Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN

3.3 Rancangan Penelitian

Peneliti membuat produk awal pada tahap rancangan penelitian. Menurut Sugiyono 2011: 298 menguraikan 10 langkah penelitian RD yang terdiri dari: 1 analisis potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 produksi massal. Masing-masing langkah penelitian dijelaskan sebagai berikut: 3.3.1 Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Potensi dapat diperoleh berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dari perorangan, sedangkan masalah akan diidentifikasikan oleh peneliti dengan melakukan wawancara dan observasi. 3.3.2 Pengumpulan Data Langkah selanjutnya setelah potensi dan masalah diketahui yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah. Data yang diperoleh peneliti yaitu dari hasil penyebaran angket yang diberikan kepada guru dan siswa. Data tersebut akan digunakan peneliti untuk mengetahui kesulitan siswa dan membantu guru menentukan kebutuhan dalam mengajarkan geometri. 3.3.3 Desain Produk Desain produk dalam penelitian dan pengembangan berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya sesuai kebutuhan siswa yang sudah disiapkan sebelumnya. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS dan penilaian. Penilaian yang didesain berupa rubrik penilaian proses pembelajaran dan penilaian soal evaluasi. 3.3.4 Validasi Desain Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat. Produk yang sudah dibuat kemudian divalidasi oleh ahli. Tujuan dari validasi desain ini adalah untuk memperbaiki kekurangan produk yang telah dibuat tersebut. 3.3.5 Revisi Desain Desain produk yang telah divalidasi oleh pakar dan para ahli atau validator maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain produk. Peneliti yang menghasilkan produk bertugas untuk memperbaiki desain. 3.3.6 Ujicoba Produk Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan implementasi terhadap produk pada kelompok terbatas. Implementasi produk ini bertujuan untuk meyakinkan peneliti terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat dapat layak digunakan di sekolah. 3.3.7 Revisi Produk Setelah ujicoba produk siswa mengisi evaluasi berupa respon terhadap pembelajaran. Produk direvisi oleh peneliti berdasarkan hasil kuesioner dan masukan dari siswa selama mengikuti pembelajaran. Hasil revisi tersebut menjadi acuan untuk membuat desain produk final berupa prototipe perangkat pembelajaran. 3.3.8 Ujicoba Pemakaian Tahap selanjutnya setelah peneliti merevisi desain produk yaitu ujicoba pemakaian. Setelah ujicoba pemakaian berhasil maka produk yang berupa sistem baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata dan ruang lingkup yang luas. Dalam operasinya sistem baru tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna perbaikan lebih lanjut. 3.3.9 Revisi Produk Revisi produk pada tahap ini dilakukan untuk menyempurnakan dan pembuatan produk baru lagi. Jika masih ada kekurangan dan kelemahan pada desain produk, maka pada tahap ini adalah yang terakhir untuk melakukan revisi. 3.3.10 Produksi Masal Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk baru dinyatakan layak dan efektif. Pembuatan produksi masal dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran berikutnya. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan langkah-langkah pengembangan dari Sugiyono. Pada penelitian ini Peneliti menerapkan langkah pengembangan hanya sampai pada tahap ujicoba produk terbatas. Selain itu materi bangun ruang hanya dapat diajarkan di semester genap pada tahun berikutnya.

3.4 Prosedur Pengembangan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL VAN HIELE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 6 CIBOGO KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 1 43

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 25

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 31

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas I sekolah dasar.

7 54 174

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas III sekolah dasar.

0 1 194

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar.

6 25 224

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas II sekolah dasar.

1 13 190

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 158

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI GEOMETRI BERBASISTEORI BELAJAR VAN HIELE UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH BUNGORO Rahmat Kamaruddin

0 0 9

Berpikir Geometri Melalui Model Pembelajaran Geometri Van Hiele

1 2 10