Potensi Keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang.

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

6.1. Kesimpulan

Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian pendahuluan, tesis ini merupakan studi yang menggunakan pendekatan evaluasi untuk mengkaji Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Kerangka teori yang dikembangkan untuk tujuan evaluasi ini dengan menggunakan prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja dan teori community empowerment dalam dimensi Corporate Social Responbility. Kombinasi dari dua hal berbeda ini akan menjadi panduan dalam penyusunan standar kinerja pelaksanaan Program Aksi Puasa Pembangunan di Keuskupan Agung Semarang. Standar kinerja yang dihasilkan akan digunakan untuk mengukur kinerja yang aktual terjadi. Selanjutnya, hasil perbandingan kinerja aktual dengan standar kinerja akan digunakan untuk usulan perbaikan apabila terjadi penyimpangan antara kinerja aktual dengan kinerja standar. Dari studi dokumen dalam Bab IV yang bersumber dari dokumen dokumen yang diterbitkan oleh Panitia Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Semarang maupun KWI diperoleh pemahaman yang holistik mengenai Program Pemanfaatan Dana Aksi Puasa Pembangunan di Keuskupan Agung Semarang. Data kuantitatif memperlihatkan mengenai tiga hal yang signifikan. Pertama, keterserapan dana Program Pemanfaatan Dana Aksi Puasa Pembangunan di 188 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keuskupan Agung Semarang periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015 baru mencapai 61 . Kedua, Pemanfaatan terbesar Dana APP di Keuskupan Agung Semarang berdasarkan lima kategori bidang perhatian selama periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015 terletak di kategori karitatif kemanusiaan. Ketiga, sebaran penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015 tidak merata dan dominan berada di paroki-paroki tertentu. Data kuantitatif dari dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dan data penelitian lain yang dikumpulkan dari sejumlah sumber yang berbeda dalam Bab V dievaluasi dengan menggunakan teori prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja dan teori community empowerment yang telah dikembangkan untuk kepentingan penelitian ini. Hasil evaluasi menghasilkan pemeringkatan baik dari perspektif prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja maupun dari perspektif kategori-kategori dalam konsep community empowerment. Evaluasi Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dengan menggunakan prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja menghasilkan pemeringkatan sebagai berikut. Pertama, pencapaian prinsip solidaritas dalam Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang baru dalam tataran sebagai ‘prinsip sosial’ untuk berbagi dana dan terlibat dalam pengumpulan dana. Tataran solidaritas yang baru terbatas sebagai ‘prinsip sosial’ tersebut perlu dikembangkan menjadi solidaritas yang juga dimaknai sebagai 189 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI suatu ‘kebajikan moral’ untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Kedua, Prinsip subsidiaritas perlu diterapkan di Panitia APP Keuskupan Agung Semarang. Panitia APP Keuskupan Agung Semarang bertindak sejauh sebagai “subsidium” bagi empat panitia pengelola dana APP di tingkat kevikepan. Peran ini sesuai dengan makna imperatif yang ditunjukkan oleh prinsip subsidiaritas, yaitu fungsi-fungsi yang dapat dijalankan secara efisien oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil dan lebih rendah tingkatannya tidak usah diambil alih oleh kelompok yang lebih luas dan lebih tinggi. Ketiga, Prinsip kesejahteraan umum kurang diaplikasikan dalam Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang yang memiliki kecenderungan menonjol pada bantuan dalam kategori karitatif kemanusiaan. Keempat, kurangnya kesadaran Romo Paroki dan Tim PSE LingkunganParoki akan perannya sebagai agen kesejahteraan umum yang berkewajiban untuk sekaligus menjadi agen pertumbuhan bersama yang mendorong semua orang untuk berbagi dan berperan aktif dalam gerakan solidaritas kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, terlantar dan difabel. Evaluasi Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dengan menggunakan kategori-kategori community empowerment memberikan hasil pemeringkatan sebagai berikut. Pertama, Aktivitas pelayanan Tim PSE ParokiTim PSE Lingkungan dalam pengembangan sosial ekonomi umatmasyarakat yang terjadi hampir di sebagian besar paroki di Keuskupan Agung Semarang baru terbatas pada aktivitas pelayanan tipe 1 dan tipe 2. Aktivitas pelayanan Tim PSE ParokiTim PSE Lingkungan tipe 3 dan tipe 4 ditemukan dengan jumlah yang sangat terbatas dengan kadar aktivitas yang 190 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beragam. Kedua, partisipasi umatmasyarakat penerima manfaat Program Pemanfaatan dana APP di Keuskupan Agung Semarang sangat kurang. Hal ini sangat erat berkaitan dengan dominannya aktivitas pelayanan tipe 1 dan tipe 2. Ketiga, tidak ada korelasi positif yang signifikan antara jumlah proposal yang masuk di lima kepanitiaan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dengan kemampuan Pengurus PSE Paroki sebagai agen pemberdayaan. Dalam konteks ini kemampuan Pengurus PSE Paroki sebagai agen pemberdayaan perlu dukungan Romo Paroki yang dalam pengembangan sosial ekonomi umat juga berperan sebagai agen pemberdayaan. Terdapat dua perspektif yang akan dipakai untuk melihat potensi keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Pertama, dari perspektif keuangan. Kedua, dari perpektif penerima manfaat program. Dari perspektif keuangan, keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang sangat sustainable sejauh katekese mengenai APP terjaga dengan baik. Baik dari sudut kualitas materi maupun kuantitas penyampaiannya. Katekese ini mampu menjadi daya ungkit kesadaran umat untuk bersolidaritas dengan terlibat dalam pengumpulan dana sebagai buah-buah pertobatan. Dari perspektif penerima manfaat program, keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang memiliki potensi yang sangat sustainable jika tata kelola aktivitas pengembangan sosial dan ekonominya diarahkan untuk lebih banyak pada aktivitas pengelola tipe 3 dan tipe 4. 191 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, dapat dikemukakan saran-saran yang perlu ditindaklanjuti, baik untuk pengembangan pengetahuan, bagi penelitian selanjutnya, maupun untuk kepentingan Pengelola Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang.

