intelligence, inteligensi interpersonal intrapersonal intelligence, inteligensi intrapersonal
intrapersonal intelligence,
inteligensi lingkungannaturalis
naturalist intelligence, dan inteligensi eksistensial existensial intelligence. Peneliti dalam pengembangan penelitian ini mengembangkan inteligensi
matematis-logis dan ruang-visual. Berikut ini penjelasan mengenai kedua inteligensi dari Howard Gardner:
2.1.4.1 Inteligensi Matematis-logis
Inteligensi matematis-logis logical-mathematical intelligence adalah kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara
efektif. Orang yang mempunyai inteligensi matematis-logis sangat mudah membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran serta cara mereka bekerja. Orang yang
berinteligensi matematis-logis mudah belajar berhitung, kalkulus, dan bermain dengan angka. Anak yang mempunyai inteligensi matematis-logis menonjol
biasanya mempunyai nilai Matematika yang baik, jalan pikirannya bila bicara dan memecahkan persoalan logis.
2.1.4.2 Inteligensi Ruang-visual
Inteligensi ruang spatial intelligence atau kadang disebut inteligensi ruang-visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat.
Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan mengenali
perubahan itu, menggambarkan suatu halbenda dalam pikiran dan menggubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkan data dalam suatu grafik. Anak yang
berinteligensi ruang-visual baik akan dengan mudah belajar ilmu ukur ruang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gardner mengungkapkan suatu kemampuan disebut intelegensi bila menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang untuk memecahkan
persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam hidupnya. Selanjutnya, dapat pula menciptakan suatu produk baru, dan dapat menciptakan persoalan berikutnya yang
memungkinkan pengembangan pengetahuan baru. Jadi, dalam kemampuan itu ada unsur pengetahuan dan keahlian. Kemampuan itu sungguh mempunyai dampak,
yaitu dapat memecahkan persoalan yang dialami dalam kehidupan nyata Suparno, 2004: 19-21.
2.2 Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Pembelajaran Berdasarkan Model van Hiele
Peneliti memaparkan tiga hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang pembelajaran berbasis van Hiele yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Berikut ini merupakan penjabaran dari ketiga penelitian tersebut.
Penelitian menggunakan teori van Hiele yang pertama yaitu dilakukan oleh Trisna, dkk 2013 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Model van
Hiele Terhadap Pemahaman Konsep Geometri Ditinjau dari Kemampuan Visualisasi Spasial pada Siswa Kelas V di Gugus II Kecamatan Buleleng”.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan 1
terdapat perbedaan pemahaman konsep geometri antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis model van Hiele dengan siswa yang mengikuti model
pembelajaran konvensional, 2 setelah kovariabel kemampuan visualisasi spasial PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI