Mekanisme Alur Kerja Program Pemanfaatan Dana APP Keuskupan Agung Semarang.

setiap Komisi PSE Kevikepan dipecah lagi menjadi beberapa Tim Kerja PSE Rayon. Penggerak dan penyelenggara karya pastoral bidang PSE di tingkat yang paling dasar terselenggara di paroki-paroki yang disebut Tim Kerja PSE Paroki yang beranggotakan Tim PSE Lingkungan sejumlah lingkungan yang berada dalam wilayah teritorial sebuah paroki. Ketugasan Tim Kerja PSE Lingkungan sangatlah vital dan penting karena lingkungan merupakan komunitas basis yang mempunyai banyak peluang untuk bertemu dan mengenal satu sama lain. Tim Kerja PSE Lingkungan berperan sebagai motivator dan inspirator yang memfasilitasi dan menciptakan gerakan karya kasih dan solidaritas dalam kerangka penguatan ekonomi dan kesejahteraan bersama. Penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP dalam kategori pengembangan sosial dan ekonomi di tingkat Paroki merupakan hasil rekomendasi dari TIM PSE Lingkungan. Demikian juga dengan Program Pemanfaatan Dana APP di tingkat Kevikepan, merupakan rekomendasi dari Tim PSE Paroki yang diusulkan dan disetujui oleh Tim PSE Lingkungan. Terkait dengan hal di atas, maka Tim Kerja PSE Paroki memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan para penggerak di Tim Kerja PSE Lingkungan. Tim Kerja PSE Paroki juga berfungsi sebagai koordinator dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dan penyedia fasilitas yang diperlukan untuk pengembangan dinamika sosial ekonomi. Seperti yang telah disinggung di 83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI paragraf sebelumnya, dalam konteks ini, Tim Kerja PSE Paroki juga selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan Komisi PSE Kevikepan terutama dalam hal rekomendasi calon penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP di tingkat Kevikepan dan pendampingan kepada penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP di tingkat Kevikepan untuk kategori pemberdayaan masyarakat. Komisi PSE Kevikepan dalam perannya tidak melayani umat secara langsung tetapi pada porsi memberi inspirasi, motivasi, fasilitas, subsidi dan kesempatan agar terjadi gerakan-gerakan di Paroki. Fungsi sebagai koordinator jaringan antarparoki dalam hal ini lebih dominan. Demikian juga dengan Komisi PSE Keuskupan, Tim Kerja Komisi PSE Keuskupan tidak melayani umat secara langsung. Ketugasannya sama dengan Komisi PSE Kevikepan. Perbedaannya hanya terletak pada keluasan wilayah teritorialnya. Flow chart mekanisme akses Dana APP oleh penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP berbasis paroki dan Struktur Tim Kerja PSE di Keuskupan Agung Semarang dapat dideskripsikan dalam gambar 4.1 dan gambar 4.2 berikut ini. 84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI GAMBAR 4.1 FLOW CHART MEKANISME AKSES DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Berbagai Sumber 85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI GAMBAR 4.2 STUKTUR TIM KERJA PSE KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Berbagai Sumber 86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam Pedoman Pastoral Tim Kerja Paroki 2009:37 disebutkan bahwa tim ini dibentuk untuk menanggapi kebutuhan sosial umat dan masyarakat melalui pelayanan-pelayanan langsung dan usaha-usaha menegakkan keadilan sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan iman kristiani. Pelayanan diarahkan kepada pemberdayaan dan kemandirian masyarakat. Prioritas dari pelayanan PSE di Keuskupan Agung Semarang adalah kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Bidang pelayanan PSE secara garis besar dapat dipaparkan sebagai berikut Pedoman Pastoral Tim Kerja PSE Paroki, 2009:38-54. 1. Pengumatan Spiritualitas PSE Pengumatan spiritualitas PSE ini juga sering disebut animasi dan konsientisasi. Diharapkan dengan animasi dan konsientisasi tumbuh suatu kehidupan sosial yang menerangi serta menghormati inisiatif dan kegiatan-kegiatan bersama; lahirnya kesadaran dan sikap keterlibatan sosial dalam cinta kasih; tumbuh dan berkembangnya solidaritas antarmanusia; serta semakin bersemangatnya para penggerak dan aktivis sosial ekonomi kemasyarakatan sehingga dinamika dan kreativitas dalam karya pelayanan dan pemberdayaan masyarakat semakin signifikan dan relevan. 2. Pelayanan Karitatif Pelayanan karitatif merupakan pelayanan karena kasih karena situasi khusus, dimana pertolongan harus segera diberikan. Prioritasnya adalah orang 87 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI miskin atau berkesusahan karena bencana alam atau musibah yang membutuhkan bantuan untuk mencukupi kebutuhan pokoknya baik makan, pakaian maupun tempat tinggal. Untuk kepentingan ini ada kewajiban dalam Gereja Katolik untuk menyisihkan sebagian dana kolekte dan persembahan guna membantu umat dan masyarakat miskin. Di Keuskupan Agung Semarang saat ini besarnya prosentase Dana Papa Miskin Danpamis adalah 15 dari kolekte dan persembahan. 3. Pengembangan Masyarakat Keterlibatan Gereja dalam pembangunan manusia dengan mengupayakan kekuatan untuk mengentaskan kemiskinan. Gereja menyadari akan panggilan ini dan melalui komisi PSE berusaha menemukan cara-cara yang efektif guna melibatkan diri dalam mengentaskan kelompok masyarakat miskin melalui upaya: a. pengembangan pertanian lestari, b. pengembangan usaha kooperatif dalam konteks kemandirian melalui lembaga keuangan mikro, c. pengembangan wirausaha, d. pengembangan lingkungan hidup menuju keutuhan ciptaan, e. pengembangan ekonomi rumah tangga, f. pengembangan sosio-budaya masyarakat. 88 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pengembangan Jaringan Kerjasama Arus Globalisasi yang sudah merambah di seluruh dunia terutama menyangkut relasi sosial ekonomi. Akibat dari arus globalisasi antara lain munculnya berbagai kesenjangan. Salah satu upaya menanggulangi persoalan ini adalah dengan mengembangkan kerja sama dengan banyak pihak yang berkepentingan. 5. Penelitian dan Pengembangan Karya Pastoral PSE Partisipasi Gereja dalam pembangunan masyarakat yang mandiri ditantang untuk semakin realistis berdasarkan fakta kebutuhan masyarakat. Pengenalan masyarakat atas dasar petunjuk-petunjuk dan faktor-faktor yang tepat sangat membantu perumusan program yang sesuai dengan kondisi hidup masyarakat. 