6.2.1. Bagi Penelitian Selanjutnya.

1 Frame penelitian yang sangat luas mengenai Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang ini perlu dikembangkan lagi dengan unit analisis yang lebih kecil. Dengan unit analisis yang lebih kecil akan merepresentasikan lebih terang kondisi pelaksanaan keterlibatan sosial gereja dalam Pemanfaatan Dana APP di wilayah teritorial Keuskupan Agung Semarang. 2 Penelitian ini terbatas pada peran KomisiTim Pengembangan Sosial Ekonomi di berbagai tingkatan. Keberhasilan pelaksanaan keterlibatan sosial gereja dalam Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang tidak hanya dipengaruhi peran KomisiTim Pengembangan Sosial Ekonomi di berbagai tingkatan. Terdapat banyak pihak terkait sebagai penentu kebijakan yang dapat memberikan kontribusi yang besar bagi keberhasilan pelaksanaan keterlibatan sosial gereja dalam pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. 192 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pembangunan aplikasi mobile keuskupan berbasis android di Wilayah Keuskupan Bandung

4 32 166

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

1 5 16

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

0 2 21

Implementasi replikasi basis data terdistribusi untuk sistem administrasi sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

1 5 329

Pemaknaan Orang Muda Katolik (OMK) pada kegiatan gereja : sebuah studi fenomenologi di Paroki Pugeran, Kevikepan DIY, Keuskupan Agung Semarang.

0 10 146

Karya Pendidikan Tarekat Carolus Borromeus di Keuskupan Agung Semarang 1952-1998.

2 27 142

COMMUNIO-KOINONIA MENURUT VISI PAROKI KATEDRAL KRISTUS RAJA DALAM PERTEMUAN AKSI PUASA PEMBANGUNAN

0 0 12

AUDIT KEPATUHAN DI WILAYAH, LINGKUNGAN, KELOMPOK KATEGORIAL, DAN TIM KERJA DI PAROKI KEBON DALEM, KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG - Unika Repository

0 0 15

AUDIT KEPATUHAN DI WILAYAH, LINGKUNGAN, KELOMPOK KATEGORIAL, DAN TIM KERJA DI PAROKI KEBON DALEM, KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG - Unika Repository

0 1 14

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141