 4 4 8 Kritis 10 RH 4 5 9 Sangat Kritis 11 RNP 2 5 7 Cukup Kritis 12 RS 5 5 10 Sangat Kritis 13 RPV 5 3 8 Kritis 14 SBDP 4 2 6 Tidak Kritis 15 SEP 2 2 4 Sangat Tidak Kritis 16 SBDN 3 4 7 Cukup Kritis 17 TFA 3 5 8 Kritis 18 TOR 5 5 10 Sangat Kritis 19 ZKH 5 5 10 Sangat Kritis 20 NAW 5 4 9 Sangat Kritis Jumlah skor kelas 163 Rata-rata skor kelas 8,15 Nilai rata-rata kelas 81,5 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 16 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 80 Pada tabel 4.15 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 16 siswa dengan persentase 80. Tabel 4.16 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 2 4 1 NMS 5 5 10 Sangat Kritis 2 CAB 5 5 10 Sangat Kritis 3 MA 2 3 5 Sangat Tidak Kritis 4 MRAMP 4 4 8 Kritis 5 MSCAN 5 4 9 Sangat Kritis 6 NPP 4 4 8 Kritis 7 NAI 5 5 10 Sangat Kritis 8 PDRA 5 4 9 Sangat Kritis 9 PRHS 5 4 9 Sangat Kritis 10 RH 5 4 9 Sangat Kritis 11 RNP 4 5 9 Sangat Kritis 12 RS 4 5 9 Sangat Kritis 13 RPV 2 4 6 Tidak Kritis 14 SBDP 2 4 6 Tidak Kritis 15 SEP 2 3 5 Sangat Tidak Kritis 16 SBDN 4 5 9 Sangat Kritis 17 TFA 5 5 10 Sangat Kritis 18 TOR 5 4 9 Sangat Kritis 19 ZKH 5 4 9 Sangat Kritis 20 NAW 5 4 9 Sangat Kritis Jumlah skor kelas 168 Rata-rata skor siswa 8,4 Nilai rata-rata kelas 84 Jumlah siswa yang miimal cukup kritis 16 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 80 Pada tabel 4.16 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 16 siswa dengan persentase 80. Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 8 11 12 14 18 20 1 NMS 4 5 4 5 4 4 26 Kritis 2 CAB 5 4 5 5 4 4 27 Sangat Kritis 3 MA 4 3 3 5 2 1 18 Tidak Kritis 4 MRAMP 5 4 4 4 2 4 23 Cukup Kritis 5 MSCAN 5 5 3 5 5 4 27 Sangat Kritis 6 NPP 2 2 2 2 3 5 16 Sangat Tidak Kritis 7 NAI 4 5 5 5 5 3 27 Sangat Kritis 8 PDRA 3 4 4 5 5 4 25 Kritis 9 PRHS 5 5 5 5 5 4 29 Sangat Kritis 10 RH 5 5 5 5 5 4 29 Sangat Kritis 11 RNP 4 4 5 5 4 4 26 Kritis 12 RS 4 4 3 5 5 5 26 Kritis 13 RPV 5 1 3 5 3 2 19 Tidak Kritis 14 SBDP 3 2 4 5 3 3 20 Cukup Kritis 15 SEP 2 4 4 5 3 4 22 Cukup Kritis 16 SBDN 1 3 4 4 1 2 15 Sangat Tidak Kritis 17 TFA 4 3 4 5 2 4 22 Cukup Kritis 18 TOR 5 5 5 5 4 4 28 Sangat Kritis 19 ZKH 5 5 5 5 5 4 29 Sangat Kritis 20 NAW 2 3 4 5 4 4 22 Cukup Kritis Jumlah skor kelas 476 Rata-rata skor kelas 23,8 Nilai rata-rata kelas 79,33 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 16 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 80 Pada tabel 4.17 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 16 siswa dengan persentase 80. Tabel 4.18 Skor Rata-Rata Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 13 17 1 NMS 4 5 9 Sangat Kritis 2 CAB 4 5 9 Sangat Kritis 3 MA 3 5 8 Kritis 4 MRAMP 3 4 7 Cukup Kritis 5 MSCAN 4 4 8 Kritis 6 NPP 2 5 7 Cukup Kritis 7 NAI 5 5 10 Sangat Kritis 8 PDRA 4 4 8 Kritis 9 PRHS 5 4 9 Sangat Kritis 10 RH 5 4 9 Sangat Kritis 11 RNP 5 5 10 Sangat Kritis 12 RS 4 4 8 Kritis 13 RPV 4 4 8 Kritis 14 SBDP 4 4 8 Kritis 15 SEP 3 3 6 Tidak Kritis 16 SBDN 4 5 9 Sangat Kritis 17 TFA 3 5 8 Kritis 18 TOR 5 5 10 Sangat Kritis 19 ZKH 4 5 9 Sangat Kritis 20 NAW 2 4 6 Tidak Kritis Jumlah skor kelas 166 Rata-rata skor kelas 8,3 Nilai rata-rata kelas 83 Jumah siswa yang minimal cukup kritis 18 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 90 Pada tabel 4.18 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 18 siswa dengan persentase 90. Tabel 4.19 Skor Rata-Rata Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Nama Item Skor Kriteria 9 15 16 19 1 NMS 4 5 5 5 19 Sangat Kritis 2 CAB 4 5 5 5 19 Sangat Kritis 3 MA 4 2 5 2 13 Cukup Kritis 4 MRAMP 5 5 2 2 14 Cukup Kritis 5 MSCAN 5 5 5 4 19 Sangat Kritis 6 NPP 2 2 3 5 12 Tidak Kritis 