6. Pemantapan Struktur Pelayanan PSE Struktur pelayanan komisi PSE mulai dari tingkat nasional sampai tingkat umat basis kristiani menunjukkan sikap mengabdi bagi kepentingan masyarakat. Struktur pelayanan PSE harus dipandang sebagai wujud solidaritas kristiani berhadapan dengan keprihatinan sosial ekonomi masyarakat. Tim kerja Komisi PSE di tingkat keuskupan, kevikepan, paroki, stasi, wilayah maupun lingkungan perlu terus menerus membenahi corak dan cara pelayanan sehingga fungsi pelayanan menjadi nyata dan bermanfaat bagi 89 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peningkatan taraf kesejahteraan kelompokpribadi masyarakat. 7. Hari Pangan Sedunia HPS Kehadiran gerakan HPS dalam hidup menggereja pada saat ini semakin meluas. Gerakan ini juga memperlihatkan pertumbuhan kemampuan untuk membuka diri pada perubahan sosial yang terkait dengan persoalan pangan masyarakat. Pada akhirnya kemurahan hati untuk berbagi semakin memperkuat gerakan HPS sebagai suatu gerakan moral dalam persekutuan gerejawi yang merangkul semua orang yang berkehendak baik. 4.4. Capaian Kinerja Program Pemanfaatana Dana APP di Keuskupan Agung Semarang Periode Tahun 2011 - 2012 sampai dengan Tahun 2014 - 2015. Pada sub bab ini akan dipaparkan mengenai capaian kinerja Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang selama empat periode, yaitu periode tahun 2011 - 2012 sampai dengan tahun 2014 - 2015. Paparan mengenai capaian kinerja selama empat periode tahun anggaran ini akan mencakup tiga hal. Pertama, perbandingan antara jumlah penerimaan kolekte dana APP dari umat dan jumlah yang dikelola. Kedua, rekapitulasi pemanfaatan dana APP berdasarkan kategori bidang perhatian. Ketiga, rekapitulasi jumlah paroki yang mengakses dana di lima kepanitiaan APP di Keuskupan Agung Semarang. 90 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.4.1. Keterserapan Dana Program Pemanfaatan Dana Aksi Puasa Pembangunan di Keuskupan Agung Semarang Periode Tahun Anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015. Data lapangan programasi dan implementasinya di tingkat basis dari dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dari tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan tahun anggaran 2014-2015 dapat kita ketahui bahwa jumlah keseluruhan nominal yang dikelola di Keuskupan Agung Semarang di lima kepanitiaan selama empat periode adalah sebesar Rp 7.094.133.202. Terdapat fenomena yang menarik dari data jumlah dana yang diterima. Terdapat kenaikan yang signifikan pada setiap tahun anggaran. Tahun anggaran 2011-2012 sejumlah Rp 1.465.317.274, tahun anggaran 2012-2013 sejumlah Rp 1.666.930.416, tahun anggaran 2013-2014 sejumlah Rp 1.863.120.511., dan tahun anggaran 2014-2015 sejumlah Rp 2.098.765.001. Fenomena kenaikan dana APP yang diterima oleh Panitia Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang, berdasarkan data, tidak diimbangi dengan pemanfaatan yang maksimal. Dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dari tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan tahun anggaran 2014-2015 menunjukkan bahwa dana belum terserap seluruhnya. Dari jumlah Rp 7.974.303.076 selama empat tahun anggran baru terserap Rp 4.361.133.202. Dengan rincian, tahun anggaran 2011-2012 sejumlah 91 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rp 1.135.284.300., tahun anggaran 2012-2013 sejumlah Rp 1.207.701.000., tahun anggaran 2013-2014 sejumlah Rp 924.166.000., dan tahun anggaran 2014-2015 sejumlah Rp 1.094.738.000. Digram 4.2 memperlihatkan dengan jelas perbandingan jumlah dana yang diterima dan jumlah dana yang mampu dikelola oleh Panitia Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang selama empat periode tahun anggaran. Prosentase ketermanfaatan dana APP selama tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan tahun anggaran 2014-2015 baru mencapai 61. Kondisi terburuk ketermanfaatan dana APP terjadi pada tahun anggaran 2013 - 2014 yang hanya sebesar 50. Kondisi terbaik ketermanfaatan dana dicapai pada tahun anggaran 2012-2013 yaitu sebesar 72. Tidak terdapat catatan argumentasi mengenai fluktuasi besaran keterserapan dana yang disertakan pada dokumen Laporan Pemanfaatan APP di Keuskupan Agung Semarang Apabila data keterserapan dana APP di Keuskupan Agung Semarang dikelompokkan menurut kepanitiaan pengelola maka Panitia APP Keuskupan Agung Semarang keterserapan dana APP-nya paling rendah. Rerata prosentase dana yang dikelola selama empat periode tahun anggaran hanya mencapai 36 . Panitia APP Kevikepan Kedu menduduki peringkat tertinggi dalam keterserapan dana, yaitu 92 selama empat tahun anggaran. Kemudian berturut-turut Panitia APP Kevikepan Yogyakarta mencapai 85, 92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Panitia APP Kevikepan Surakarta mencapai 83, dan Panitia APP Kevikepan Semarang sebesar 73. Diagram 4.3 mendeskripsikan uraian pada paragraf ini. DIAGRAM 4.2. PERBANDINGAN JUMLAH PENERIMAAN DAN PEMANFAATAN DANA PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS 93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DIAGRAM 4.3. PROSENTASE KETERSERAPAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN LIMA PANITIA PENGELOLA PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2013 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS 4.4.2. Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang Berdasarkan Lima Kategori Bidang Perhatian Periode Tahun Anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015. Bertolak dari dari tujuan akhir yang ingin dicapai dalam ber-APP seperti yang telah diuraikan di bagian pendahuluan, Panitia APP Keuskupan Agung Semarang menetapkan pemanfaatan dana APP untuk lima kategori. pemanfaatan. Pertama, kategori karitatif kemanusiaan. Kedua, kategori motivasi-animasi. Ketiga, kategori bantuan pendidikan. Keempat, kategori bidang sosial kemasyarakatan dan 94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengembangan kemasyarakatan. Kelima, kategori bidang sarana-prasarana yang dikhususkan untuk merenovasi sarana-prasarana yang rusak atau timbul akibat bencana alam atau musibah Panitia APP Keuskupan Agung Semarang, 2012:3. Secara lebih rinci, Dokumen Laporan Pertanggungjawaban Pemanfaatan Dana APP Tahun 2013 yang disusun Panitia APP Keuskupan Agung Semarang menetapkan pemanfaatan Dana APP seperti berikut ini. 1. Bidang karitatif a. Bantuan untuk rehap rumah sederhana. b. Bantuan untuk korban musibah atau bencana. c. Bantuan untuk pengobatan dan perawatan orang sakit. 