Partisipasi Masyarakat Community Empowerment dalam Dimensi Corporate Social Responbility

oleh sikap yang diperlukan dalam kegiatan pemberdayaan yang dapat diuraikan dalam beberapa dimensi sebagai berikut ini Anwas, 2014:61-79. 1 Kompetensi pemahaman sasaran. Kompetensi ini meliputi kemampuan individu dalam mengidentifikasikan sumber daya yang dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan masyarakat sebagai sasaran pemberdayaan. Dengan memahami kondisi sasaran dapat membantu agen pemberdayaan dalam memahami lingkungan alam, lingkungan sosial, dan juga lingkungan budaya sasaran. Pemahaman kondisi sasaran juga akan memudahkan agen pemberdayaan dalam mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat, kendala-kendala dan mencari solusi pemecahan, serta potensi-potensi yang dapat dikembangkan dalam pelaksanaan penyuluhan. Informasi ini sangat penting bagi agen pemberdayaan dalam melaksanakan pemberdayaan mulai dari tahap merumuskan perencanaan, pelaksanaan, pendampingan, serta evaluasi dan tindak lanjutnya. 2 Kompetensi menumbuhkan kesadaran. Menumbuhkan kesadaran merupakan bagian inti dalam pemberdayaan masyarakat. Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dalam dirinya memiliki peluang dan potensi untuk menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan. 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Kompetensi komunikasi inovasi. Dimensi komunikasi inovasi adalah kemampuan agen pemberdayaan dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat guna meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik sesuai dengan potensi dan kehidupannya. Kemampuan ini meliputi kemampuan dalam mencari informasi inovasi melalui berbagai sumber informasi -media massa, media terprogram dan media lingkungan-, memahami inovasi yang dibutuhkan sasaran, serta mengkomunikasikannya dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilakukan secara logis. 4 Kompetensi pengelolaan pembaharuan. Kompetensi ini dapat diartikan sebagai kemampuan agen pemberdayaan dalam memfasilitasi masyarakat agar dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang terus berubah. Kemampuan ini meliputi: kemampuan membangkitkan motivasi untuk berubah, kemampuan menumbuhkan kepekaan terhadap perubahan lingkungan dan kemampuan menerapkan teknologi atau ide baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat di lapangan. 5 Kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini menuntut kemampuan agen pemberdayaan dalam menciptakan proses belajar kepada masyarakat dalam mengubah perilakunya. Melalui belajar, masyarakat diharapkan mampu menguasai dan menerapkan inovasi yang lebih menguntungkan bagi diri dan keluarganya. 45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Kompetensi pengelolaan pelatihan. Kompetensi pengelolaan pelatihan bagi agen pemberdayaan ini meliputi: kemampuan merancang pelatihan, kemampuan melaksanakan pelatihan, kemampuan memfasilitasi narasumber, kemampuan mengevaluasi hasil pelatihan, kemampuan melakukan tindak lanjut pelatihan, serta kemampuan melibatkan masyarakat dalam tahapan pelatihan. 7 Kompetensi pengembangan kewirausahaan Kemampuan mengembangkan kewirausahaan bagi agen pemberdayaan diantaranya kemampuan dalam: menanamkan sikap mental kepada masyarakat untuk berani mengambil resiko terhadap perubahan, mengembangkan sikap untuk berinisiatif dalam berbagai usaha sesuai tuntutan perubahan, dan membangun kerjasama dalam kelompok usaha sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat. 8 Kompetensi pemandu sistem jaringan. Kompetensi ini meliputi kemampuan agen pemberdayaan dalam melakukan kerjasama yang sinergis antara berbagai pihak terkait. Dalam hal ini agen pemberdayaan disyaratkan memiliki kemampuan untuk memfasilitasi masyarakat penerima manfaat dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi dalam menyampaikan permasalahan masyarakat serta mengakses informasi untuk keperluan pemberdayaan dan mengembangkan kerjasama kemitraan dengan dunia usaha. 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Kompetensi menumbuhkembangkan kelembagaan. Kompetensi agen pemberdayaan dalam menumbuhkan kelembagaan masyarakat meliputi: kemampuan dalam menguatkan atau menghidupkan kelembagaan yang sudah ada di masyarakat, kemampuan dalam membentuk kelembagaan yang belum ada tetapi diperlukan oleh masyarakat, mensinergikan kelembagaan yang telah ada di masyarakat dengan kelembagaan di luar masyarakat. 10 Kompetensi pendampingan. Pendampingan merupakan salah satu kemampuan yang sangat perlu dimiliki oleh agen pemberdayaan. Pendampingan ini tugasnya bukan menggurui, tetapi lebih tepat sebagai fasilitator, komunikator, dinamisator, dan pembimbing masyarakat di lapangan. 11 Kompetensi Teknologi Informasi dan komunikasi Kompetensi ini bagi agen pemberdayaan dapat berfungsi mulai dari: mencari informasi yang berkembang sesuai kebutuhan pemberdayaan, sebagai media komunikasi baik dengan masyarakat maupun dengan pihak lain dalam mendukung kegiatan pemberdayaan; sebagai media pendidikan dalam menambah wawasan dan ketrampilan serta mencari dukungan partisipasi pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan. 12 Kompetensi mencari sponsorship. Terkait dengan menarik dukungan sponsorship, agen pemberdayaan perlu memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan atau menjelaskan berbagai program pemberdayaan. Agen pemberdayaan juga dituntut perlu 47 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pembangunan aplikasi mobile keuskupan berbasis android di Wilayah Keuskupan Bandung

4 32 166

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

1 5 16

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

0 2 21

Implementasi replikasi basis data terdistribusi untuk sistem administrasi sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

1 5 329

Pemaknaan Orang Muda Katolik (OMK) pada kegiatan gereja : sebuah studi fenomenologi di Paroki Pugeran, Kevikepan DIY, Keuskupan Agung Semarang.

0 10 146

Karya Pendidikan Tarekat Carolus Borromeus di Keuskupan Agung Semarang 1952-1998.

2 27 142

COMMUNIO-KOINONIA MENURUT VISI PAROKI KATEDRAL KRISTUS RAJA DALAM PERTEMUAN AKSI PUASA PEMBANGUNAN

0 0 12

AUDIT KEPATUHAN DI WILAYAH, LINGKUNGAN, KELOMPOK KATEGORIAL, DAN TIM KERJA DI PAROKI KEBON DALEM, KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG - Unika Repository

0 0 15

AUDIT KEPATUHAN DI WILAYAH, LINGKUNGAN, KELOMPOK KATEGORIAL, DAN TIM KERJA DI PAROKI KEBON DALEM, KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG - Unika Repository

0 1 14

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141