7 NAI 5 4 4 4 17 Kritis 8 PDRA 4 5 5 4 18 Sangat Kritis 9 PRHS 5 4 2 3 14 Cukup Kritis 10 RH 4 4 5 4 17 Kritis 11 RNP 4 5 4 5 18 Sangat Kritis 12 RS 4 4 5 5 18 Sangat Kritis 13 RPV 4 2 4 3 13 Cukup Kritis 14 SBDP 2 5 4 1 12 Tidak Kritis 15 SEP 2 3 5 1 11 Tidak Kritis 16 SBDN 5 4 2 2 13 Cukup Kritis 17 TFA 5 4 4 3 16 Kritis 18 TOR 4 5 4 4 17 Kritis 19 ZKH 4 5 5 3 17 Kritis 20 NAW 5 5 4 3 17 Kritis Jumlah skor kelas 314 Rata-rata skor kelas 15,7 Nilai rata-rata kelas 78,5 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 17 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 85 Pada tabel 4.19 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 17 siswa dengan persentase 85. Skor keseluruhan indikator kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut: Tabel 4.20 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir Pada tabel 4.20 terdapat jumlah siswa yang tergolong kriteria cukup kritis yaitu sebanyak 16 siswa dengan persentase 80. Berdasarkan uraian indikator tersebut dapat dirangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kondisi akhir. Nilai kondisi akhir kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 4.21 sebagai berikut: No Nama Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 1 NMS 18 9 10 26 9 19 91 Sangat Kritis 2 CAB 19 10 10 27 9 19 94 Sangat Kritis 3 MA 14 6 5 18 8 13 64 Kurang Kritis 4 MRAMP 19 10 8 23 7 14 81 Kritis 5 MSCAN 19 9 9 27 8 19 91 Sangat Kritis 6 NPP 14 6 8 16 7 12 63 Kurang Kritis 7 NAI 18 9 10 27 10 17 91 Sangat Kritis 8 PDRA 19 8 9 25 8 18 87 Kritis 9 PRHS 16 8 9 29 9 14 85 Kritis 10 RH 18 9 9 29 9 17 91 Sangat Kritis 11 RNP 17 7 9 26 10 18 87 Kritis 12 RS 18 10 9 26 8 18 89 Kritis 13 RPV 11 8 6 19 8 13 65 Cukup Kritis 14 SBDP 11 6 6 20 8 12 63 Kurang Kritis 15 SEP 17 4 5 22 6 11 65 Cukup Kritis 16 SBDN 11 7 9 15 9 13 64 Kurang Kritis 17 TFA 15 8 10 22 8 16 79 Cukup Kritis 18 TOR 19 10 9 28 10 17 93 Sangat Kritis 19 ZKH 19 10 9 29 9 17 93 Sangat Kritis 20 NAW 18 9 9 22 6 17 81 Kritis Jumlah Skor kelas 1671 Rata-rata skor kelas 80,85 Nilai rata-rata kelas 80,85 Jumlah siswa yang minimal cukup kritis 16 Presentase jumlah siswa yang minimal cukup kritis 80 Tabel 4.21 Nilai Kondisi Akhir Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata-rata Yang Di Capai Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Persentase Jumlah Siswa Yang Minimal Cukup Kritis 1 Menganalisis Argumen 16,5 82,5 85 2 Mampu Bertanya 8,15 81,5 80 3 Mampu Menjawab Pertanyaan 8,4 84 80 4 Memecahkan Masalah 23,8 79,33 80 5 Membuat Kesimpulan 8,3 83 90 6 Keterampilan Mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan 15,7 78,5 85 Keseluruhan 80,85 80,85 80 Tabel 4.21 menunjukkan bahwa kondisi akhir nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada indikator 1 yaitu menganalisis argumen mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 82,5 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaiatu 85. Indikator 2 yaitu mampu bertanya mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 81,5 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 80. Indikator 3 yaitu mampu menjawab pertanyaan mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 84 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 80. Indikator 4 yaitu memecahkan masalah mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 79,33 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 80. Indikator 5 yaitu membuat kesimpulan mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 83 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 90. Indikator 6 yaitu keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan mendapatkan nilai kemampuan berpikir kritis sebesar 78,5 dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai kriteria minimal cukup kritis yaitu 85. Untuk memperjelas peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti akan menyajikan dalam bentuk tabel dan bentuk diagram. Tabel perbandingan nilai kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut: Tabel 4.22 Perbandingan Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Indikator Kondisi Awal Kondisi Akhir 1 Menganalisis Argumen 58,25 82,5 2 Mampu Bertanya 62 81,5 3 Mampu Menjawab Pertanyaan 70 84 4 Memecahkan Masalah 65,33 79,33 5 Membuat Kesimpulan 67,5 83 6 Keterampilan Mengevaluasi Dan Menilai Hasil Dari Pengamatan 64 78,5 Keseluruhan 64 80,85 Diagram perbandingan nilai kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.3 Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan data kemampuan berpikir kritis yang telah diperoleh, dapat dilihat dari nilai kemampuan berpikir kritis siswa terjadi peningkatan pada setiap indikator. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari perbandingan kondisi awal kemampuan berpikir kritis siswa dengan kondisi akhir kemampuan berpikir kritis siswa.

4. Hasil Observasi

Observasi dilakukan pada setiap pertemuan, yaitu pada tanggal 07, 10, 14, dan 17 Oktober 2015. Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel 4.23 sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.23 Data Hasil Observasi Siklus I No Inikator Berpikir Kritis Siklus I Rata- rata Kriteria P.1 P.2 Skor Kriteria Skor Kriteria 1 Menganalisis Argumen 33 TK 40 CK 36,5 TK 2 Mampu Bertanya 36 TK 40 CK 38 TK 3 Mampu Menjawab Pertanyaan 36 TK 41 CK 38,5 TK 4 Memecahkan Masalah 36 TK 42 CK 39 CK 5 Membuat Kesimpulan 38 TK 48 K 43 CK 6 Keterampilan Mengevaluasi dan Menilai Hasil dari Pengamatan 38 TK 44 K 41 CK Tabel 4.23 menunjukkan bahwa indikator 1 mendapatkan kriteria tidak kritis dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 36,5. Indikator 2 mendapatkan kriteria tidak kritis dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 38. Indikator 3 mendapatkan kriteria tidak kritis dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 38,5. Indikator 4 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata 39. Indikator 5 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata 43. Kemudian indikator 6 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata 41. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil observasi siklus II dapat dilihat pada tabel 4.24 sebagai berikut: Tabel 4.24 Data Hasil Observasi Siklus II No Inikator Berpikir Kritis Siklus II Rata- rata Kriteria P.1 P.2 Skor Kriteria Skor Kriteria 1 Menganalisis Argumen 41 CK 42 CK 41,5 CK 2 Mampu Bertanya 41 CK 43 CK 42 CK 3 Mampu Menjawab Pertanyaan 42 CK 43 CK 42,5 CK 4 Memecahkan Masalah 48 K 45 CK 46,5 CK 5 Membuat Kesimpulan 48 K 48 K 48 K 6 Keterampilan Mengevaluasi dan Menilai Hasil dari Pengamatan 45 CK 48 K 46,5 CK Tabel 4.24 menunjukkan bahwa indikator 1 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 41,5. Indikator 2 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 42. Indikator 3 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata sebesar 42,5. Indikator 4 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata 46,5. Indikator 5 mendapatkan kriteria kritis dengan memperoleh skor rata-rata 48. Kemudian indikator 6 mendapatkan kriteria cukup kritis dengan memperoleh skor rata-rata 46,5. Hasil observasi berpikir kritis siswa dapat dilihat pada lampiran 19.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas VB pada materi pengukuran waktu melalui pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 356

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232