Pengujian Hipotesis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

J. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Teknik Koefisien Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda adalah koefisien korelasi untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau lebih Hasan, 2004:66. Untuk menguji hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru X 1 dengan prestasi belajar siswa Y dan menguji hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional X 2 dengan prestasi belajar siswa Y, maka penulis menggunakan analisis koefisien korelasi berganda untuk tiga variabel. Adapun rumus dari koefisien korelasi berganda untuk tiga variabel Hasan, 2004:66 adalah sebagai berikut. R Y1.2 = r r r r r r Y Y Y Y 2 12 12 2 1 2 2 2 1 1 2 − − + Keterangan: R Y1.2 = koefisien korelasi linear berganda tiga variabel r Y1 = koefisien korelasi variabel Y dan X 1 r Y2 = koefisien korelasi variabel Y dan X 2 r 12 = koefisien korelasi variabel X 1 dan X 2 2. Uji Statisitik Koefisien Korelasi Berganda Uji statistik koefisien korelasi berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel. Untuk koefisien korelasi berganda, uji statistiknya menggunakan rumus F Hasan, 2004:99 , yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI F = 1 1 2 2 − − − k n k R R Keterangan : R = koefisien korelasi berganda K = jumlah variabel independen N = jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai F lebih besar dari nilai F v1v2 pada taraf signifikansi 5 maka berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Sedangkan jika didapatkan nilai F lebih kecil dari nilai F v1v2 maka berarti antar variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan Nilai F tabel memiliki V 1 =k dan V 2 =n-k-1. 3. Teknik Analisis Regresi Berganda Untuk menguji hipotesis ketiga, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru X 1 dan kecerdasan emosional X 2 dengan prestasi belajar siswa Y, digunakan teknik analisis regresi Sunyoto, 2007:115sebagai berikut. Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 Keterangan: Y = Prestasi Belajar a = Nilai konstanta b = Kemiringan permukaan regresi yang menyatakan koefisien regresi dari variabel x. X 1 = Persepsi siswa tentang profesionalisme guru X 2 = Kecerdasan emosional Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi Y = a+b 1 x 1 +b 2 x 2, harga a, b 1, b 2, dapat menggunakan persamaan berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ∑ = Y an + b 1 ∑ X 1 + b 2 ∑ X 2 ∑ X 1 Y = a ∑ X 1 + b 1 ∑ X 1 2 + b 2 ∑ X 1 X 2 ∑ X 2 Y = a ∑ X 1 + b 1 ∑ X 1 X 2 + b 2 ∑ X 2 4. Uji Statistik Regresi Linear Berganda Uji statistik regresi linear berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien regresinya. Untuk regresi linear berganda, uji statistiknya dapat dibedakan atas dua Hasan, 2004:107, yaitu sebagai berikut. F = R R k k n 2 2 1 1 − − − Keterangan: R = Koefisien regresi n = Banyaknya data k = Jumlah variabel independen Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5 maka berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Jika didapatkan nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel maka berarti antar variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan Nilai F tabel memiliki derajat bebas db, v 1 = m-1; v 2 = n-m, m = jumlah variabel, n = jumlah sampel. 5. Koefisien Determinasi BergandaKoefisien Penentu Berganda Koefisien determinasi berganda atau koefisien penentu berganda adalah koefisien korelasi untuk menentukan besarnya pengaruh variasi naikturunnya nilai variabel bebas variabel X terhadap variasi naikturunnya nilai variabel terikat variabel Y pada hubungan lebih dari dua variabel Hasan, 2004:66. Regresi sebagaimana dikemukakan di atas adalah merupakan pendekatan untuk melakukan fitting data empiris agar menjadi mudah untuk disimpulkan dan dipahami. Untuk mengetahui ketepatan fitting tersebut maka digunakan koefisien determinasi R 2 . Koefisien determinasi mempunyai nilai 0 R 2 1. semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa semakin tepat fitting yang kita lakukan terhadap data empiris penelitian Widayat, 2002:120. Indriantoro 1999:211 menyatakan pengaruh variabel independen karena umumnya ada korelasi antar variabel independen dalam analisis regresi berganda dapat diukur secara parsial ditunjukkan oleh coefficients of partial regression dan secara bersama-sama yang ditunjukkan oleh coefficients of multiple determination R 2 . Koefisien determinasi dipakai sebagai ukuran pengaruh variabel bebas yang dipakai terhadap variabel terikat. Namun demik ian, semakin banyak variabel bebas yang dipakai semakin besar nilai coefficient of determination-nya. Oleh sebab itu, dalam melihat besar pengaruh akan lebih tepat kalau dilakukan penyesuaian dengan derajat bebas. Hasil penyesuaian ini menghasilkan koefisien determinasi yang disesuaikan atau disebut R- Square Adjusted . Koefisien determinasi jika dipakai sebagai ukuran ketepatan model regresi, semakin besar R 2 menunjukkan semakin tepat fitting data dengan model tersebut. Nilai koefisien determinasi R 2 dala m regresi berganda dapat diperoleh dengan formulasi sebagai berikut. R 2 = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − + + n y y n y y x b y x b y b 2 2 2 2 2 1 1 54

BAB IV GAMBARAN UMUM

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman.

0 0 139

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman - USD Repository

1 1 137

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143