2. Bidang motivasi a. Bantuan bagi kelompok kategorial yang dipergunakan untuk retretrekoleksi dan pelatihankaderisasi. b. Bantuan bagi kelompok teritorial yang dipergunakan untuk retretrekoleksi dan pelatihankaderisasi. c. Bantuan bagi mahasiswa yang dipergunakan untuk retretrekoleksi dan pelatihankaderisasi. d. Bantuan bagi guru dan aktivis sosial yang dipergunakan untuk kegiatan pengembangan diri 95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Bidang pendidikan a. Bantuan sarana-prasarana dan sarana pendukung pendidikan. b. Bantuan ujian akhir. c. Bantuan penyelesaian skripsi untuk mahasiswa. 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat a. Bantuan untuk pembangunan sarana dan fasilitas umum. b. Bantuan untuk penambahan modal usaha kecil. c. Bantuan untuk usaha-usaha di bidang peternakan. d. Bantuan untuk sarana pendukung kerja. e. Bantuan untuk pelatihan-pelatihan dan kaderisasi untuk meningkatkan ketrampilan mengembangkan usaha. Data ketermanfaatan dana APP berdasarkan kategori bidang perhatian yang dikelola oleh lima panitia Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang selama empat periode tahun anggaran dapat dicermati di empat tabel berikut ini. Tabel 4.2 merupakan rekapitulasi pemanfaatan dana APP periode tahun anggaran 2011-2012. Tabel 4.3 merupakan rekapitulasi pemanfaatan dana APP periode tahun anggaran 2012-2013. Tabel 4.4 merupakan rekapitulasi pemanfaatan dana APP periode tahun anggaran 2013-2014. Tabel 4.5 merupakan rekapitulasi pemanfaatan dana APP periode tahun anggaran 2014-2015. 96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.2 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Karitatif Musibah 31 13 7 9 60 64.450.000 21.750.000 9.000.000 7.400.000 102.600.000 15,75 12,93 4,47 3,79 9,04 Karitatif Sakit 59 17 26 20 93 215 132.759.300 37.300.000 38.988.000 15.850.000 66.450.00 291.347.300 32,44 23,19 21,99 7,87 34,02 25,67 Motivasi Kaum Muda Kategorial 30 3 6 10 49 35.925.000 4.500.000 4.500.000 3.550.000 48.475.000 8,75 2,80 2,23 1,82 4,27 Motivasi kaum Muda Teritorial 8 6 7 21 7.700.000 4.750.000 2.050.000 14.500.000 1,88 2,36 1,05 1,28 Motivasi Mahasiswa 21 1 3 19 44 23.590.000 3.000.000 2.000.000 4.500.000 33.090.000 5,76 1,87 0,99 2,30 2,92 97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.2 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 Tabel 4.2,lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Motivasi Tokoh Guru 7 5 8 11 31 8.250.000 5.750.000 5.400.000 4.800.000 24.200.000 2,02 3,57 2,68 2,46 2,13 Pendidikan Bea Siswa 15 44 48 93 200 19.098.000 38.897.500 15.075.000 50.552.500 123.624.000 4,67 23,13 7,48 25,88 10,89 Pendidikan Prasarana 5 5 7.000.000 7.000.000 1,71 0,62 Pendidikan Mahasiswa 24 6 5 46 81 23.800.000 8.400.000 4.500.000 22.342.000 59.042.000 5,82 5,00 2,23 11,44 5,20 Sosek Medis 9 1 3 4 2 19 25.000.000 1.500.000 5.500.000 7.000.000 1.340.000 40.340.000 6,11 0,93 3,27 3,48 0,69 3,55 98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.2 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 Tabel 4.2,lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Sosek Motivasi 2 2 3 6 15 18 2.600.000 22.065.000 7.181.500 19.250.000 2.500.000 53.596.500 0,64 13,72 4,27 9,56 1,28 4,72 Sosek Pemberdayaan 37 52 30 106 37 262 52.600.000 86.700.000 37.450.000 113.100.000 26.750.000 316.600.000 12,85 53,91 23,46 56,15 13,70 27,89 Sosek Prasarana 3 4 1 4 12 6.500.000 10.000.000 1.000.000 3.070.000 20.570.000 1,59 5,95 0,50 1,57 1,81 Jumlah 251 81 129 220 336 1017 409.272.300 160.815.000 168.167.000 201.425.000 195.605.000 1.135.284.300 100 100 100 100 100 100 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di KAS 99 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.3 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2012-2013 Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Karitatif Musibah 20 1 10 12 8 51 39.500.000 1.000.000 18.300.000 12.400.000 7.290.000 78.490.000 15,84 0,49 11,97 4,30 3,03 6,93 Karitatif Sakit 56 7 38 48 99 248 102.200.000 16.500.000 50.400.000 40.8000.000 94.280.000 304.180.000 40,99 8,16 32,98 14,15 39,19 26,84 Motivasi Kaum Muda Kategorial 13 3 1 6 14 37 13.000.000 4.500.000 500.000 4.550.000 6.050.000 28.600.000 5,21 2,22 0,33 1,58 2,52 2,52 Motivasi kaum Muda Teritorial 5 3 1 4 19 32 6.500.000 3.950.000 500.000 3.800.000 11.500.000 26.250.000 2,61 1,95 0,33 1,32 4,78 2,32 Motivasi Mahasiswa 22 3 20 45 23.100.000 2.500.000 8.200.000 33.800.000 9,26 0,87 3,14 2,32 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.3 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2012-2013 Tabel 4.3, lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Motivasi Tokoh Guru 7 6 10 9 32 6.200.000 5.700.000 11.313.000 4.200.000 27.413.000 2,49 2,82 3,92 1,75 2,42 Pendidikan Bea Siswa 8 6 28 74 112 228 6.900.000 10.970.000 18.075.000 32.100.000 65.825.000 133.868.000 2,77 5,42 11,83 11,13 27,36 11,81 Pendidikan Prasarana 1 2 3 1.000.000 2.000.000 3.000.000 1 0.69 0,26 Pendidikan Mahasiswa 6 1 7 5 36 55 5.815.000 1.000.000 7.300.000 4.200.000 18.500.000 36.865.000 2,33 0,49 4,81 1,46 7,69 3,25 Sosek Medis 11 2 3 16 19.000.000 2.750.000 1.950.000 23.700.000 7,62 0,95 0,81 2,09 101 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.3 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2012-2013 Tabel 4.3,lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Sosek Motivasi 1 6 9 10 9 35 1.500.000 43.500.000 38.700.000 21.140.000 10.405.000 115.245.000 7,62 21,50 25,32 7,33 4,33 10,17 Sosek Pemberdayaan 12 58 13 144 8 235 24.620.000 115.200.000 17.500.000 145.750.000 10.350.000 313.420.000 9,87 56,94 11,45 50,55 4,30 27,65 Sosek Prasarana 1 4 2 7 1.500.000 5.050.000 2.000.000 8.550.000 0,98 1,75 0,83 0,75 Jumlah 162 91 108 424 339 1024 325.655.000 202.320.000 152.825.000 288.353.000 240.548.000 1.207.701.000 100 100 100 100 100 100 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di KAS 102 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.4 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013-2014 Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Karitatif Musibah 14 4 8 11 6 43 31.500.000 20.000.000 13.300.000 11.500.000 7.800.000 84.100.000 14,04 13,26 10,10 5,93 3,67 9,10 Karitatif Sakit 44 10 16 26 74 170 80.150.000 22..500.000 22.00.000 21.050.000 86.650.000 232.350.000 34,09 14,92 16,71 10,85 40,77 25,14 Motivasi Kaum Muda Kategorial 22 2 1 10 35 21.250.000 2.900.000 500.000 6.700.000 31.350.000 9,04 1,92 0,26 