Pembahasan Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased

nilai signifikansi dari Kurs Valuta Asing X 4 sebesar 0,557 yang lebih besar dari 0,05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Kurs Valuta Asing sebesar 0,032 yang artinya Kurs Valuta Asing X 4 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan Y sebesar 3,2 , sedangkan sisanya 96,8 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkandi Jawa Timur : Jumlah Pengusaha Kecil X 1 , Tingkat Inflasi X 2 , Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 ,dan Kurs Valuta Asing X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Tingkat Suku Bunga Kredit dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,589 atau sebesar 58,9 .

4.3.3. Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapt mengambil kesimpulan bahwa untuk Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan: Jumlah Pengusaha Kecil berpengaruh secara nyata signifikan terhadap Jumlah Kredit yang disalurkan. Hal ini disebabkan karena banyak pembinaan terhadap para pengusaha kecil atau pelaku UKM usaha mikro dan kecil dan PMPN yang berupa pendampingan dan pembinaan manajemen usaha, banyaknya sarana promosi,jaringan pemasaran baik industri kecil dan menengah agar semakin banyak jumlah unit usaha yang didirikan oleh para pengusaha sehingga akan menambah kredit yang akan disalurkan ke pengusaha kecil. Tingkat Inflasi tidak berpengaruh secara nyata tidak signifikan terhadap Jumlah Kredit yang disalurkan. Walaupun tingkat inflasi mengalami peningkatan ataupun penurunan maka tidak akan mempengaruhi banyaknya jumlah kredit yang disalurkan. Hal ini dikarena adanya peraturan dan kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor UKM usaha mikro dan kecil dengan cara memberikan bunga kredit yang rendah dan ijin mendirikan usaha yang mudah. Tingkat Suku Bunga Kredit berpengaruh nyata signifikan terhadap Jumlah Kredit yang disalurkan. Hal ini disebabkan karena di tingkat daerah ada peningkatan kebijakan yang secara khusus mengatur masalah perkreditan yaitu dengan memberikan pembinaan terhadap para pelaku UKM usaha mikro dan kecil yang berupa pendampingan dan pembinaan manajemen usaha dan perluasan peran dan fungsi perbankan untuk memudahkan memperoleh kredit dari lembaga perbankan yang juga diharapkan Kredit Usaha Rakyat dapat mempermudah UKM dalam mengakses permodalan perbankan sehingga tingkat suku bunga kredit turun akan menambah jumlah kredit yang disalurkan. Kurs Valuta Asing tidak berpengaruh nyata tidak signifikan terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkan. Hal ini disebabkan karena dengan melemahnya nilai tukar terhadap mata uang asing maka akan memicu kenaikan harga-harga barang yang dibeli dari luar negeri. Sehingga industri kecil yang menggunakan bahan baku bahan impor akan terkena dampak tersebut. Walaupun tingkat Kurs Valuta Asing mengalami peningkatan ataupun penurunan maka tidak akan mempengaruhi banyaknya jumlah kredit yang disalurkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas Jumlah Pengusaha Kecil X 1 , Tingkat Inflasi X 2 , Tingkat Suku Bunga Kredit X 3 dan Kurs Valuta Asing X 4 terhadap variabel terikatnya Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY diperoleh F hitung =23,791 F tabel = 3,36 maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berati bahwa secara keseluruhan faktor-faktor variabel bebas berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Jumlah Kredit yang disalurkan. 2. Pengujian secara parsial atau individu Jumlah Pengusaha Kecil X 1 terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY. Diketahui hasil perhitungan secara parsial diperoleh t hitung = 3,176 t tabel = 2,201, maka Ho ditolak dan Hi ditolak pada level signifikan 5 sehingga secara parsial Jumlah Pengusaha Kecil X 1 berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Perkembangan Jumlah Kredit yang di salurkanY. Hal ini disebabkan karena banyak pembinaan terhadap para pengusaha kecil atau pelaku UKM usaha mikro dan kecil dan PMPN yang berupa pendampingan dan 104