Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3. Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Tabel 5.7 Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Total No Interval F Fr Kategori 1 81 – 100 Sangat Tinggi 2 66 – 80 217 98,19 Tinggi 3 56 – 65 4 1,81 Cukup 4 46 – 55 Rendah 5 0 - 46 Sangat Rendah Jumlah 221 100 Keterangan: F : Frekuensi Fr : Frekuensi relative Tabel 5.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai prestasi belajar akuntansi tinggi sebanyak 217 responden 98,19, dan jumlah responden yang mempunyai pretasi belajar akuntansi yang cukup sebanyak 4 responden 1,81 dari jumlah responden yang ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai prestasi belajar yang tergolong tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 71,44, median = 71,45, modus = 70, dan standar deviasi = 2,27 lampiran V, hal 122.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data variabel-variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru akuntansi dan kecerdasan emosional siswa. Berikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov. Tabel 5.8 Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 221 221 221 175.76 72.69 71.4441 16.082 6.179 2.27390 .051 .079 .090 .033 .079 .048 -.051 -.040 -.090 .758 1.168 1.343 .614 .131 .054 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed persepsi KE prestasi Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Dari tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai asymptotic significance untuk variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru akuntansi = 0,614, nilai asymptotic significance untuk variabel kecerdasan emosional siswa = 0,131, sedangkan nilai asymptotic significance untuk variabel prestasi belajar siswa = 0,054. Ketiga nilai Asym.Sig tersebut lebih besar dari a = 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel- variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru akuntansi dan kecerdasan emosional siswa serta prestasi belajar siswa berdistribusi normal lampiran VI, hal 123. b. Pengujian Linieritas Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah ada hubungan yang linier antara variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas lampiran VI, hal 124: Tabel 5.9 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Persepsi Siswa tentang Profesionalisme guru Tabel 5.9 menunjukkan bahwa hubungan variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung = 2,707 lebih kecil dari pada F tabel = 3,890. Uji linieritas ini juga digunakan untuk menguji apakah ada hubungan yang linier antara variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas lampiran VI, hal 124: Tabel 5.10 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Kecerdasan Emosional Siswa ANOVA b 35.541 1 35.541 .931 .336 a 8363.536 219 38.190 8399.077 220 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, prestasi a. Dependent Variable: KE b. ANOVA b 1445.216 1 1445.216 2.707 .018 a 55454.549 219 253.217 56899.765 220 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, prestasi a. Dependent Variable: persepsi b. Tabel 5.10 menunjukkan bahwa hubungan variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung = 0,931 lebih kecil dari pada F tabel = 3,890. 2. Uji Asumsi Klasik a. Pengujian Multikolinieritas Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen yang lain dalam satu model. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian multikolinieritas lampiran VII, hal 125: Tabel 5.11 Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficients a .835 1.198 .835 1.198 persepsi KE Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: prestasi a. Coefficient Correlations a 1.000 -.407 -.407 1.000 .001 .000 .000 .000 KE persepsi KE persepsi Correlations Covariances Model 1 KE persepsi Dependent Variable: prestasi a. Collinearity Diagnostics a 2.992 1.000 .00 .00 .00 .005 25.289 .07 .93 .39 .004 29.158 .93 .07 .61 Dimension 1 2 3 Model 1 Eigenvalue Condition Index Constant persepsi KE Variance Proportions Dependent Variable: prestasi a. Dari tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa. 1 Menggunakan besaran tolerance dan VIF. Jika menggunakan alpha atau tolerance = 10 atau 0,10, maka VIF=10. Dari output di atas besar VIF hitung persepsi dan KE= 1,198 VIF=10 dan semua tolerance variabel bebas 0,835=83,5 di atas 10 dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi gejala multikolinearitas. 2 Menggunakan besaran koefisien korelasi antar variabel bebas. Dari output di atas terlihat koefisien korelasi antar variabel bebas sebesar - 0,407 jauh di bawah 0,60 disimpulkan antar variabel bebas tidak terjadi gejala multikolinearitas. 3 Menggunakan nilai Condition Index CI. Nilai Condition Index dari output di atas tidak melebihi 30. Jadi, dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi gejala multikolinearitas. b. Pengujian Heterokedastisitas Uji ini dilakukan untuk menguji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujia n heterokedastisitas lampiran VII,hal 126: Tabel 5.12 Hasil Pengujian Heterokedastisitas Variabel Persepai Siswa tentang Profesionalisme Guru Tabel 5.13 Hasil Pengujian Heterokedastisitas Variabel Kecerdasan Emosional Siswa Tabel 5.12 dan tabel 5.13 menunjukkan bahwa variabel independen persepsi siswa tentang profesionalisme guru memiliki nilai t hitung sebesar 1,389 kemudian dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,645 pada derajat bebas df n-2 pada tingkat kepercayaan 5 tidak secara signifikan mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar siswa, dan variabel independen kecerdasan emosional siswa memiliki nilai t hitung sebesar Coefficients a 60.025 13.138 4.569 .005 .177 .184 .065 .965 .336 Constant prestasi Model 1 B Std. Error Uns tandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KE a. Coefficients a 94.987 33.829 2.808 .005 1.131 .473 .159 1.389 .068 Constant prestasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: persepsi a. 0,965 kemudian dibandingkan dengan t tabel sebesar 1,645 pada derajat bebas df n-2 pada tingkat kepercayaan 5 tidak secara signifikan mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar siswa. Maka antar variabel tidak terjadi gejala heterokedastisitas. 3. Pengujian Hipotesis a. Rumusan Hipotesis I H a : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa. H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis I dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment lampiran VIII, hal. 124. Dari hasil analisis tersebut didapat koefisien korelasi sebesar 0,139 dengan nilai signifikansi 0,059. Oleh karena nilai signifikan untuk variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru sebesar 0,059 lebih besar dari 0,05, maka hasil dari penelitian ini menolak H yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa. Hasil tersebut didukung pula dengan nilai F hitung = 2,707 lebih kecil dari pada F tabel = 3,890. Artinya terdapat hubungan yang positif dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa. Data tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang profesionalisme guru, semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan nilai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,020 atau 2,0. Suatu regresi dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan 0,020 dengan variabel bebas X 1 yaitu persepsi siswa tentang profesionalisme guru, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari nilai Y prestasi belajar siswa, mampu dijelaskan oleh X 1 sebesar 2,0. Koefisien determinasi mempunyai nilai 0,020, semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa semakin tepat fitting yang kita lakukan terhadap data empiris penelitian Widayat, 2002. Nilai tersebut berarti hubungan persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa memiliki hubungan positif namun terkategorikan rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa. b. Rumusan Hipotesis II H a : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa. H o : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan prestasi bela jar siswa. Pengujian hipotesis II dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment lampiran VIII, hal.124. Dari hasil analisis tersebut didapat koefisien korelasi sebesar 0,078 dengan nilai signifikans i 0,251., Oleh karena nilai signifikan untuk variabel kecerdasan emosional siswa sebesar 0,251 lebih besar dari 0,05, maka hasil dari penelitian ini menolak H yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil tersebut didukung pula dengan nilai F hitung = 0,931 lebih kecil dari pada F tabel = 3,890. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa. Data tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional siswa, semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan nilai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,020 atau 2,0 . Suatu regresi dengan nilai koefisien determinasi 0,020 dengan variabel bebas X 2 yaitu kecerdasan emosional siswa, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari nilai Y prestasi belajar siswa, mampu dijelaskan oleh X 2 sebesar 2,0. Koefisien determinasi mempunyai nilai 0,020, semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa semakin tepat fitting yang kita lakukan terhadap data empiris penelitian Widayat, 2002. Nilai tersebut berarti hubungan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa memiliki hubungan positif namun terkategorikan rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emsional siswa dengan prestasi belajar siswa. c. Rumusan Hipotesis III H a : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa. H : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis III dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda Product Moment lampiran VIII, hal 128. Tabel 5.14 Hasil Pengujian Regresi Berganda Coefficients a 67,474 2,103 32,085 ,000 ,036 ,021 ,129 1,742 ,038 ,008 ,027 ,023 ,311 ,033 Constant Persepsi KE Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: prestasi a. Dari hasil analisis tersebut didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 67,474 + 0,036 X 1 + 0,008 X 2 Konstanta sebesar 67,474 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan variabel kecerdasan emosional, nilai prestasi belajar siswa adalah 67,474. Sedangkan nilai koefisien regresi X 1 = 0,036 dan X 2 = 0,008, menyatakan bahwa setiap penambahan karena tanda positif sebesar 1 satu nilai akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung sebesar 2,188 dengan tingkat signifikansi 0,015. Oleh karena probabilitas 0,015 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa digunakan untuk memprediksi prestasi belajar siswa. Atau bisa dikatakan bahwa persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan kecerdasan emosional siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta akan diuji koefisien regresi dari variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru dan ANOVA b 22,381 2 11,191 2,188 ,015 a 1115,160 218 5,115 1137,541 220 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, KE, Persepsi a. Dependent Variable: prestasi b. kecerdasan emosional, dalam hal ini akan diambil angka probabilitasnya saja. Jika probabilitas 0,05, Ho diterima dan sebaliknya. Terlihat bahwa kolom significance untuk variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru adalah 0,038 0,05. Dengan demikian, koefisien regresi untuk variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru signifikan, atau persepsi siswa tentang profesionalisme guru benar-benar berhubungan secara signifikan.. Nilai significance untuk variabel kecerdasan emosional adalah 0,033 0,05. Dengan demikian, koefisien regresi untuk variabel kecerdasan emosional signifikan, atau kecerdasan emosional benar- benar berhubungan secara signifikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan motivasi bejalar siswa : studi kasus siswa kelas X dan XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman.

0 2 147

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman.

0 0 139

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, disiplin siswa, dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Bopkri I Yogyakarta.

0 0 197

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

0 2 145

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

Hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, intensitas belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada SMK YPKK III Depok Sleman - USD Repository

1 1 137

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143