3,15 3,39 Motivasi kaum Muda Teritorial 3 2 1 2 8 16 4.000.000 1.500.000 1.000.000 1.00.000 4.150.000 11.650.000 1,70 0,99 0,76 0,52 1,95 1,26 Motivasi Mahasiswa 11 3 16 30 10.610.000 2.400.000 8.600.000 21.650,000 4,51 1,24 4,05 2,34 103 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.4 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013-2014 Tabel 4.4, lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Motivasi Tokoh Guru 9 1 2 1 7 20 14.500.000 500.000 1.000.000 1.000.000 3.800.000 20.800.000 6,17 0,33 0,76 0,52 1,79 2,25 Pendidikan Bea Siswa 7 2 31 102 82 224 8.250.000 4.500.000 19.461.000 33.400.000 50.505.000 116.116.000 3,51 2,98 14,78 17,22 23,76 12,56 Pendidikan Prasarana 1 1 1.000.000 1.000.000 0,52 0,11 Pendidikan Mahasiswa 15 2 4 7 25 53 15.000.000 2.075.000 3.800.000 6.500.000 12.270.000 39.645.000 6,38 1,38 2,89 3,35 5,77 4,29 Sosek Medis 7 3 5 3 18 12.500.000 4.150.000 3.750.000 3.850.000 24.230.000 2,32 3,15 1,93 1,80 2,62 104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.4 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013-2014 Tabel 4.4, lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Sosek Motivasi 4 8 4 4 4 24 6.000.000 62.335.000 17.400.000 8.900.000 7.500.000 102.135.000 2,55 41,33 13,21 4,59 3,53 11,05 Sosek Pemberdayaan 19 16 10 85 19 149 28.750.000 34.500.000 45.575.000 97.500.000 17.725.000 224.050.000 12,23 22,88 34,61 50,26 8,34 24,24 Sosek Prasarana 1 2 5 2 10 2.600.000 4.000.000 5.500.000 3.000.000 15.100.000 1,11 3,04 2,84 1,41 8.4 Jumlah 156 47 81 253 256 793 235.110.000 150.840.000 131.686.000 194.000.000 212.530.000 924.166.000 100 100 100 100 100 100 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di KAS 105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.5 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2014-2015 Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Karitatif Musibah 8 3 15 10 7 43 18.500.000 13.600.000 25.800.000 9.500.000 13.650.000 81.050.000 9,18 5,06 17,28 4,26 5,06 7,40 Karitatif Sakit 30 10 16 26 39 121 61.200.000 22.860.000 20.150.000 26.200.000 56.100.000 186.510.000 30,38 8,51 13,49 12,74 20,80 17,04 Motivasi Kaum Muda Kategorial 18 4 4 9 35 18.750.000 6.750.000 3.200.000 9.300.000 38.000.000 9,31 2,51 1,56 3,45 3,47 Motivasi kaum Muda Teritorial 3 2 1 4 10 3.500.000 2.500.000 1.000.000 3.250.000 10.250.000 1,74 0,93 0,49 1,21 0,94 Motivasi Mahasiswa 8 10 18 6.500.000 7.100.000 13.600.000 3.23 2,63 1,24 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.5 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2014-2015 Tabel 4.5, lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Motivasi Tokoh Guru 5 2 1 4 7 19 7.750.000 6.250.000 2.000.000 4.520.000 7.100.000 27.620.000 3,85 2,33 1,34 2,20 2,63 2,52 Pendidikan Bea Siswa 2 6 27 60 111 206 2.750.000 10.220.000 16.500.000 21.820.000 89.092.000 140.382.000 1,37 3,80 11,05 10,61 33,03 12,82 Pendidikan Prasarana Pendidikan Mahasiswa 26 2 9 14 15 66 26.000.000 3.150.000 9.000.000 13.250.000 8.900.000 60.300.000 12,91 1,17 6,03 6,44 3,30 5,51 Sosek Medis 6 1 8 2 17 1.500.000 1.500.000 9.500.000 1.460.000 37.460.000 12,41 1,00 4,62 0,54 3,42 107 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.5 REKAPITULASI KETERMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2014-2015 Tabel 4.5, lanjutan Bidang Proposal Jumlah Jumlah Bantuan Rp Jumlah Prosen Jumlah KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. KAS Sem. Kedu Sura. Yog. Sosek Motivasi 2 21 2 2 9 36 2.500.000 91.820.000 8.865.800 2.680.000 15.090.000 120.995.800 1,24 34,18 5,94 1,30 5,60 11,05 Sosek Pemberdayaan 4 42 13 86 35 180 29.000.000 111.450.000 63.506.000 113.000.000 57.155.000 374.111.000 14,40 41,49 42,53 54,94 21,19 34,17 Sosek Prasarana 1 1 1 3 2.000.000 1.000.000 1.500.000 4.500.000 1,34 0,49 0,56 0,41 Jumlah 112 92 85 216 249 754 201.450.000 268.600.000 149.321.800 205.670.000 269.697.000 1.094.738.800 100 100 100 100 100 100 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di KAS 108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan pengamatan yang cermat terhadap Tabel 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5 di atas, teridentifikasi sebanyak 3.588 proposal yang masuk di lima kepanitiaan pengelola dana APP selama empat periode tahun anggaran. Terdapat penurunan yang sinifikan dari jumlah proposal disetujui di tiga tahun terakhir periode anggaran. Tahun anggaran 2011-2012 jumlah proposal yang disetujui berjumlah 1.017, tahun anggaran 2012-2013 sebanyak 1.024 proposal, tahun anggaran 2013-2014 terhitung 793 proposal, dan tahun anggaran 2014-2015 sejumlah 754 proposal. Diagram 4.4 berikut ini mengilustrasikan jumlah proposal yang disetujui selama empat periode tahun anggaran di lima kepanitiaan Program Pemanfaatan Dana APP Keuskupan Agung Semarang. DIAGRAM 4.4 JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2013 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS 109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5 juga memuat informasi mengenai realisasi pemanfaatan dana APP berdasarkan lima kategori bidang perhatian selama empat periode tahun anggaran. Rerata selama periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2014 menghasilkan data bahwa prosentase terbesar pemanfaatan dana APP digunakan untuk kategori karitatif kemanusiaan, yaitu sebesar 34,71. Prosentase terbesar kedua dipergunakan untuk kategori pengembangan sosial ekonomi sebesar 28,49. Berturut-turut kemuadian kategori motivasi dan animasi sebesar 18,64, kategori pendidikan 16,84 dan kategori bencana alam dan musibah 1.32. Ilustrasi mengenai paragraf ini dapat dilihat dalam Diagram 4.5. Namun, data dokumen mengenai realisasi pemanfaatan dana APP berdasarkan lima kategori bidang perhatian akan mendeskripsikan hal yang sangat berbeda apabila dilihat dari perspektif masing-masing lima panitia pengelola. Prosentase terbesar kategori pemanfaatan menunjukkan realitas yang tidak sama. Di Kepanitian Pemanfaatan Dana APP Keuskupan Agung semarang, prosentase terbesar terdapat dalam kategori karitatif kemanusiaan. Kategori pendidikan mencakup penggunaan terbesar di Kepanitiaan Pemanfaatan Dana APP Kevikepan Kedu dan Kepanitiaan Pemanfaatan Dana APP Kevikepan Yogyakarta. Panitia Pemanfaatan Dana APP di Kevikepan Semarang dan Panitia Pemanfaatan Dana Kevikepan Surakarta menggunakan sebagian besar dananya untuk kategori pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Gejala keberagaman ini menjadi hal 110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang menarik untuk dicermati karena memiliki kecenderungan yang berulang dari tahun ke tahun selama empat periode tahun anggaran. Masing-masing kepanitiaan mempunyai kategori bidang perhatian yang paling banyak dituju oleh penerima manfaat program. DIAGRAM 4.5 PEMANFAATAN DANA APP DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG BERDASARKAN LIMA KATEGORI BIDANG PERHATIAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2013 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS 111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kecenderungan atensi yang tinggi masing-masing Panitia Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dalam hal kategori bidang perhatian yang berulang dari tahun ke tahun selama empat periode tahun anggaran menjadi hal yang sangat menarik untuk dicermati. Ada kemungkinan ini disebabkan oleh latar belakang sosial ekonomi yang berbeda atau bahkan kondisi letak geografis lima Panitia Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Namun demikian, data dokumen tidak memuat alasan-alasan mengenai hal ini. Kategori pemanfaatan dana APP selama empat periode tahun anggaran untuk bencana alam dan musibah di lima kepanitiaan sangat rendah. Kelimanya dibawah 2. Pemanfaatan dana APP untuk kategori pengembangan sosial dan ekonomi di tiga kepanitiaan juga mengidentifikasikan hal yang kurang menggembirakan. Di Kepanitiaan Pemanfaatan Dana APP Keuskupan Agung Semarang mencapai 10.57, Kepanitiaan Pemanfaatan Dana APP Kevikepan Kedu tercatat 16.38 dan bahkan Kepanitiaan Pemanfaatan Dana APP Kevikepan Yogyakarta hanya di posisi 8.44. Kategori pemanfaatan dana APP untuk motivasi dan animasi titik terendah berada di Kepanitiaan Kevikepan Kedu, yaitu 5,96 dan selanjutnya 8,29 di Kepanitiaan Pemanfaatan Dana APP Kevikepan Yogyakarta. Diagram 4.6 berikut ini mengilustrasikan pemanfaatan dana APP di Keuskupan Agung Semarang berdasarkan lima kategori bidang perhatian selama periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2014. 112 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DIAGRAM 4.6 PEMANFAATAN DANA APP KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG DI LIMA KEPANITIAAN PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2013 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS 113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.4.3. Sebaran Penerima Manfaat Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang Periode Tahun Anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015. Seperti yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan buku Pedoman Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang 2009:11, dana sebagai salah satu buah dari proses pertobatan melalui gerakan APP terarah kepada kesejahteraan dan kedamaian manusia terutama bagi mereka yang kehilangan harapan, tersingkir dan tertindas. Gerakan APP menjadi persembahan kepada Tuhan untuk keselamatan bersama. Momentum APP merupakan momentum yang paling religius untuk mengalami kematian, menjadi a big zero, pengosongan diri. Terkait dengan dana, menjadi a big zero berarti tidak ada dana mengendap karena Gereja merupakan Gereja peziarahan. Konsekuensi dari prinsip ini adalah Gereja harus senantiasa mengalirkan berkat melalui dana APP ke tengah masyarakat untuk pengembanganpemberdayaan masyarakat demi terciptanya kesejahteraan dan kedamaian manusia Pedoman Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang , 2009:12. Berdasarkan dua paragraf di atas dapat dikembangkan suatu pengertian bahwa penerima manfaat dana APP adalah umat atau masyarakat terutama mereka yang masuk dalam kategori marginal, tersisih dan miskin. Dalam terminologi di Keuskupan Agung Semarang kategori ini dikenal dengan istilah KLMTD, yaitu 114 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel. Selajutnya, pada bagian pengantar sub bab 4.3 sudah dipaparkan mengenai pengelompokkan umatmasyarakat yang mengakses dana APP. Pada bagian tersebut telah dipaparkan empat kelompok pengakses dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Buku Pedoman Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang 2009:25 selain menguraikan mengenai lima kategori bidang yang diprioritaskan untuk dibantu juga memaparkan mengenai sifat dana bantuan. Terdapat dua sifat bantuan dana yang diberikan oleh panitia APP kepada penerima manfaat program. Pertama, dana hibah. Dana ini diberikan kepada pemohon atau kelompok sasaran sesuai dengan aturan yang berlaku. Sesuai dengan pengertian hibah maka dalam kategori ini penerima manfaat tidak memiliki kewajiban untuk mengembalikan atau menggulirkan dana yang sudah diterima. Kedua, dana bergulir. Dana ini hanya disalurkan oleh Panitia APP Keuskupan Agung Semarang melalui Komisi PSE Keuskupan Agung Semarang sebagai dana bergulirpinjaman untuk keperluan pemberdayaan masyarakat di bidang usaha produktif untuk peningkatan kesejahteraan hidup. Dana bergulir tersebut dikembalikan ke Komisi PSE KAS dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian yang dibuat antara pemohon dengan Komisi PSE, dengan maksud supaya dapat digulirkan lagi ke penerima manfaat yang lain sehingga semakin banyak umat atau masyarakat yang terbantu. 115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Melalui tabel 4.6, 4.7, 4.8, 4.9 dan 4.10 yang akan ditampilkan berikut ini akan diperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai sebaran penerima manfaat dana APP di keuskupan Agung Semarang selama empat periode tahun anggaran baik yang berbasis paroki maupun lembagasekolah. Keempat tabel yang disajikan tersebut dalam menyajikan data tidak dengan membedakan empat kategori bidang perhatian dan jenis bantuan, -hibah atau guliran-. Sesuai dengan gambar 4.1 mengenai flowchart mekanisme akses dana APP yang dipaparkan di bagian awal bab ini, aplikasi akses dana APP oleh penerima manfaat tersebut termasuk yang berbasis Paroki. Flowchart mekanisme akses dana APP yang berbasis lembagasekolah tidak akan disajikan di laporan penelitian ini karena tidak berada di ranah luasan penelitian. Terkait dengan hal ini, maka lima kepanitiaan pemanfaatan dana APP di keuskupan Agung Semarang menggunakan Paroki dan lembagasekolah sebagai dasar dalam penghitungan jumlah penerima manfaat pada tiap tahun anggaran di dokumen pelaporannya. Dengan tabel 4.6 4.7, 4.8, 4.9 dan 4.10 ini juga dapat dilihat perbedaan jumlah penerima manfaat di tiap paroki yang mengakses dana APP. Temuan mengenai variasi dalam jumlah penerima manfaat ini merupakan hal menarik untuk dicermati. Keberagaman dalam jumlah tentunya memiliki pemaknaan yang beragam pula dan tentunya hal tersebut memerlukan argumentasi secara akademis. Berdasarkan data dokumen, terdapat sebuah Paroki dalam satu periode anggaran 116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebuah kepanitiaan, jumlah proposal yang disetujui mencapai 33 proposal. Akan tetapi dalam satu periode tahun anggaran yang sama ada paroki yang sama sekali tidak memiliki proposal yang disetujui. Data lapangan menunjukkan bahwa Paroki tersebut memang sama sekali tidak mengirim proposal pada Panitia APP. TABEL 4.6 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 Kevikepan Semarang 1 Randusari 2 4 4 10 2 Ambarawa 12 1 1 3 17 3 Atmodirono 2 3 1 5 11 4 Adminitrasi Demak 5 Banyumanik 2 8 2 1 13 6 Bedono 1 1 7 Bongsari 1 3 5 2 11 8 Gedangan 4 2 1 1 8 9 Girisonta 2 1 3 1 7 10 Gubug 1 4 3 8 11 Jepara 1 1 12 Karangpanas 2 1 2 5 13 Kebondalem 1 1 2 14 Kendal 1 1 15 Krapyak 1 1 2 16 Kudus 1 1 17 Lampersari 6 2 2 10 18 Pati 1 1 2 19 Adminitrasi Juwana 2 1 3 20 Purwodadi 117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.6 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.6, Lanjutan No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 21 Salatiga 1 1 2 22 Sambiroto 2 1 3 23 Semarang Indah 1 1 24 Sendangguwo 2 3 5 25 Sukorejo 1 1 2 26 Tanah Mas 27 Kuasi Tegalrejo 28 Ungaran 2 3 3 8 29 Waleri Kevikepan Semarang 5 5 10 Sekolah-Kev. Semarang 16 11 20 12 59 Mahasiswa-Kev. Semarang 26 18 14 28 86 Jumlah Kevikepan Semarang 92 63 67 70 292 Kevikepan Kedu 30 Magelang-Ignatius 31 Banyutemumpang 1 1 32 Magelang-Fatima 33 Panca Arga 34 Mertoyudan 1 1 35 Muntilan 8 3 3 14 36 Parakan 4 4 37 Salam 3 1 3 38 Sumber 4 1 3 39 Temanggung 5 8 13 Kevikepan Kedu 1 2 3 Sekolah Kev. Kedu 5 3 8 Mahasiswa Kev. Kedu 6 6 Jumlah Kevikepan Kedu 27 16 8 3 54 Kevikepan Surakarta 118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.6 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.6, Lanjutan No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 40 Purbowardayan 42 Kuasi Gemolong 43 Baturetno 1 2 2 5 44 Boyolali 45 Adminitrasi Simo 1 1 46 Dalem 9 9 1 19 47 Danan 5 5 8 2 20 48 Delanggu 1 1 49 Dirjodipuran 3 2 3 8 50 Gondangwinangun 1 4 3 4 12 51 Jombor 1 3 1 5 52 Adminitrasi Cawas 1 1 53 Jumapolo 1 1 54 Karanganyar 1 1 2 55 Kartasuro 9 1 1 11 56 Kebonarum 3 3 57 Klaten 5 1 6 58 Kleco 2 1 3 59 Palur 1 1 2 60 Purbayan 2 2 1 1 6 61 Purwosari 4 5 9 62 Kuasi Solo Baru 1 1 63 Sragen 2 2 64 Sukoharjo 1 1 65 Wedi 3 5 8 66 Adminitrasi Bayat 1 1 67 Wonogiri 1 1 2 Kevikepan Surakarta 2 1 1 4 Sekolah Kev. Surakarta 7 2 7 2 18 Mahasiswa Kev. Surakarta 3 1 4 Jumlah Kevikepan Surakarta 56 33 49 19 157 119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.6 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.6, Lanjutan No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 Kevikepan Yogyakarta 68 Kidul Loji 7 4 11 69 Babadan 2 2 70 Babarsari 71 Baciro 72 Kuasi Bandung 2 3 2 7 73 Banteng 1 1 74 Bantul 2 2 75 Bintaran 76 Adminitrasi Pringgolayan 77 Boro 1 3 1 5 78 Gamping 2 2 79 Ganjuran 3 3 80 Jetis 2 2 4 81 Kalasan 1 1 82 Kelor 1 2 2 2 7 83 Klepu 1 4 5 84 Kotabaru 1 1 85 Kumetiran 2 1 3 86 Medari 3 3 87 Minomartani 1 4 5 88 Mlati 3 1 4 89 Nandan 3 3 90 Nanggulan 1 2 3 91 Adminitrasi Pelem Dukuh 92 Pangkalan 93 Pakem 94 Pringwulung 1 1 2 95 Promasan 3 2 2 9 96 Pugeran 1 1 1 3 120 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.6 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.6, Lanjutan Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS Tabel 4.6 memberikan gambaran sebaran proposal disetujui oleh Panitia Program Pemanfaatan Dana APP Keuskupan Agung Semarang. Terhitung 18 paroki dari 100 parokikuasi parokiadminitrasi paroki di Keuskupan Agung Semarang tidak mengakses dana di Kepanitiaan Keuskupan Agung Semarang. Lima Paroki di Kevikepan Semarang, Tiga paroki di Kevikepan Kedu, tiga paroki di Kevikepan Surakarta dan tujuh di Kevikepan Yogyakarta. Paroki Wates merupakan paroki yang paling banyak mengakses bantuan, yaitu sebanyak 22 proposal disetujui. Paroki Danan menempati urutan kedua terbanyak, yaitu 20 proposal. Paroki Dalem dan Paroki Wonosari menempati urutan ketiga, yaitu sebanyak 19 proposal. Secara umum paroki-paroki yang paling banyak mengakses dana terletak di Kevikepan Semarang. No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 97 Sedayu 1 1 98 Somohitan 2 2 99 Wates 6 7 3 6 22 100 Wonosari 12 3 3 1 19 Jumlah Kevikepan Yogyakarta 74 52 32 20 178 Jumlah Proposal Disetujui di 4 Kevikepan 681 121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.7 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 Kevikepan Semarang 1 Randusari 17 12 8 9 46 2 Ambarawa 4 4 3 Atmodirono 6 7 2 1 16 4 Adminitrasi Demak 5 Banyumanik 5 5 6 Bedono 2 2 1 5 7 Bongsari 15 17 10 6 48 8 Gedangan 4 6 5 13 28 9 Girisonta 2 2 10 Gubug 1 1 11 Jepara 12 Karangpanas 3 2 1 2 8 13 Kebondalem 3 4 2 2 11 14 Kendal 15 Krapyak 1 1 2 16 Kudus 1 1 2 17 Lampersari 10 1 2 4 16 18 Pati 1 1 2 4 19 Adminitrasi Juwana 20 Purwodadi 21 Salatiga 1 2 2 5 22 Sambiroto 7 7 5 19 23 Semarang Indah 24 Sendangguwo 6 6 6 18 25 Sukorejo 1 1 2 26 Tanah Mas 1 1 2 27 Kuasi Tegalrejo 10 10 28 Ungaran 2 5 1 4 8 122 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.7 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN SEMARANG PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.7, lanjutan No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 29 Waleri 5 5 Kevikepan Semarang 4 6 8 3 21 PSE Rayon 16 16 Jumlah 81 91 47 92 311 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS Tabel 4.7 memberikan informasi bahwa selama empat periode tahun anggaran di Panitia Pemanfaatan Dana APP Kevikepan Semarang sebanyak 6 paroki dari tidak mengakses bantuan, yaitu: Paroki Adminitrasi Demak, Paroki Jepara, Paroki Kendal, Adminitrasi Paroki Yuwana, Paroki Purwodadi dan Paroki Semarang Indah. Apabila diprosentasekan, 80 paroki yang berada di kevikepan Semarang telah mengakses bantuan dari dana APP. Fakta yang menarik untuk dicermati, Paroki Purwodadi dan Adminitrasi Paroki Demak, selain tidak mengakses bantuan di tingkatan keuskupan ternyata juga tidak mengakses bantuan di tingkatan kevikepan. Rentangan sebaran jumlah proposal disetujui cukup lebar. Terdapat paroki yang mengakses 48 bantuan tetapi ada paroki yang sama sekali tidak mengakses bantuan. Tahun anggaran 2013-2014 merupakan tahun anggaran yang paling sedikit dalam merealisasikan usulan proposal. Hanya 47 proposal dari penerima manfaat program yang disetujui. 123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.8 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN KEDU PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 1 Magelang-Ignatius 11 8 4 1 24 2 Banyutemumpang 7 5 1 13 3 Magelang-Fatima 15 5 3 2 27 4 Panca Arga 10 7 1 5 23 5 Mertoyudan 10 10 8 18 46 6 Muntilan 19 16 16 10 61 7 Parakan 20 13 16 3 52 8 Salam 22 16 8 17 53 9 Sumber 6 18 12 4 40 10 Temanggung 8 4 2 2 16 Kevikepan-PSE 1 9 12 22 Kevikepan Kedu 6 6 Jumlah 129 108 81 85 403 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS Tabel 4.8 memberikan gambaran mengenai akses dana APP di Kevikepan Kedu. Data memperlihatkan kesepuluh paroki di Kevikepan Kedu kesemuanya mengakses bantuan. Dengan 403 proposal disetujui untuk 10 paroki, diprediksi sudah ada upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan dana APP di kepanitiaan ini. Meskipun demikian, data masih menunjukkan rentangan jumlah proposal disetujui yang lebar antarparoki. Paroki Muntilan pengakses dana APP yang terbesar dengan 61 proposal disetujui. Paroki Banyutemumpang merupakan paroki yang terkecil jumlah proposal yang disetujui. Hanya 13 proposal selama empat periode tahun anggaran. 124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.9 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN SURAKARTA PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 1 Purbowardayan 47 54 43 38 182 2 Kuasi Gemolong 2 3 5 3 Baturetno 13 1 14 4 Boyolali 1 1 5 Adminitrasi Simo 3 1 4 6 Dalem 15 27 18 60 7 Danan 5 2 7 8 Delanggu 1 16 1 18 9 Dirjodipuran 27 27 10 9 73 10 Gondangwinangun 17 17 6 5 45 11 Jombor 3 2 1 6 12 Adminitrasi Cawas 7 7 13 Jumapolo 24 33 33 90 14 Karanganyar 1 2 2 3 8 15 Kartasuro 3 17 2 2 24 16 Kebonarum 12 12 17 Klaten 55 19 14 20 108 18 Kleco 31 25 38 20 114 19 Palur 4 1 3 1 9 20 Purbayan 2 10 1 13 21 Purwosari 8 7 7 3 25 22 Kuasi Solo Baru 23 Sragen 6 6 1 1 14 24 Sukoharjo 1 1 25 Wedi 26 26 26 Adminitrasi Bayat 27 Wonogiri 27 27 42 12 108 Kevikepan Surakarta 20 7 27 Sekolah Kev. Surakarta 36 36 PSE Kev. Surakarta 3 3 Jumlah 220 324 253 216 1.013 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS 125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selama empat tahun periode tahun anggaran, penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP di Kevikepan Surakarta mengakses bantuan melalui 1.013 proposal. Akses bantuan dana APP yang berbasis paroki menunjukkan rentangan jumlah proposal disetujui yang amat lebar. Paroki Purbowardayan sebagai paroki dengan jumlah proposal terbesar yang disetujui, sebanyak 182. Paroki Kleco, Paroki Klaten, dan Paroki Wonogiri meraih jumlah proposal disetujui yang juga tidak sedikit, yaitu 114 dan 108 proposal. Akan tetapi, Kuasi Paroki Solo Baru dan Adminitrasi Paroki Bayat sama sekali tidak mengakses bantuan dari dana APP. Paroki Boyolali dan Paroki Sukoharjo juga hanya mengakses dana APP dengan masing-masing 1 proposal. Perlu pengamatan yang lebih cermat dan diskusi yang akademis untuk menjelaskan fenomena menarik mengenai sebaran jumlah proposal yang tidak merata tersebut. TABEL 4.10 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 1 Kidul Loji 29 24 22 18 93 2 Babadan 2 4 2 1 9 3 Babarsari 3 2 1 6 4 Baciro 17 10 7 5 39 5 Kuasi Bandung 5 9 14 126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.10 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.10, lanjutan No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 6 Banteng 9 5 1 3 18 7 Bantul 10 11 3 8 32 8 Bintaran 7 5 6 10 28 9 Adminitrasi Pringgolayan 10 4 1 15 10 Boro 4 5 3 6 18 11 Gamping 15 11 11 7 44 12 Ganjuran 18 23 20 24 85 13 Jetis 2 5 3 10 14 Kalasan 12 7 5 10 34 15 Kelor 6 13 7 8 34 16 Klepu 17 33 31 20 101 17 Kotabaru 18 10 6 6 40 18 Kumetiran 3 6 5 6 20 19 Medari 13 10 2 4 29 20 Minomartani 1 7 5 2 15 21 Mlati 5 9 6 6 26 22 Nandan 2 2 1 5 23 Nanggulan 11 11 13 3 38 24 Adminitrasi Pelem Dukuh 2 2 25 Pangkalan 4 3 1 3 11 26 Pakem 9 15 6 4 34 27 Pringwulung 13 1 2 3 19 28 Promasan 3 7 2 5 17 29 Pugeran 24 27 24 20 95 30 Sedayu 19 12 6 9 46 31 Somohitan 2 2 5 9 32 Wates 2 6 4 9 21 127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.10 REKAPITULASI JUMLAH PROPOSAL DISETUJUI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP PANITIA KEVIKEPAN YOGYAKARTA PERIODE TAHUN ANGGARAN 2011-2012 SAMPAI DENGAN 2014-2015 Tabel 4.10, lanjutan No Nama Paroki Periode Tahun Anggaran Jumlah 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2015-2016 33 Wonosari 6 3 4 5 18 Asrama Sr RGS 7 7 Kevikepan-Mahasiswa 19 20 16 11 66 Kevikepan-PSE 6 6 Kevikepan Yogyakarta 14 11 7 8 40 Jumlah 336 339 256 249 1180 Sumber: Diolah oleh Bernadetta Rini Susanti dari Dokumen Pemanfaatan Dana APP di KAS Secara spesifik gambaran paroki-paroki yang mengakses dana APP melalui proposal disetujui di Kepanitiaan Kevikepan Yogyakarta terlihat dalam tabel 4.10. Data memperlihatkan sebaran jumlah proposal yang disetujui antarparoki tidak merata. Proposal disetujui terbanyak berada di paroki Klepu, sebanyak 101 proposal. Sementara jumlah paling sedikit di Adminitrasi Paroki Pelem Dukuh sebanyak 2 proposal. Terdapat 3 paroki yang secara stabil proposal yang disetujui jumlahnya tinggi, yaitu: Paroki Kidul Loji, Paroki Ganjuran dan Paroki Pugeran. Berdasarkan data statistik yang disajikan tabel 4.6 4.7, 4.8, 4.9 dan 4.10 dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terang bahwa pemanfaatan Dana Aksi Puasa Pembangunan di Keuskupan Agung Semarang belum memperlihatkan 128 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI adanya sebuah pengelolaan yang maksimal. Sebaran yang tidak merata jumlah proposal yang disetujui antarparoki, kestabilan jumlah proposal yang tinggi di beberapa paroki, dan adanya fakta terdapat paroki yang tidak mengakses bantuan yang ditawarkan oleh 5 panitia pemanfaatan dana APP, kiranya menjadi persoalan yang perlu didiskusikan agar ke depan ada perbaikan baik dalam ‘katekese’ mengenai dana APP maupun aplikasi pengelolaannya. 129 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V EVALUASI PROGRAM PEMANFAATAN DANA APP

DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG DENGAN PARAMETER PRINSIP-PRINSIP ASG DAN TEORI COMMUNITY EMPOWERMENT

5.1. Pengantar

Sebagaiman telah dibahas dalam bab-bab terdahulu, penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti fenomena kompleks dari kinerja dan tingkat keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Penelitian menggunakan desain studi kasus yang dimanfaatkan untuk kegiatan evaluasi. Secara lebih spesifik, penelitian ini akan mengevaluasi koherensi Program Pemanfaatan Dana APP dengan kerangka Ajaran Sosial Gereja, mengevaluasi pengelolaan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang berdasarkan kategori-kategori community empowerment, dan meneliti potensi keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Pada bab terdahulu juga telah dipaparkan mengenai kerangka teori yang dikembangkan untuk tujuan evaluasi. Evaluasi dalam penelitian ini dengan menggunakan prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja dan teori community 130 empowerment dalam dimensi Corporate Social Responbility. Kombinasi dari dua hal berbeda ini menjadi panduan dalam penyusunan standar kinerja pelaksanaan Program Aksi Puasa Pembangunan di Keuskupan Agung Semarang. Standar kinerja yang dihasilkan akan digunakan untuk mengukur kinerja yang aktual terjadi. Hasil perbandingan kinerja aktual dengan standar kinerja akan digunakan untuk melihat potensi keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. Terkait dengan kedua paragraf di atas, maka pada bab ini, data statistik dari dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dan data penelitian lain yang dikumpulkan dari sejumlah sumber yang berbeda, -wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dan penerima manfaat program; observasi langsung dengan mengunjungi Kantor Panitia APP Keuskupan Agung Semarang baik di tingkat pusat, kevikepan maupun di tingkat paroki sampel penelitian; kuesioner yang diisi oleh Tim PSE Paroki-, akan dievaluasi dengan menggunakan teori prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja dan teori community empowerment yang telah dikembangkan untuk kepentingan penelitian ini. Penggunaan teori-teori tersebut bukan dalam kerangka menguji teori-teori tersebut atau untuk membangun penjelasan teoritis yang baru, tetapi untuk memahami secara holistik Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung 131 Semarang selama empat periode tahun anggaran. Pada Bab V ini akan dipaparkan tiga tema pembahasan sesuai dengan pertanyaan penelitian. Pertama, Analisis Kesesuaian Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dengan Prinsip-Prinsip Ajaran Sosial Gereja. Kedua, Analisis Capaian Kinerja Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang berdasarkan kategori-kategori Community Empowerment dalam Dimensi Corporate Social Responbility. Ketiga, Potensi keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang. 5.2. Analisis Kesesuaian Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dengan Prinsip-Prinsip Ajaran Sosial Gereja. Gereja Katolik merupakan Gereja yang hidup. Gereja yang menunjukkan sikap-sikap responsif dan keberpihakan terhadap masalah-masalah sosial. Responsivitas tersebut sangat jelas terlihat dalam uraian mengenai catatan historis Ajaran Sosial Gereja, -dari Rerum Novarum sampai dengan Deus Caritas Est-. Dari catatan historis Ajaran Sosial Gereja itu pula dapat dilihat suatu prinsip-prinsip yang bercorak umum dan fundamental terkait dengan realitas masyarakat dalam keseluruhannya. Termuat adanya empat prinsip dalam Ajaran Sosial Gereja . Prinsip-prinsip tersebut adalah: martabat pribadi manusia, yang menjadi dasar bagi semua prinsip 132 lain serta isi ajaran sosial Gereja; kesejahteraan umum; subsidiaritas; dan solidaritas. Prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja tersebut memiliki nilai dalam kesatuannya, saling keterkaitan di antaranya serta dalam perumusannya. Hal ini terkait dengan pemahaman bahwa Ajaran Sosial Gereja merupakan kumpulan ajaran terpadu yang menafsirkan berbagai realitas sosial modern secara sistematis. Demikian juga dalam pengkajiannya, masing-masing prinsip ini tidak dapat berdiri sendiri secara individual dan digunakan secara terpisah dan tidak berkaitan satu dengan yang lain. Suatu pemahaman teoretis yang mendalam dan penerapan aktual atas satu dari prinsip-prinsip sosial ini akan menimbulkan resiproksitas, komplementaritas serta interkoneksitas yang menjadi bagian dari struktur prinsip-prinsip tersebut Pontifical Council for Justice and Peace,Compendium of the Social Doctrine of the Church, 2004: 109-111. Pada sub bab ini, akan dijabarkan hasil analisis temuan studi dokumen Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang dan temuan studi lapangan yang telah disintesiskan dengan pemahaman teoritis mengenai prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja. Struktur pemaparan akan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, Keterserapan Dana Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015: catatan kritis berasas prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja. Kedua, pemanfaatan dana APP di Keuskupan Agung Semarang selama periode tahun 133 anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015 berdasarkan lima kategori bidang perhatian: catatan kritis berasas prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja. Ketiga, Sebaran penerima manfaat Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang periode tahun angaaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015: catatan kritis berasas prinsip-prinsip Ajaran sosial Gereja. Berikut ini akan diuraikan satu persatu. 5.2.1. Keterserapan Dana Program Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang Periode Tahun Anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015: Catatan Kritis Berasas Prinsip-Prinsip Ajaran Sosial Gereja. Seperti yang telah diuraikan pada Bab IV, data Dokumen Laporan Pemanfaatan Dana APP di Keuskupan Agung Semarang selama periode tahun anggaran 2011-2012 sampai dengan 2014-2015 mendeskripsikan tiga hal yang menarik untuk dicermati terkait keterserapan dana Program Pemanfatan Dana APP. Pertama, fenomena kenaikan dana diterima dari tahun ke tahun berbanding dengan penurunan dana yang berhasil di kelola di tiga tahun periode anggaran. Kedua, rerata keterserapan dana di lima kepanitiaan hanya mencapai 61. Ketiga, Panitia APP Keuskupan Agung Semarang keterserapan dana yang dikelola paling rendah dibandingkan dengan empat panitia di tingkat kevikepan. 134

Dokumen yang terkait

Pembangunan aplikasi mobile keuskupan berbasis android di Wilayah Keuskupan Bandung

4 32 166

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

1 5 16

AKUNTABILITAS SOSIAL DALAM PENGELOLAAN DANA DESA (Studi Kasus di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Akuntabilitas Sosial Dalam Peneglolaan Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) Universitas Muhammadiy

0 2 21

Implementasi replikasi basis data terdistribusi untuk sistem administrasi sakramental dan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.

1 5 329

Pemaknaan Orang Muda Katolik (OMK) pada kegiatan gereja : sebuah studi fenomenologi di Paroki Pugeran, Kevikepan DIY, Keuskupan Agung Semarang.

0 10 146

Karya Pendidikan Tarekat Carolus Borromeus di Keuskupan Agung Semarang 1952-1998.

2 27 142

COMMUNIO-KOINONIA MENURUT VISI PAROKI KATEDRAL KRISTUS RAJA DALAM PERTEMUAN AKSI PUASA PEMBANGUNAN

0 0 12

AUDIT KEPATUHAN DI WILAYAH, LINGKUNGAN, KELOMPOK KATEGORIAL, DAN TIM KERJA DI PAROKI KEBON DALEM, KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG - Unika Repository

0 0 15

AUDIT KEPATUHAN DI WILAYAH, LINGKUNGAN, KELOMPOK KATEGORIAL, DAN TIM KERJA DI PAROKI KEBON DALEM, KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG - Unika Repository

0 1 14

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141