BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode studi kasus pada pramuniaga Ramai Family Mall Yogyakarta. Berdasarkan hasil
analisis atas data-data yang dikumpulkan, maka penarikan kesimpulan penelitian ini hanya berlaku pada pramuniaga di Ramai Family Mall
Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ramai Family Mall, Jalan A. Yani 73,
Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah pramuniaga Ramai Family Mall Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah tingkat kecerdasan emosional, kualitas
pelayanan pramuniaga, dan locus of control.
32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, dan proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan dengan penekanan pada kepuasan
pelanggan. Ada 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu bukti langsung tangibles, keandalan reliability, daya tanggap responsiveness,
jaminan assurance, empati. Bukti langsung tangibles mencakup: a fasilitas fisik, b perlengkapan, c pegawai, d sarana komunikasi.
Keandalan reliability yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Daya tanggap
responsiveness mencakup: a membantu para pelanggan, b memberikan pelayanan dengan tanggap. Jaminan assurance mencakup:
a pengetahuan dan kemampuan b kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, c bebas dari bahaya risiko atau keragu-raguan
empati mencakup: a komunikasi yang baik, b perhatian pribadi, c memahami kebutuhan pelanggan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi
variabel kualitas pelayanan.
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Kualitas Pelayanan
No. Pernyataan Dimensi Indikator
Positif
Bukti langsung tangibles
a. Fasilitas fisik b. Perlengkapan
c. Pegawai d. Sarana komunikasi
18, 19 20
5 21
Keandalan reliability
Memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat,
dan memuaskan 1, 2, 6, 7, 13, 17
No. Pernyataan Dimensi Indikator
Positif
Daya tanggap responsiveness
a. Membantu para pelanggan b. Memberikan pelayanan dengan
tanggap 8
9 Jaminan
assurance a. Pengetahuan dan kemampuan
b. Kesopanan, dan sulit dapat dipercaya yang dimiliki para staf
c. Bebas dari bahaya risiko atau keragu-raguan
3 10
4 Empati a. Komunikasi yang baik
b. Perhatian pribadi c. Memahami kebutuhan
pelanggan 11, 12
14, 15 16
Pengukuran variabel kualitas pelayanan pramuniaga didasarkan pada
indikator-indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan dan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju
SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS = 1, untuk pertanyaan positif; dan sangat tidak setuju SS = 1;
setuju S = 2; tidak setuju TS = 3; dan sangat tidak setuju STS = 4, untuk pertanyaan negatif.
2. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri
dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar
beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Ada lima dimensi kecerdasan emosional yaitu: kesadaran diri,
pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Pada dimensi kesadaran diri, indikator kecerdasan emosional mencakup: a kesadaran
emosi; b penilaian diri secara teliti; c percaya diri. Pada dimensi pengaturan diri, indikator kecerdasan emosional mencakup: a kendali
diri; b sifat dapat dipercaya; c kewaspadaan; d adaptibilitas; e inovasi. Pada dimensi motivasi, indikator kecerdasan emosional mencakup:
a dorongan prestasi; b komitmen; c inisiatif; d optimisme. Pada dimensi empati, indikator kecerdasan emosional mencakup: a memahami
orang lain; b orientasi pelayanan; c mengembangkan orang lain; d mengatasi keragaman; e kesadaran politis. Pada dimensi keterampilan
sosial, indikator kecerdasan emosional mencakup: a pengaruh; b komunikasi; c kepemimpinan; d katalisator perubahan; e manajemen
konflik; f pengikat jaringan; g kolaborasi dan kooperasi; h kemampuan tim. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel
kecerdasan emosional:
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional
No. Pernyataan Dimensi Indikator
Positif
Kesadaran diri a. kesadaran emosi
b. penilaian diri secara teliti c. percaya diri
1 2
4 Pengaturan diri
a. kendali diri b. sifat dapat dipercaya
c. kewaspadaan d. adaptibilitas
e. inovasi 5
6 7
8 3
Motivasi a. dorongan prestasi b. komitmen
c. inisiatif d. optimisme
11 12
13 14
Empati a. memahami orang lain b. orientasi pelayanan
c. mengembangkan orang lain d. mengatasi keragaman
e. kesadaran politis 15
18 16
21 17
No. Pernyataan Dimensi Indikator
Positif
Keterampilan sosial a. pengaruh b. komunikasi
c. kepemimpinan d. katalisator perubahan
e. manajemen konflik f. pengikat jaringan
g. kolaborasi dan kooperasi h. kemampuan tim
19 20
23 24
25 26
22 27
Pengukuran variabel kecerdasan emosional didasarkan pada indikator-
indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan dan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju
SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS = 1, untuk pertanyaan positif; dan sangat setuju SS = 1; setuju S
= 2; tidak setuju TS = 3; dan sangat tidak setuju STS = 4, untuk pertanyaan negatif.
3. Locus of Control Locus of
control merupakan keyakinan individu tentang faktor-faktor yang mengatur kejadian-kejadian dalam hidupnya, yang dapat dikontrol locus
of control internal dan yang di luar kontrol dirinya locus of control
eksternal, serta sejauhmana orang tersebut merasakan adanya hubungan antara usaha-usaha yang telah dilakukannya dengan akibat-akibatnya. Ada
dua dimensi locus of control yaitu locus of control internal dan eksternal. Pada dimensi locus of control internal dan eksternal, indikator locus of
control mencakup: a sumber kesulitan; b sumber kegagalan; c sumber
persaingan; d pengakuan terhadap prestasi; g pengambilan keputusan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h pencapaian kesuksesan; i penyusunan rencana; j sifat baik; k peran serta bagi masyarakat; l pengakuan terhadap kesalahan; m
pemimpin yang baik.
Tabel 3.3. Operasionalisasi Variabel
Locus of Control
No. Pernyataan Dimensi Indikator
Positif Negatif
Locus of control internal dan
eksternal a. sumber kesulitan
b. sumber kegagalan c. sumber persaingan
d. pengakuan terhadap prestasi e. pemanfaatan kesempatan
f. penentuan kepribadian seseorang g. pengambilan keputusan
h. pencapaian kesuksesan i. penyusunan rencana
j. sifat baik k. peran serta bagi masyarakat
l. pengakuan terhadap kesalahan m. pemimpin yang baik
21 6
7, 8, 25 9, 12
11, 15, 23 10, 13
14 22, 24
1, 2, 17 3, 4
5 26, 27
18 20
16 19, 28
29
Pengukuran variabel locus of control didasarkan pada indikator-
indikatornya. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan dan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju
SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS = 1, untuk pertanyaan positif; dan sangat setuju SS = 1; setuju S
= 2; tidak setuju TS = 3; dan sangat tidak setuju STS = 4, untuk pertanyaan negatif.
E. Populasi