Pengertian Pengusaha Kecil Pengusaha Kecil

Keterangan 1. Kalau terjadi penurunan harga, maka : a. Mereka yang dahulu, sebelum harga barang yang bersangkutan turun, tidak dapat membelinya, maka kini sesudah turunnya harga, akan memperbanyak jumlah pembelian atau peminta, dan banyaknya jumlah pembeli itu sudah pasti akan menambah jumlah barang-barang yang diminta. b. Tiap-tiap orang akan cenderung untuk membeli lebih banyak. 2. Kalau terjadi kenaikan harga, maka setiap orang akan merasa lebih miskin untuk barang itu merasa lebih miskin menurut ukuran harga barang itu sekalipun pendapatan uangnya tidak mengalami perubahan.

2.2.3. Pengusaha Kecil

2.2.3.1. Pengertian Pengusaha Kecil

Pengusaha kecil adalah pengusahaperusahaan yang memiliki kekayaan bersih tidak melebihi Rp 40 juta dimana dalam kekayaan tersebut tidak termasuk rumah dan tanah yang telah ditempati dan nilai penjualan hasil usahanya rata-rata dalam 1 satu bulan tidak melebihi Rp 10 juta Faried Wijaya, 1996:273. Macam pengusaha kecil menurut kegunaannya sebagai berikut : 1. Pengusah kecil yang bergerak dibidang pemenuhan kebutuhan untuk keperluan rumah tangga, adapun macam dan jenis usaha dibidang itu adalah usaha kecil pembuatan meubel, pembuatan anyaman bambu dan rotan dan pembuatan genting. 2. Usaha yang bergerak dibidang pemenuhan makanan dan minuman, adapun jenis usahanya adalah usaha kecil pembuatan tahu dan tempe, usaha kecil minuman, usaha kecil minyak kelapa dan lain-lain. 3. Usaha kecil yang bergerak dibidang pemenuhan kebutuhan sandang, adapun jenis usahanya adalah bidang penenunan, pembuatan sepatu, pembuatan barang perak dan tembaga, dibidang pembatikan dan perkulitan. Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang No. 9 tahun 1995 tentang usaha yaitu ā€¯usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang itu. Undang-undang No. 9 tahun 1995 dirumuskan persyaratan atau kriteria untuk dapat digolongkan dalam usaha kecil. Isi lengkap dari pasal 5 ayat 1 Undang-undang No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut : 1. Kriteria usaha kecil sebagai berikut : a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 Milyar. c. Milik warga negara Indonesia. d. Berdiri sendiri, bukan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan usaha menengah maupun usaha besar. e. Berbentuk usaha orang atau perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum. 2. kriteria sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf a dan b, nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian, yang diatur dengan peraturan pemerintah. Berdasarkan studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa sektor usaha kecil memiliki profil atau gambaran sebagai berikut : 1. Industri ini adalah industri berskala kecil, baik dalam ukuran modal, jumlah produksi maupun jumlah tenaga kerja. 2. Perolehan modal umumnya berasal dari sumber tidak resmi seperti tabungan keluarga, pinjaman dari kerabat, atau pinjaman dari lainnya. 3. Karena skala kecil, maka sifat pengolahannya terpusat, demikian pula pengambilan keputusan tanpa atau dengan sedikit pendelegasian fungsi dalam bidang-bidang pemasaran, keuangan, produksi dan sebagainya. 4. Tenaga kerja yang ada pada umumnya terdiri dari anggota keluarga atau kerabat. 5. Hubungan antara keterampilan teknis dan keahlian dalam pengolahan usaha industri kecil ini dengan pendidikan formal yang dimiliki para pekerja umumnya lemah. 6. Peralatan yang digunakan sangat sederhana dengan kapasitas output yang rendah. Dari uraian diatas merupakan ciri-ciri yang melekat dalam diri struktur usaha kecil. Dari berbagai masalah yang dihadapi nampaknya masalah permodalan, manajemen, dan keterampilan sumber daya manusia masih menjadi persoalan yang selalu menghantui sektor usaha kecil memiliki kemampuan adaptif dan dinamis terhadap perubahan selama didukung oleh aspek lainnya. Sektor usaha kecil mempunyai kemampuan beradaptasi yang sangat besar, penggunaan biaya over head pun sangat kecil dibandingkan dengan usaha skala besar, dan tidak kalah pentingnya usaha kecil mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar serta sangat cekatan dalam memasuki celah- celah pasar yang tidak dijangkau oleh produk perusahaan besar.

2.2.3.2. Hubungan Antara Jumlah Pengusaha Kecil Dengan Penyaluran Kredit Usaha Kecil