2.2.2.5. Kebijakan Perkreditan
Kebijakan ini adalah suatu ketentuan yang disusun guna dijadikan pedoman bagi pejabat-pejabat kredit di dalam proses pemutusan kredit,
kebijakan disusun guna membantu manajemen bank dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan standar perkreditan.
2. Memenuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pimpinandireksi dan
peraturan moneter. 3.
Adanya keseragaman didalam pengambilan keputusan. 4.
Strategi perkreditan harus sejalan dengan keadaan bank. Harijanto, 1999:95-96
2.2.2.6. Penilaian Kredit
Dalam rangka pemberian kredit selain memperoleh pendapatan dari pemberian kredit, bank juga menghadapi kemungkinan-kemungkinan
tertimpa resiko. Oleh karena itu, sebelum permohonan kredit dikabulkan bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Jumlah kredit yang diminta.
2. Penggunaan kredit oleh nasabah.
3. Perangkat tehnologi bank.
4. Dokumen hubungan historis antara nasabah dan bank.
Proses penilaian ini berkaitan dengan analisis nasabah dikemudian hari supaya tidak menimbulkan kesulitan, artinya pada waktu kredit jatuh
tempo nasabah dapat memenuhi kewajibannya dengan baik atau dengan kata lain nasabah tidak default artinya kegagalan nasabah dalam membayar
kembali kredit yang ia terima. Harijanto, 1999:96
2.2.2.7. Syarat Kredit
Syarat-syarat kredit yang diberikan berdasarkan prinsip-prinsip perkreditan atau dengan kata lain orang yang diberi kredit harus memenuhi 5C, adalah :
1. Character Kepribadian artinya watak, kelakuan, tabiat dari debitur,
itikad baik atau kemauan untuk membayar kredit yang diambil. 2.
Capacity kemampuan atau kesanggupan adalah kemampuan calon nasabah dalam mengembangkan dan mengembalikan usahanya serta
kesanggupannya dalam menggunakan fasilitas kredit yang diberikan. 3.
Capital modal adalah modal usaha dari calon nasabah yang telah tersedia atau telah ada sebelum mendapatkan fasilitas kredit.
4. Collateral jaminan mempunyai arti jaminan atau dalam istilah
perbankan adalah agunan. Agunan ini pada umumnya berupa barang, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak yang kesemuanya itu
sangat bertalian dengan nilai kredit yang akan diterima oleh debitur. 5.
Condition of economi kondisi ekonomi yang dimaksud disini adalah kondisi mengenai perekonomian secara umum serta kondisi dari debitur
mengenai keadaan usahanya dimasa kini dan masa mendatang yang kesemuanya ini sangat erat dengan tingkat bunga atas kredit yang diambil.
Harijanto, 1996:9
2.2.2.8. Kredit Usaha Kecil KUK