Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI
menempatkan penelitian dan pemikiran-pemikirannya pada posisi yang tepat dan memiliki alasan-alasan atas setiap pertanyaan yang berkaitan dengan posisinya
tersebut. Bagian ini adalah kajian tentang paradigma penelitian yang menaungi atau menjadi landasan pemikiran tesis ini.
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan
peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai
landasan untuk menjawab masalah penelitian Guba dan Lincoln, 1988: 80- 115.
Mengacu pada definisi paradigma tersebut, dapat kita ketahui bahwa paradigma ilmu itu beragam, ini didasarkan pada pandangan dan
pemikiran filsafat ilmuwan yang berbeda-beda. Dimana, masing-masing aliran filsafat tersebut memiliki cara pandang tersendiri mengenai hakikat sesuatu serta
mempunyai ukuran-ukuran tertentu tentang kebenaran. Perbedaan aliran filsafat yang dijadikan pijakan berpikir oleh para ilmuwan , berakibat pada perbedaan
paradigma yang dianut, baik menyangkut tentang hakikat apa yang harus dipelajari, obyek yang diamati maupun metode penelitian yang digunakan.
Perbedaan paradigma yang dianut para ilmuan ternyata tidak hanya berakibat pada perbedaan skema konseptual penelitian, melainkan juga pada
pendekatan yang melandasi semua proses dan kegiatan penelitian Creswell, 2009: 7-28. Dalam praktek penelitian ilmiah, setidaknya terdapat dua pendekatan
untuk menjawab permasalahan penelitian yang timbul sebagai suatu fenomena yang harus dicari jawabannya, yaitu: penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendekatan kuantitatif sering dinamakan pendekatan tradisional, positivistik, scientific dan pendekatan konfirmatif. Selanjutnya pendekatan kualitatif sering
dinamakan sebagai pendekatan baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research Sugiono. 2014: 35.
Filsafat positivisme memandang realitasgejalafenomena itu bersifat tunggal -hanya meneliti fenomena yang teramati saja-, dapat diklasifikasikan,
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel yang representatif.
Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis
tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan. Untuk pengumpulan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah terkumpul
selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti
atau tidak. Penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada populasi sampel tersebut diambil Sugiono. 2014: 36. Filsafat postpositivesme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif
dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik -meneliti fenomena yang teramati dan perasaan-, kompleks, dinamis, penuh
makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah . Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human
instrumen, yaitu peneliti itu sendiri Sugiono. 2014: 37. Pengumpulan data
53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan dengan menggunakan tiga cara: 1 wawancara mendalam, wawancara dengan format pertanyaan terbuka; 2 observasi langsung; dan 3 pemanfaatan
dokumen tertulis, termasuk sumber-sumber tertulis dari hasil wawancara terbuka pada kuesioner, buku harian seseorang dan catatan program Patton, 1991: 1.
Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti
yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan
pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability Sugiono. 2014: 38 .
Menurut Newman dan Benz, kedua paradigma tadi tidak harus diposisikan sebagai antitesis atau dikotomi yang saling bertentangan; keduanya hanya
merepresentasikan hasil akhir yang berbeda, namun tetap dalam satu continuum dalam Creswell, 2009: 3. Keduanya bisa digunakan bersamaan untuk
meningkatkan kualitas penelitian dan meminimalkan bias-bias yang muncul dalam suatu pendekatan penelitian Creswell, 2009: 22. Melalui kajian kritis dan
pengalaman praktik-praktik penggunaan berbagai pendekatan penelitian lapangan, ternyata kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dikombinasikan atau
digabungkan. Pendekatan penelitian kombinasi akan berguna bila pendekatan kuantitatif atau pendekatan kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat
digunakan untuk memahami permasalahan penelitian atau dengan menggunakan
54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI