Uji Hipotesis Secara Parsial

4.3.3. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Jumlah Pengusaha Kecil X 1 , Tingkat Inflasi X 2 , Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 ,dan Kurs Valuta Asing X 4 . Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut : Tabel 9 : Hasil Analisis Variabel Jumlah Pengusaha Kecil X 1 , Tingkat Inflasi X 2 , Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 ,dan Kurs Valuta Asing X 4 terhadap Jumlah Kredit yang disalurkan. Variabel Koefisien Regresi t hitung t tabel r 2 Parsial Jumlah Pengusaha Kecil X1 0,0000626 3,176 2,201 0,478 Tingkat Inflasi X2 0,025 -0,832 2,201 0,059 Tingkat Suku Bunga Kredit X3 -0,945 3,974 2,201 0,589 Kurs Valuta Asing X4 0,000 0,606 2,201 0,032 Variabel terikat : Perkembangan Industri Kecil Konstanta : - 9,034 Koefisien Korelasi R : 0,947 R 2 : 0,896 Sumber: Lampiran 3 dan Lampiran 7 Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a Pengaruh secara parsial antara Jumlah Pengusaha Kecil X 1 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  1 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  1  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 11 iii. t hitung = β Se β 1 1 = 3,176 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 v. pengujian Gambar 11 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Jumlah Pengusaha Kecil X 1 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY 2,201 -2,201 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 3,176 Sumber : lampiran 3 dan lampiran 7 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 3,176 t- tabel sebesar 2,201 Ho ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Jumlah Pengusaha Kecil X 1 berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Pengusaha Kecil X 1 sebesar 0,009 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Pengusaha Kecil sebesar 0,478 yang artinya bahwa Jumlah Pengusaha Kecil X 1 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y sebesar 47,8 , sedangkan sisanya 52,2 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. b Pengaruh secara parsial antara Tingkat Inflasi X 2 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  2 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  2  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 11 iii. t hitung = β Se β 2 2 = 0,832 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 v. pengujian Gambar 12 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial faktor Tingkat Inflasi X 2 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 0,832 2,201 -2,201 Sumber : lampiran 3 dan lampiran 7 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,832 t tabel sebesar 2,201 maka Ho diterima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Tingkat Inflasi X 2 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Tingkat Inflasi X 2 sebesar 0,432 yang lebih besar dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Tingkat Inflasi sebesar 0,059 yang artinya bahwa Tingkat Inflasi X 2 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Perkembangan Industri KecilY sebesar 5,9 , sedangkan sisanya 94,1 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. c Pengaruh secara parsial antara Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  3 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  3  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 11 iii. t hitung = β Se β 3 3 = -3,974 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 v. pengujian Gambar 13 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY 2,201 -3,974 - 2,201 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Sumber : lampiran 3 dan lampiran 7 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -3,974 t tabel sebesar -2,201 maka Ho ditolak dan Ha diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 berpengaruh secara nyata negatif terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Tingkat Suku Bunga Kredit sebesar 0,589 yang artinya Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y sebesar 58,9 , sedangkan sisanya 41,1 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. d Pengaruh secara parsial antara Kurs Valuta Asing X 4 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY Langkah-langkah pengujian : vi. Ho :  4 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  4  0 ada pengaruh vii.  = 0,05 dengan df = 11 viii. t hitung = β Se β 4 4 = -0,606 ix. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 x. pengujian Gambar 14 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Kurs Valuta Asing X 4 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY 2,201 -0,606 - 2,201 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Sumber : lampiran 3 dan lampiran 7 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -0,606 t tabel sebesar -2,201 maka Ho di terima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Kurs Valuta Asing X 4 tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Kurs Valuta Asing X 4 sebesar 0,557 yang lebih besar dari 0,05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Kurs Valuta Asing sebesar 0,032 yang artinya Kurs Valuta Asing X 4 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y sebesar 3,2 , sedangkan sisanya 96,8 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkandi Jawa Timur : Jumlah Pengusaha Kecil X 1 , Tingkat Inflasi X 2 , Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 ,dan Kurs Valuta Asing X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Tingkat Suku Bunga Kredit dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,589 atau sebesar 58,9 .

4.3.3. Pembahasan